CHAPTER : 13
Gigi putih Jake menggigiti jagung bakar sembari berjalan menyusuri pasar, dengan seorang lelaki tinggi dibelakangnya yang terus mengekori nya sedari tadi. Mata bulatnya terus melirik ke kanan dan ke kiri, mencari barang yang sekiranya terlihat menarik untuk dibeli.
Tubuh mungilnya tiba-tiba berhenti, membuat Sunghoon yang sedang lengah itu harus mengerem dengan mendadak agar tidak menabrak lelaki yang tingginya sejajar dengan dagunya itu, "jangan berhenti tiba-tiba, Jaeyun"
"Tunggu! Aku mau membeli lonceng angin" Jake menatap Sunghoon dengan mata berbinar nya demi meluluhkan hati sang vampir.
Sunghoon membuang pandangannya dari tatapan mematikan milik Jake, berjalan lebih dulu ke tempat lonceng angin itu dijual tanpa mengeluarkan sepatah katapun. Jake tersenyum puas lalu mengikuti Sunghoon yang mendahului nya.
Kedua matanya melirik ke berbagai macam lonceng angin yang terbuat dari bahan dasar yang berbeda-beda. Lonceng angin itu dipajang dengan rapih, sesekali mengeluarkan bunyi yang indah dan merdu saat angin menggerakkan nya.
"Menurutmu Jungwon akan suka lonceng angin yang kayu atau kaca?" Jake bertanya sambil menunjuk lonceng angin yang ia maksud, berharap Sunghoon akan membantu nya memilih.
"Yang besi" jawab Sunghoon sesuai dengan selera nya.
Jake melirik Sunghoon dengan ujung matanya sambil berdecak kesal untuk menghina selera nya yang kuno itu, "selera mu buruk sekali"
Sunghoon menghela nafasnya lalu menatap ke deretan lonceng angin yang tergantung, "kalau seleraku buruk, aku tidak akan tertarik dengan mu"
Jake mengalihkan atensinya pada lelaki disampingnya, menatap nya dengan penuh kebingungan.
"Huh? Kau bilang apa?"
"Tidak ada, pilihlah lonceng angin itu semau mu. Aku akan menunggu disana" dengan santai Sunghoon berjalan menuju kedai roti yang tak jauh dari sana.
Tentu saja Jake mendengar ucapan Sunghoon dengan jelas, namun ia memiliki untuk pura-pura tidak tahu. Jake menatap punggung lebar itu dalam diam sambil meletakkan tangan di pipinya yang terasa hangat, "ah sepertinya aku kelelahan"
"Kau yakin kita bisa membawa pulang semua itu?" Sunghoon menatap tidak yakin Jake yang kesulitan membawa barang-barang belanjaan nya.
"Yang ku beli ini makanan, tentu aku akan memakannya nanti" Jake menampilkan senyuman lebarnya.
"Perut mu terlalu kecil untuk menampung itu"
Wajah yang awalnya tersenyum itu kini menjadi cemberut. Jake manatap lelaki yang baru saja menyepelekan nya itu dengan galak, "kau menyepelekan ku?"
"Ya" Sunghoon tidak bisa bohong jika ia tidak yakin Jake akan menghabiskan itu semua, apalagi hampir semua makanan yang lelaki itu beli merupakan karbohidrat.
KAMU SEDANG MEMBACA
VAMPIRE | SungJake
VampireDimasa kini apakah manusia masih mempercayai keberadaan Vampir? Mungkin sebagian orang mempercayai nya sebagai makhluk mitologi kejam penghisap darah yang hanya ada di buku fantasi saja. Tentu pemikiran itu juga tertanam dalam kepala Jake seperti ma...