CHAPTER : 6
jungwon terus berjalan menyusuri jalan setapak ditengah hutan. kemeja yang dikenakan nya saat ini sudah kotor dengan noda tanah, bahkan beberapa luka lecet menghiasi kulit putihnya akibat terjatuh dan bergesekkan dengan batang kayu yang tajam
dengan dibantu burung kecil yang menuntun nya itu, jungwon terus berjalan melewati hutan. tak lama kedua mata nya melihat kastil besar yang dicarinya sedari tadi
ia semakin mendekat kearah kastil itu yang sepertinya dijaga oleh beberapa penjaga, atau bahkan dijaga oleh suatu sihir yang kuat
jungwon tersenyum senang. ia mengambil lagi potongan kecil roti nya untuk diberikannya pada burung itu sebagai tanda terimakasih. sang penuntun jalan itu mengambil potongan roti nya, kemudian terbang meninggalkan jungwon sendirian
lelaki itu menghela nafas dan dengan hati yang gugup mendekati gerbang kastil tersebut yang dijaga oleh beberapa penjaga. tentu saja tidak mudah untuk masuk kesana, dengan sigap para penjaga berbadan besar mendekati lelaki itu
"kau sepertinya tersesat tuan, ada keperluan apa?" dengan wajah datar salah satu penjaga berbicara sambil mengacungkan senjatanya
jungwon tampak bingung harus melakukan apa. ia melihat sekeliling untuk mencari jalan keluar dari permasalahan nya saat ini, tapi hasilnya nihil
"tentu saja aku tau, aku memiliki keperluan yang sangat penting. aku memiliki kartu VIP disini, biarkan aku masuk!" lelaki itu mengacungkan sobekan peta yang ia bawa sedari tadi, seolah olah kertas usang itu adalah sebuah kartu akses untuk masuk
tentu saja para penjaga mengerutkan keningnya bingung. mereka tidak tau apa yang diucapkan jungwon saat ini
"hey lelaki bodoh, aku bisa saja menancapkan pedang ini dikepala mu!" salah satu penjaga mengangkat pedangnya tepat dikepala lelaki itu
tiba-tiba angin bertiup kencang, menggoyangkan dahan-dahan pohon yang menjulang tinggi. para penjaga memasukkan kembali senjata nya, seolah-olah seseorang yang mereka hormati akan datang sebentar lagi
seorang lelaki muncul secara tiba-tiba diantara mereka dan hutan pun kembali tenang. "salam hormat, tuan heeseung"
jungwon mengumpat kesal dan berusaha lari menghindari heeseung. namun sebuah tangan kekar menarik kemeja nya hingga ia terhuyung ke belakang membuat nya menghentikan langkahnya
"mau kemana? kau kira aku lebih lambat darimu, jungwon?"
"ayolah heeseung, aku hanya ingin menyelamatkan jake dari teman vampir mu itu!" ucap jungwon dengan kesal sambil berusaha melepaskan tangan heeseung dari bajunya
"menurut mu aku bukan vampir? vampir saat ini tidak sepenuhnya membutuhkan darah manusia, mereka lebih sering meminum darah segar dari hewan. lagi pula jake akan lebih aman jika bersama sunghoon"
KAMU SEDANG MEMBACA
VAMPIRE | SungJake
VampireDimasa kini apakah manusia masih mempercayai keberadaan Vampir? Mungkin sebagian orang mempercayai nya sebagai makhluk mitologi kejam penghisap darah yang hanya ada di buku fantasi saja. Tentu pemikiran itu juga tertanam dalam kepala Jake seperti ma...