Imam Dan Makmum [On Going]

𝐁𝐀𝐆𝐈𝐀𝐍 𝟖

𝐀𝐬𝐬𝐚𝐥𝐚𝐦𝐮'𝐚𝐥𝐚𝐢𝐤𝐮𝐦 𝐫𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫𝐬 👋👋
𝐁𝐚𝐧𝐭𝐮 𝐯𝐨𝐭𝐞, 𝐜𝐨𝐦𝐞𝐧𝐭 𝐚𝐧𝐝 𝐬𝐡𝐚𝐫𝐞 𝐤𝐞𝐭𝐞𝐦𝐞𝐧 𝐤𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧 𝐲𝐚 ☺☺

𝐒𝐞𝐛𝐞𝐫𝐚𝐩𝐚 𝐚𝐧𝐭𝐮𝐬𝐢𝐚𝐬 𝐤𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐩𝐞𝐭 𝐧𝐨𝐭𝐢𝐟𝐢𝐤𝐚𝐬𝐢 𝐮𝐩𝐝𝐚𝐭𝐞 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐚𝐮𝐭𝐡𝐨𝐫?

𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐭𝐢𝐧𝐠𝐠𝐚𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐬𝐡𝐨𝐥𝐚𝐭 𝟓 𝐰𝐚𝐤𝐭𝐮,𝐝𝐚𝐧 𝐣𝐚𝐝𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐚𝐥-𝐪𝐮𝐫𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐛𝐚𝐠𝐚𝐢 𝐛𝐚𝐜𝐚𝐚𝐧 𝐮𝐭𝐚𝐦𝐚 , 𝐨𝐤𝐞𝐲 ?? 👌👌

𝐒𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚𝐭 𝐭𝐞𝐧𝐠𝐠𝐞𝐥𝐚𝐦 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐤𝐢𝐬𝐚𝐡 𝐢𝐧𝐢 ☺☺

_____________

"Jangan menghakimi seseorang karena dosa yang dilakukannya,karena yang berhak memberikan penghakiman ialah sang hakim terbaik, Allah Ta'ala"
~Kahfa Ali Asrhof~
______________

"Bagaimana pendapat mas Kahfa tentang seorang muslimah yang tidak mau menutup auratnya?"

"Kamu mau wawancara?" Kahfa malah berbalik bertanya.

Sekarang ini keduanya tengah perjalanan menuju...... Entah mereka belum tahu mau jalan-jalan kemana malam-malam seperti ini.

Aisyah menggeleng, "Aisy pengen tanya aja, menutup aurat itu wajib, tapi sekarang banyak banget wanita yang dengan sengaja malah memperlihatkan auratnya, apakah nanti mereka akan mendapat siksa di akhirat karena enggan menjalankan perintah-Nya?"

"Nanti saya jawab, tapi sekarang kita mau jalan-jalan kemana dulu?" Tanya Kahfa, karena sedaritadi dia hanya mengarahkan mobilnya ke arah yang tidak jelas tujuannya.

"Ke pasar malam aja gimana mas?"

"Saya seorang dosen sayang, ya kali mainnya di pasar malam sih?"

Aisyah salfok sama panggilan dari suaminya, kenapa Kahfa memanggilnya sayang?

Kan Aisyah jadi salting sendiri.

"Ini malam hari loh, gak kena panas, apa kamu punya alergi, pipinya kog merah?"

"Mas Kahfa tadi manggil Aisy apa?" tanya Aisyah.

"Emang saya tadi manggil apa?" Kahfa balik nanya seakan dia tidak sadar apa yang keluar dari mulut nya tadi.

"Sa_sayang."

Kuping Kahfa terasa panas mendengar panggilan yang keluar dari bibir istrinya, benarkah tadi dia keceplosan?

"Kamu salah dengar kali," Kahfa mencoba mengelak.

"Nggak kog, tadi Aisy dengernya gitu."

"Kenapa jadi bahas panggilan sih, tadi kan saya tanya mau kemana?"

Setelah mengucapkan itu Kahfa menepuk jidatnya pelan, "oh iya, tadi kamu mau ke pasar malam kan? Ya udah ayo."

Aisyah bingung sendiri dengan suaminya itu? Ada apa dengan nada bicara yang terdengar gugup itu?