T H E G R E A T K I N G || PETER PEVENSIE×Reader

⋇⋆ w e m e e t h i m ⋆⋇

_______________________________________________

Lee menyadarkan (name) dengan sebuah mantra kemudian menenangkannya sejenak, saat (name) sudah sedikit tenang Peter berbicara "musim dingin hampir berakhir.. Kalian tahu apa artinya itu?" Mereka semua diam "itu artinya tidak ada es!" Serunya.

Akhirnya mereka melanjutkan perjalanan dengan sedikit berlari, saat mereka sampai di tepi, es sungai yang beku mulai mencair
"Kita harus menyebrang!" Ucap Peter
"Berang-berang bisa membuat bendungan?" Tanya Lucy dengan cepat.

"Tidak secepat itu!" Jawab Tn. Berang-berang
"Ayo!" "Tunggu! Pikirkan dulu sebentar" Cegah Susan "tidak ada waktu!" "aku hanya ingin realistis" Jawab Susan.
"Tidak, kau ingin berpikir logis, seperti biasanya." Ia kembali berjalan dengan menggandeng tangan Lucy.

Aku masih diam sampai mendengar lolongan serigala, aku tersadar, Lee dengan segera menarik tangan ku dan Susan. Saat kami sampai di bawah, Peter mencoba untuk berjalan ke atas es, namun karena faktor cuaca yang mulai menghangat dan membuat es nya mencair.

"Mungkin sebaiknya aku dulu" Tawar Tn. Berang-berang "ya.. Mungkin sebaiknya seperti itu" Jawab Peter, Tn. Berang-berang jalan perlahan menepuk-nepuk es dengan ekornya, dan dengan perlahan kami ikut berjalan di belakangnya, meski kini es itu bergoyang-goyang karena akan retak, kami tetap dapat berjalan dengan stabil.

"Andai ibu tahu apa yang kita lakukan." Celetuk Susan "ibu tak tidak disini!" Peter berkata lalu lanjut berjalan, sudah setengah jalan kami berjalan, es-es di air terjun itu berjatuhan, aku melihat ke atas dan ku lihatnya para serigala itu berlari hendaklah turun kebawah menyusul kami.

"Shit." Ucap ku reflek, mereka semua memandang ku dan ikut melihat ke atas, "Lari!" Kami semua akhirnya berusaha lari, tapi kami kalah cepat, para serigala sudah sampai di bawah sebelum kami sampai ke tepi dan melarikan diri.

"Got chu!" Ia mencegat yang di depan untuk kabur, di kepungnya kami dari depan dan belakang, aku dan Lee bersiap dengan tongkat kami. "Oh- ternyata kau disini juga, terimakasih telah membantu meringankan pekerjaan ku, Ms. Eclipse." Aku tahu yang ia maksud adalah aku. Aku diam.

Peter dengan cepat mengeluarkan pedang nya dan mengacungkan benda itu kepada si serigala "touch her, you die!" Teriak Peter, astagah, orang ini.. "Ini tak ada kaitannya dengan mu, Nak. Aku berurusan dengan penyihir kecil itu, untuk ku serahkan kepada Jadis, ayo lah, Letakkan benda itu."
Dengan si serigala itu mengatakan hal itu, makin geram pula Peter dengannya.

"Pergilah sekarang, dan biarkan Ms. Eclipse pergi bersama ku, maka adikmu pergi bersamamu" Lee dengan geram hendak maju dan mengeluarkan tongkatnya, namun aku mencegahnya "Lee... Don't." Susan mencekal lengan Peter "Hentikan, Peter! Dengarkan dulu dia!" Ujar nya, namun Peter tak menggubrisnya. "Gadis, pintar."
" Ayolah, ini bukan urusan yang terlalu penting bagi kalian"

"Ratuku hanya menginginkannya, dan sedikit urusan dengan kalian, berempat." Sambungnya. "pria berjubah merah takkan membuat mu menjadi pahlawan" Susan berusaha membujuk Peter, untuk mendengarkannya terlebih dahulu. "Buang itu!" Sambungnya.

Lama-lama aku yang kesal kepadanya! Aku melangkah maju ke depan Peter dan mengacungkan tongkat ku, si serigala sedikit mundur. Oh, rupanya tongkat ini lebih di takutinya di banding dengan pedang panjang yang tajam "oh-oh-no.. Kau takkan menyerangku dengan itu bukan? Kini tepat berada di belakang teman-teman mu, kawan-kawan ku sudah menunggu kelaparan, dear.." Aku menoleh cepat kearah belakang, dan benar saja, bertambah serigala suruhan Jadis yang mengepung.

"See.. Kini keputusan ada di tangan mu, penyihir kecil, berserah diri, atau teman-teman mu yang akan menggantikan mu, atau bahkan kalian semua" Ucap nya lalu terkekeh. "I..." Aku benci pertanyaan seperti ini, tapi aku lebih benci ketika melihat teman-teman ku dan saudara ku di sakiti oleh Jadis, aku menghela napas, ku tundukkan kepala ku.