Baby 2

13.2K 915 11
                                    

"Pergi kau dari sini! Karena tempat ini tidak menampung bayi menyusahkan seperti mu," Lani melemparkan sebuah tas kecil bergambar Doraemon kearah Ael yang kini terduduk di tanah dengan raut wajah polos nya.

"Tapi ini kan tempat untuk anak anak yang gak punya olang tua, ibu." Ucap Ael. Bocah itu berdiri dari duduk nya. Mencoba melangkah masuk ke dalam rumah tapi Lani kembali mendorong nya.

"Mereka semua masih di biayai keluarga mereka Sedangkan kau hanya bayi yang tidak di harapkan oleh siapapun. Termasuk orang tua kandung mu," Lani masuk ke dalam rumah tak lupa menutup pintu kencang.

Ael. Balita itu mencebik kesal. Menarik tas Doraemon milik nya dengan tangan mungil nya. Berjalan menyusuri jalan raya. Tak ada tempat untuk Ael singgahi karena dirinya juga tak tua berada di mana.

"Huft, capek. Mau kemana? Ael gak punya lumah, ibuk Lani juga usil Ael," Guman Balita itu. Yang memutuskan duduk di trotoar.

Ingatan anak itu kembali pada tadi pagi di mana dirinya tengah asik tidur karena kelelahan. Tapi tiba tiba Lani datang dan menyeret nya keluar dari panti. Bahkan hanya ada satu baju dan pampers di dalam tas Doraemon nya. Tidak ada makanan yang Lani masukan ke dalam tas itu.

'🍀🍀🍀'

"Sebentar lagi ada meeting dengan klien yang satu jam yang lalu baru saja datang, Mrs. Seline," Ujar seorang asisten pada sang atasan.

Terlihat di kursi kebesaran seorang wanita cantik nan berkharisma tampak memutar arah duduk nya menatap kearah Randi. Sang asisten.

Seline Gloriana Delathore. Seorang CEO wanita yang memiliki perusahaan besar yang tersebar di seluruh bagian negara. Wanita cantik, anggun dan penuh kharisma itu terlihat menatap datar kearah sang asisten. Sifat asli dari Seline sendiri cuek, terkesan acuh pada apapun, dan tegas. Tak ada yang bisa menandingi seorang talenta dari Seline karena pada dasarnya wanita paru baya itu sangat lah berbakat dalam hal apapun.

Bahkan kini wanita penuh kharisma dengan visual yang terkesan elegan itu juga seorang model dan musisi yang terkenal. Sudah banyak karya nya dalam bidang Musisi. Terlebih lagi Model. Wanita itu bahkan sudah berulang kali mencetak majalah tentang dirinya.

"Lalu apakah ada jadwal tambahan lagi tentang dunia model hari ini?" Suara anggun, lembut serta tegas secara bersamaan membuat Randi, sang asisten tampak mengangguk mantap.

Pria itu menatap serius kearah Sang atasan. Membuat perempatan imajiner muncul di dahi Seline yang mulus nan Glowing. Sebagai seorang model, Musisi serta CEO itu tidak lah mudah. Jadwal yang padat membuat wanita yang baru menginjak usia 40 tahun itu sering kali kesulitan tapi berkat Sang asisten dan kemampuan Nya Sendiri membuat wanita itu semakin berkharisma dengan banyaknya talenta yang wanita itu punya.

Namanya semakin melambung di dunia industri. Perusahaan yang ia bangun dari nol kian berkembang pesat di seluruh bagian dunia.

Tidak ada yang tidak mengenal Seline, wanita itu seolah layaknya bintang yang bersinar di gelapan malam walau sudah berusaha meredupkan cahaya nya. Tapi tetap saja. Seline Gloriana Delathore itu sangat lah terkenal.

"Sepertinya ada. Tapi aku sedikit pusing mengatur jadwal mu, karena hari ini sangat lah padat," Randi duduk di sofa yang ada di ruangan Seline. Pria muda itu tampak sibuk mengetik sesuatu di laptopnya.

Seline sendiri hanya acuh dengan santai wanita itu menyesap kopinya yang baru saja di buat nya tadi.

"Mengapa kau hanya diam? Apa kau tidak lelah dengan hari hari padat mu ini?" Kata Randi. Yang kini menatap Seline sepenuhnya.

Baby Delathore Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang