𝐁𝐀𝐆𝐈𝐀𝐍 𝟕

94 13 7
                                    

𝐀𝐬𝐬𝐚𝐥𝐚𝐦𝐮'𝐚𝐥𝐚𝐢𝐤𝐮𝐦 𝐫𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫𝐬 👋👋
𝐁𝐚𝐧𝐭𝐮 𝐯𝐨𝐭𝐞, 𝐜𝐨𝐦𝐞𝐧𝐭 𝐚𝐧𝐝 𝐬𝐡𝐚𝐫𝐞 𝐤𝐞𝐭𝐞𝐦𝐞𝐧 𝐤𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧 𝐲𝐚 ☺☺

𝐒𝐞𝐛𝐞𝐫𝐚𝐩𝐚 𝐚𝐧𝐭𝐮𝐬𝐢𝐚𝐬 𝐤𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐩𝐞𝐭 𝐧𝐨𝐭𝐢𝐟𝐢𝐤𝐚𝐬𝐢 𝐮𝐩𝐝𝐚𝐭𝐞 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐚𝐮𝐭𝐡𝐨𝐫?

𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐭𝐢𝐧𝐠𝐠𝐚𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐬𝐡𝐨𝐥𝐚𝐭 𝟓 𝐰𝐚𝐤𝐭𝐮,𝐝𝐚𝐧 𝐣𝐚𝐝𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐚𝐥-𝐪𝐮𝐫𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐛𝐚𝐠𝐚𝐢 𝐛𝐚𝐜𝐚𝐚𝐧 𝐮𝐭𝐚𝐦𝐚 , 𝐨𝐤𝐞𝐲 ?? 👌👌

𝐒𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚𝐭 𝐭𝐞𝐧𝐠𝐠𝐞𝐥𝐚𝐦 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐤𝐢𝐬𝐚𝐡 𝐢𝐧𝐢 ☺☺

_____________

"Bahagia itu sebenarnya sangat sederhana, seperti saya saat menggodamu"
~Kahfa Ali Asrhof~
_____________

"Boleh kah, saya meminta hak saya sebagai suami?"

Spontan, Aisyah melotot mendengarnya. Kemarin, Kahfa bilang tidak akan meminta haknya, sampai ia mencintai Aisyah, kenapa sekarang malah meminta?

Aisyah tak menjawab, ia hanya menggigit bibir bawahnya, ia sangat gugup, dan tentu belum siap jika memberikannya sekarang. Tapi hatinya terasa dilema, bukankah ia akan durhaka jika tidak memberikannya?

Kahfa yang menyadari gerak-gerik Aisyah terkekeh pelan. Ia tahu apa yang di pikirkan gadis itu, dan pasti itu tidak akan salah. Memikirkan untuk malam pertama bukan?

"Kamu sangat lucu saat gugup, Syah."

"Aku belum siap, Mas," mungkin dengan berkata jujur Kahfa bisa mengerti.

Kahfa tersenyum tipis, dia sangat yakin kalau Aisyah pasti berpikir ke arah sana. "Menyenangkan hati suami itu pahala loh," menggoda sang istri menjadi suatu yang amat disenanginya setelah pernikahan.

"Tapi...."

"Kamu mau dilaknat malaikat karena gak mau menuhin tugas kamu?"

Aisyah menggeleng pelan.

"Kalau gitu kamu mau kan, menyenangkan saya?" tanya Kahfa lagi.

Wajah Kahfa yang terlihat sangat serius dengan ucapannya, membuat Aisyah merasa sedikit ketakutan, apakah malam ini akan menjadi malam bersejarah untuknya?

Merasa tidak ada jawaban dari Aisyah, Kahfa memperhatikannya dalam diam, gadis itu diam sambil menggigit bibir bawahnya, tapi lama kelamaan tetes demi tetes air matanya menetes membasahi pipinya, hal itu tentunya membuat Kahfa merasa bersalah.

"Kamu kenapa nangis?" sudah tahu dia penyebabnya, malah masih tanya lagi.

Aisyah makin sesenggukan, tentu ia merasa bersalah, padahal niatnya ingin mengerjai gadis itu, meminta haknya untuk menyenangkan suami bukan berarti tentang malam pertama, kalian para wanita juga harus pandai-pandai menerima kata-kata yang penuh makna dari suami kalian.

Imam Dan Makmum [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang