⚔️ T h e W a r ⚔️

153 17 1
                                    

_______________________________________________

Ketika semua telah pergi, kami bertiga berdiri, aku hendak melangkah pergi  "(name)? Where are you going?"  "Kalian temanilah Aslan, aku akan menyampaikan kabar ini kepada anak laki-laki."  Jawab ku
Dengan air mata yang mengalir di pipi ku.

Aku segera berlari kedalam hutan, entahlah, karena saking sedihnya hati ku aku sampai lupa jika aku bisa saja ber-aparrate ke Perkemahan, namun aku lebih memilih berlari, itung-itung melampiaskan emosi ku.

Aku berteriak dalam lari ku, air mata terus berjatuhan dari mata ku, sampai aku tersandung jatuh di danau dekat perkemahan.
Aku menangis sejadi-jadinya di sana, sampai Ny. Berang-berang dan Tn. Berang-berang menemukan ku  "oh my-  what happened to you? Dear..."  Ny. Berang-berang mengelus punggung ku, aku kembali berdiri dan dengan kurang ajar kembali berdiri tanpa memperdulikan Ny. Berang-berang yang tadi mencoba untuk menenangkan ku.

Aku tiba di perkemahan di saat sang surya mulai menampakan dirinya, aku memasuki tenda anak laki-laki tanpa permisi.
"Peter Peter! Lee! Edmund!"  Saat aku masuk mereka bertiga sudah dalam keadaan bangun.
Peter terlihat sedikit shock dengan ku yang masuk tiba-tiba dengan air mata yang banjir di pipi ku.   "(Name), what happened to you?"
Tanya Lee menghampiri ku, aku diam memandang wajahnya sebentar lalu memeluk Lee dengan erat, aku menenggelamkan wajah ku di bahu Lee.

Dengan sesak aku menjelaskan sebisaku
"A- Aslan, dia.. Dia menggantikan ku dan Edmund, di-"  "Hey.. Calm yourself first"  Ucap Peter menuntunku untuk duduk di ranjang.
Aku menarik napas dalam, saat aku sudah mulai tenang ku jelaskan intinya saja. "Aslan mengganti Edmund di meja Batu."

Mereka tampak terkejut, "jadi dia benar.. " Gumam Peter. Aku sebenar bingung dengan apa yang di katakan Peter, namun aku masa bodo.

Aku duduk di tenda ku sambil memakan roti panggag untuk sarapan, Tiba-tiba Lee masuk ke tenda ku  "ada apa?" Ia mendudukkan diri di sampingku  "(name), maukah sekiranya kau menceritakan lebih lanjut?"  Aku pun mengangguk dan hendak memulai cerita  "jadi-"  Lee memotong ku  "bukan cerita kepada ku, tapi kepada Peter. Begini, ia sekarang seorang pemimpin, dan ia membutuhkan informasi lebih banyak"
Aku mengerti dan akhirnya berjalan keluar tenda untuk menemui Peter di tenda anak Laki-laki.

"Peter?"  Ia menoleh ke arah ku  "oh, (name) kau datang" Aku mengangguk dan tersenyum
"Jadi.. Mulai dari mana?"  Aku menghela napas.

"Malam menjelang pagi itu aku tak bisa tidur, sebab aku memikirkan Aslan, sebenarnya aku sudah merasakan itu sejak saat Jadis membuat perjanjian dengan Aslan. Ia terlihat muram dan menatap ku seakan memberi Pesan, namun aku tak tahu apa itu.
Lalu malam itu, aku berniat untuk mengecek ke meja Batu dengan ber-aparrate, tak tahunnya aku malah bertemu dengan Susan dan Lucy" Peter menatap ku sambil mendengar cerita ku dengan seksama.

"Kami bertiga menyaksikan Aslan yang di tali dari kaki sampai mulutnya, jujur saja, di situ kalau Susan tak mencegah ku, aku sudah maju ke tengah-tengah para pengikut Jadis. Aslan.. Aslan di bunuh menggunakan pisau oleh Jadis Pete.. Dan, dan mereka telah merencanakan untuk berperang dengan kita nanti."

Peter membulatkan matanya lebar-lebar
"Berperang?"  Beo Peter.

Aku melihat wajah frustasi di wajah Peter, aku tahu, anak sekecil Peter harus memimpin peperangan tanpa pengalaman, cukup berat baginya pasti, aku memegang pundaknya
"Tapi.. Bagaimana? Aku bahkan tak pernah menjadi ketua kelas di kelas ku, sekarang aku di suruh memimpin perang! Yang benar saja." Gerutu Peter frustasi.

T H E   G R E A T   K I N G  ||  PETER PEVENSIE×ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang