» t h e w a r d r o b e «

310 30 0
                                    


_______________________________________________
In another side:

"Professor krike tidak terlalu menyukai anak-anak, jadi kami membuat beberapa peraturan. Yang pertama tidak boleh berteriak, kedua tidak boleh berlari-larian"

Pevensie siblings menaiki anak tangga sembari mengikuti Mrs. Macready, iris Susan terpana kepada salah satu benda di rumah itu dan hendak menyentuhnya, namun tepat seinci sebelum Susan menyentuh benda itu

"No! Touching of the Historical artifacts!" Mrs. Macready berkata dengan sedikit berteriak, melihat itu, Peter dan Edmund menahan tawa mereka, sedangkan Susan hanya memutar bola matanya.

🚪

aku sedang berada dikamar Lee, berlatih.


"C'mon (name), it's just that easy!"   "Oh shut up Lee, kau bisa bersabar sedikit tidak sih? Kalau kau memang tak ingin membantuku berlatih, biar aku sendiri saja"

"Okay, relax, focus, dan dengan yakin katakan 'Incendio'"  Ya, ini lah aku, aku dan Lee adalah seorang penyihir, penerus Ayah dan Ibu ku.

Aku mengambil napas dalam-dalam dan membuangnya perlahan, ku fokuskan pikiranku, dan ku acungkan tongkat ku kedepan, dengan sedikit keras ku rapalkan mantra "Incendio!" Apa yang terjadi? Tak ada, tak ada yang berubah dari buku yang ku jadikan sasaran di depan ku ini, ia masih tergeletak cantik dengan sampul yang rapih.

"Ugh! Sudahlah Lee aku lelah, kita lanjutkan besok saja" Aku memasukkan tongkat ku ke kantong baju tidur ku, Lee pun hanya menghela napas "aku izin keluar, mencari udara segar!" Ucap ku lalu keluar kamar.

Ku langkahkan kaki menuju ke balkon, udara malam yang dingin mulai menusuk kulit ku, ku lihatnya bintang gemintang dan rembulan di atas sana, aku jadi teringat dengan almarhum ibuku, dulu saat aku masih kecil, menikmati lagit malam sudah seperti rutinitas kami berdua, setiap malam aku dan ibuku akan duduk di balkon rumah dan memandangi indahnya langit malam.

Samar-samar aku mendengar langkah kaki
"Hei.." "Ahhk-  oh astagah, kau mengagetkan ku!" Pikir (name) langkah kaki yang ia dengar itu hanya dalam pikirannya, namun ternyata itu sungguhan langkah kaki. Ia lah salah satu keluarga Pevensie, laki-laki yang berambut pirang, ia terkekeh melihat ku terkejut "ah.. Maafkan aku, aku tak bermaksud mengejutkan mu" Ujarnya sembari mendekat dan berdiri di sebelah ku.

"Menikmati langit malam eh?" Ia bertanya tanpa menengok ke arah ku, aku pun hanya diam tak menjawab  "melihat interaksi mu dengan adikku tadi, kau terlihat sudah sangat dekat dengannya ya?"   "Ah, tidak.. Kami baru saja berkenalan di kompartemen tadi saat kalian semua terlelap"  Hening beberapa saat
"Ngomong-ngomong Lucy sedang apa? Apakah dia sudah tidur?"   "Ya.. dia sedang bersama adik ku Susan, kami sedang berusaha menghibur nya, karena ia tidak bisanya berjauhan dengan ibu kami" 

"Oh.. Begitu"   "ngomong-ngomong, kita belum berkenalan"  Ia mengajukan tangannya ingin berjabat tangan, dan aku membalasnya "Peter Pevensie."   "(Name) Eclipse."

🚪

Kubuka mata ku dengan perlahan, aku beranjak dari ranjang dan segera mengambil handuk untuk aku melakukan ritual mandi ku.

Selesai aku melakukan ritual mandi, aku ke kamar Lee terlebih dahulu tapi.. Aku tak mendapatinya dikamar nya, akhirnya aku memutuskan untuk mengecek ke dapur, siapa tahu ia sedang sarapan dengan yang lain
Namun nihil mereka tidak sedang sarapan, aku melangkahkan kaki ku ke lantai atas kembali, saat hendak kembali ke kamar ku aku mendengar samar-samar suara percakapan di ruangan sebrang kamar Lee.

T H E   G R E A T   K I N G  ||  PETER PEVENSIE×ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang