Baby 7

15.6K 1.1K 58
                                    

Badan kecil itu menggeliat pelan, perlahan Netra coklat terang itu terbuka. Tangan kecilnya itu tampak mengawai ngawai ke atas sampai akhirnya mendarat di wajah seseorang membuat anak itu melihat ke arah samping kanan nya terlihat wajah Seline yang masih tertidur lelap dengan posisi miring menghadap ke arah Vander yang juga masih tertidur saat ini. Posisi Ael memang masih berada di atas perut Vander. Menegakkan sedikit kepalanya walaupun agak susah karena anak itu masih terlihat mengantuk sepertinya.

"Daddy, Ael mau kelual dulu. Nyali udala segal dadah, " Guman anak itu pelan dengan sangat mudah anak itu melepaskan lengan kekar Vander yang tadi memeluk badan mungilnya erat.

Kaki kecil di Baluti kaos kaki itu tampak menapak di lantai marmer dengan senyum yang mengembang anak itu mulai berjalan keluar dari kamar meninggalkan Kedua sosok pasangan pasutri yang tampak masih tertidur lelap.

Anak itu mengaruk pipinya yang tidak gatal kala sudah memasuki sebuah kotak persegi panjang yang sering di masuki oleh semua orang di rumah ini tangan kecil itu tampak memencet sebuah tombol 1 yang ada di sana. Karena memang tombol itulah yang paling rendah.

"Yeyyyy main pasil!! " Pekikan riang itu terdengar kalau sudah menginjak kan kaki nya keluar dari pintu utama Mansion. Berlari kecil menghampiri sebuah rumput hijau yang di sisi ujung nya terdapat sebuah tanaman bunga Lavender.

Anak itu duduk lesehan di atas rerumputan dengan tangan yang asik mencabuti tanaman Lavender.

"Bunga ini untuk Amy~ telus ini untuk Daddy jelek, dan ini untuk kak iam. Dan ini untuk jake, dan untuk kak selam," Anak itu berceloteh ria sambil menggenggam lima tangkai bunga Lavender beserta batang nya. Anak itu berdiri namun saat berdiri mata berbinar melihat ada sebuah kolam ikan dan juga ada sebuah air mancur yang cukup tinggi di sana. Dengan penuh kesenangan anak itu berlari menuju kolam itu. Sebenarnya baru kali ini di keluar sendiri karena bertepatan kemarin Seline pernah mengajaknya berkeliling Mansion.

Segera anak itu melompat masuk ke kolam berenang beruntung karena kolam berenang itu tidak dalam. Anak itu semakin tertawa kencang saat sebuah ikan koki kecil berwarna orange dengan tubuh buntal. Tangan kecil itu mulai menangkap semua ikan itu hingga tiba saatnya dia mendapatkannya.

"Kecil kamu tuh, jadi aku Cali lagi nya. Dan kamu tunggu di sini," Dengan kasar Ael menghempaskan ikan koki itu ke atas rerumputan tak peduli jika ikan itu akan mati atau tidak. Segera anak itu kembali duduk di dalam kolam dan menangkan semua ikan yang ada di sana.

Hingga karena kesal anak itu mencoba Mencelup kan wajahnya ke dalam kolam karena tak kunjung mendapatkan ikan.

"Apa yang kau lakukan bayi tolol!? " Geraman seseorang terdengar bersamaan dengan tarikan di leher Ael kian terasa mengencang membuat anak itu merasa kesulitan bernafas.

Devant dengan satu tarikan langsung mengeluarkan badan Ael dari dalam kolam ikan. Anak itu terduduk di rerumputan karena Devant yang tiba-tiba saja menghempaskan badan nya setelah tadi mencekiknya. Bibir anak itu mengerucut kesal. Anak itu berdiri lalu mendongak menatap Devant yang menjulang tinggi di hadapan nya. Namun tak berlangsung lama mata anak itu berkaca kaca dengan bibir yang melengkung kebawah siap untuk menangis.

Pipi tumpah itu memerah, badan nya menguncup karena basah apalagi rambut nya juga basah.

"Apa! Kau ingin mati di dalam kolam ikan ini, dasar bayi konyol. Lihat semua badan mu jadi kotor dan basah, apa kau tak tau jika saja aku tak datang tepat waktu maka kau akan mati." Tekan Devant di setiap kalimat nya. Membuat Ael tersentak kaget.

"M-maaf hiks.. Kakak selem jangan selem selem Ael takut. Huwaaaa... " Tak terlalu keras namun tangisan anak itu terdengar sangat pilu bahkan  anak itu kesulitan bernafas saat ini.

Baby Delathore Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang