𝐁𝐀𝐆𝐈𝐀𝐍 𝟗

9 1 0
                                    

𝐀𝐬𝐬𝐚𝐥𝐚𝐦𝐮'𝐚𝐥𝐚𝐢𝐤𝐮𝐦 𝐫𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫𝐬 👋👋
𝐁𝐚𝐧𝐭𝐮 𝐯𝐨𝐭𝐞, 𝐜𝐨𝐦𝐞𝐧𝐭 𝐚𝐧𝐝 𝐬𝐡𝐚𝐫𝐞 𝐤𝐞𝐭𝐞𝐦𝐞𝐧 𝐤𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧 𝐲𝐚 ☺☺

𝐒𝐞𝐛𝐞𝐫𝐚𝐩𝐚 𝐚𝐧𝐭𝐮𝐬𝐢𝐚𝐬 𝐤𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐩𝐞𝐭 𝐧𝐨𝐭𝐢𝐟𝐢𝐤𝐚𝐬𝐢 𝐮𝐩𝐝𝐚𝐭𝐞 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐚𝐮𝐭𝐡𝐨𝐫?

𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐭𝐢𝐧𝐠𝐠𝐚𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐬𝐡𝐨𝐥𝐚𝐭 𝟓 𝐰𝐚𝐤𝐭𝐮,𝐝𝐚𝐧 𝐣𝐚𝐝𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐚𝐥-𝐪𝐮𝐫𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐛𝐚𝐠𝐚𝐢 𝐛𝐚𝐜𝐚𝐚𝐧 𝐮𝐭𝐚𝐦𝐚 , 𝐨𝐤𝐞𝐲 ?? 👌👌

𝐒𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚𝐭 𝐭𝐞𝐧𝐠𝐠𝐞𝐥𝐚𝐦 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐤𝐢𝐬𝐚𝐡 𝐢𝐧𝐢 ☺☺
_____________

"Hal yang paling aku syukuri sekarang ialah mendapatkan pasangan yang baik, pengertian, punya jiwa pemimpin, bertanggungjawab, oh ya satu lagi, dia jail banget sama aku."
~Aisyah Kaila Husna~
_____________

Sebagaimana seorang pemimpin, seorang suami memiliki tanggungjawab yang besar terhadap keluarganya. Perlu banyak kesiapan sebelum membina rumah tangga. Kahfa tak pernah menyangka dirinya menikah dalam usia 28 tahun, sedangkan teman-teman pada usia itu sudah memiliki momongan.

Jadi begini, umur itu tidak menjadi tolok ukur kesiapan menikah. Perlu banyak persiapan yang harus disiapkan, tentang ilmu, rasa tanggungjawab, finansial, dan beberapa hal lagi. Namun tentunya semua orang punya tolok ukur sendiri tentang kesiapan menikah itu.

Lalu bagaimana jika umur pasangan itu berjarak sangat jauh?

Nabi bahkan menikahi putri Abu Bakar yang masih sangat belia, bukankah itu bisa menjadi panutan untuk kita, bahwa jarak umur yang jauh itu tidak perlu dipermasalahkan, asal sama-sama bisa menerima dan bisa di ajak berjuang bersama di jalan Allah.

"Kamu tahu apa yang membuat saya bisa langsung menerima kamu jadi istri saya?" Tanya Kahfa.

Keduanya sekarang sedang menonton TV sambil menikmati martabak yang dibelinya tadi, tapi bukannya memperhatikan tayangan dihadapan mereka, mereka malah yang ditonton oleh TV nya.

Tak perlu ditanya, Aisyah pun sudah tahu jawabannya, memikirkan itu membuat hati Aisyah sedikit kecewa.

"Pasti karena permintaan Bunda kan?"

Kahfa dibuat tertawa dengan jawaban gadis dihadapannya, bagaimana bisa istri kecilnya itu berfikir seperti itu?

"Mendengar namamu disebutkan Bunda aja, sudah bikin saya deg-degan, itu yang membuat saya langsung mengajukan ta'aruf, lagian pilihan Bunda pasti tidak akan salahkan."

Aisyah tersenyum tipis mendengar itu.

"Tapi bukannya ta'aruf, kita malah langsung nikah," sahut Aisyah.

Tak ada canggung lagi diantara mereka, mereka  layaknya seorang teman yang biasa mengobrol dengan asyik.

"Kamu kan yang minta langsung nikah aja, cinta sama saya pandangan pertama kan?" Kahfa dengan sengaja menggoda istrinya.

"Siapa yang bilang?"

"Saya kan ya tadi?" Kahfa berbalik bertanya sambil tertawa entah karena apa.

"Aisy cuma nggak mau terjadi hal-hal yang memungkinkan menjadi fitnah diantara kita berdua, setan itu dimana-mana, seorang yang imannya kuat pun bisa tergoda untuk melakukan zina, jadi aisy memilih opsi langsung nikah aja, lagian sebenarnya kita udah sama-sama nerima perjodohan itu kan, mas," dibanding meladeni Kahfa yang dalam mode jailnya, Aisyah langsung jawab pertanyaan tadi.

"Hm, kamu bener, tapi ada sesuatu yang masih menjadi pertanyaan buat saya sampai sekarang."

"Apa?"

"Kenapa kamu gak nolak dijodohin sama saya?" Kahfa bertanya itu sambil membaringkan tubuhnya disofa, dan menjadikan paha Aisyah sebagai bantalan.

"Sama seperti yang mas pikirkan kog, pilihan Abi sama Umi pasti ga bakal ngecewain," jawab Aisyah sambil memainkan rambut suaminya, salah siapa malah enak-enak tiduran.

"Kalau suatu saat saya ngecewain kamu gimana?" Kahfa mengatakan itu sambil menatap istrinya dalam.

Aisyah yang mendapat tatapan seperti itu malah menjadi salah tingkah, dengan sengaja pun ia menutup mata suaminya dengan kedua tangan mungilnya. "Emang Mas Kahfa ada niat ngecewain Aisy ya?"

"Jangan ditutupi dong saya kan mau lihat wajah cantik kamu," Kahfa langsung menjauhkan tangan Aisyah yang menutupi area wajahnya.

"Saya tidak pernah ada niatan untuk ngecewain kamu, atau bikin kamu sakit Syah, tapi yang namanya perjalanan hidup, gak ada yang tahu kedepannya gimana," jawab Kahfa "Tapi saya akan terus berusaha dan berdoa semoga kita bisa melewati ujian-ujian yang bisa saja merusak rumah tangga kita, dan salah satu kuncinya itu kita harus saling percaya, terbuka satu sama lain, kalo ada masalah harus dibicarakan saat kepala dingin, faham sayang? "

Dengan kaku Aisyah mengangguk, Kahfa kembali membuatnya salah tingkah karena panggilannya.

"Kayaknya udah 25% deh, mas," kata Aisyah yang mengundang kerutan diwajah kahfa.

"Apanya?"

"Rasa cinta Aisy ke Mas."

"Yakin?"

"Aisyah suka deg-degan kalo deket Mas Kahfa tahu," jawaban polos Aisyah membuat Kahfa tertawa, lalu dia menarik tangan Aisyah dan diletakkan di dadanya.

"Saya juga deg-degan kalo lagi sama kamu."

Pipi Aisyah secara tiba-tiba langsung merona, hatinya pun menghangat mendengar pengakuan Kahfa, setidaknya dia tak merasakan rasa itu sendiri.

"Kamu kelihatan tambah cantik kalo pipinya merah kaya gitu."

"Apa aku harus pake blush on tiap hari, biar kelihatan tambah cantik mas?" tanya Aisyah.

Kahfa mengernyit sejak kapan istri kecilnya punya keberanian membalas godaan yang Kahfa berikan? Tapi itu tidak usah dipikirkan, dia malah senang Aisyah bisa seleluaaa itu saat bicara dengannya.

"Tidak usah, maksud saya tadi kalo kamu lagi blushing, tapi kamu tetap cantik kog gimanapun ekspresimu."

Aisyah tersenyum mendengar ucapan Kahfa, Kahfa itu ganteng, pengertian, punya rasa tanggungjawab, dan hobi sekali melontarkan kata-kata manis yang sering kali membuatnya salah tingkah, tapi Aisyah sangat bersyukur dijodohkan orangtuanya dengan sosok laki-laki itu.

"Syah sini, tiduran samping saya."

"Gak muat lah mas," Aisyah tidak bisa membayangkan tidur disofa bersama Kahfa, kan sempit, nanti kalo Kahfa denger detak jantungnya kan bahaya.

"Muat kog," Kahfa malah bangkit dari tidurnya dan membaringkan Aisyah disofa, lalu mematikan TV yang sedari tadi menonton mereka, setelahnya Kahfa ikut berbaring di sofa bersama istrinya dan memeluknya.

"Ini yang dari kemarin saya inginkan, tidur sambil meluk kamu, sayang."

______________________________________

Holaaa, gimana sama part ini? Udah ngena belom bapernya?

Yuk bantu follow IG aku, yang mau berteman juga boleh kog.

Linknya ada di profil ya🙃

Dah, selamat menunggu kelanjutan kisahnya 👋👋

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Imam Dan Makmum [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang