𝐁𝐀𝐆𝐈𝐀𝐍 𝟓

128 34 30
                                    

𝐀𝐬𝐬𝐚𝐥𝐚𝐦𝐮'𝐚𝐥𝐚𝐢𝐤𝐮𝐦 𝐫𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫𝐬 👋👋
𝐁𝐚𝐧𝐭𝐮 𝐯𝐨𝐭𝐞, 𝐜𝐨𝐦𝐞𝐧𝐭 𝐚𝐧𝐝 𝐬𝐡𝐚𝐫𝐞 𝐤𝐞𝐭𝐞𝐦𝐞𝐧 𝐤𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧 𝐲𝐚 ☺☺

𝐒𝐞𝐛𝐞𝐫𝐚𝐩𝐚 𝐚𝐧𝐭𝐮𝐬𝐢𝐚𝐬 𝐤𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐩𝐞𝐭 𝐧𝐨𝐭𝐢𝐟𝐢𝐤𝐚𝐬𝐢 𝐮𝐩𝐝𝐚𝐭𝐞 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐚𝐮𝐭𝐡𝐨𝐫?

𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐭𝐢𝐧𝐠𝐠𝐚𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐬𝐡𝐨𝐥𝐚𝐭 𝟓 𝐰𝐚𝐤𝐭𝐮,𝐝𝐚𝐧 𝐣𝐚𝐝𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐚𝐥-𝐪𝐮𝐫𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐛𝐚𝐠𝐚𝐢 𝐛𝐚𝐜𝐚𝐚𝐧 𝐮𝐭𝐚𝐦𝐚 , 𝐨𝐤𝐞𝐲 ?? 👌👌

𝐒𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚𝐭 𝐭𝐞𝐧𝐠𝐠𝐞𝐥𝐚𝐦 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐤𝐢𝐬𝐚𝐡 𝐢𝐧𝐢 ☺☺
________________

"Rumah tangga itu layaknya sebuah organisasi yang di dalamnya harus ada susunan kepengurusan dan visi misinya"
~Kahfa Ali Asrhof~
_________________

Sakinah, mawaddah, wa rohmah.

Tentu pasangan pengantin baru itu mengharapkan keluarga yang begitu. Dan keduanya juga sadar untuk mencapai itu semua harus ada niat, tekad dan perjuangan dari kedua belah pihak. Karena, sejatinya segala hal apapun itu butuh proses dan usaha, serta diiringi oleh doa.

Rumah Kahfa, didesain secara minimalis, gaya rumah yang menampilkan elemen seperlunya, sesimpel mungkin namun elegan.
Memiliki dua lantai, lantai bagian atas hanya ada dua kamar, dan ruang kerja pribadi Kahfa yang didalamnya juga ada perpustakaan.

Untuk bagian bawahnya, tentu seperti rumah pada umumnya, dapur, ruang makan, ruang tamu, dan dua kamar.

Lalu disamping kiri rumah, ada lahan kosong yang ditanami berbagai macam tanaman yang terlihat sangat cantik.

Sehabis isya, pengantin baru yang harus sama-sama menyesuaikan diri itu terlihat sangat canggung. Kahfa hanya diam sambil mengecek email yang baru masuk sedangkan Aisyah terlihat diam, memainkan jari-jari lentiknya di pangkuan.

Suasana romantis untuk malam pengantin baru, nyatanya tidak mereka rasakan, atas kata tak saling mengenal membuat suasana ruang tamu tempat mereka berdiam terasa lebih mencekam.

"Mas."

"Syah."

Keduanya hampir bersamaan memanggil. Dan kemudian mereka diam lagi, terasa canggung lagi.

"Syah."

"Mas."

Lagi-lagi hanya saling memanggil. Dan tiba-tiba mereka berdua sama-sama tertawa, menertawai kekonyolan masing-masing.

"Kamu duluan."

"Mas dulu."

Sangat unik, Lagi-lagi mereka bersamaan dalam bicara.

Akhirnya Aisyah memilih diam telebih dahulu membiarkan Kahfa melanjutkan perkataannya.

"Sangat canggung," dua suku kata itu yang pertama kali terucap dari bibir Kahfa, setelah acara bicara barengan tadi.

Imam Dan Makmum [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang