Baby 3

14.1K 1K 4
                                    

"Ael tadi di kejel sama monstel. Telus meleka mau bunu Ael, mangkanya Ael lali ke sini Telus langsung peluk bibik karena tadi bibik agak selem. Mungkin aja meleka takut pas liat bibik Telus gak jadi deh pukul Ael yagi," Ucap bocah itu sembari menggaruk pipinya tembam nya yang terasa gatal karena habis bersentuhan dengan pasir.

Sudut bibir Seline tanpa sadar terangkat mendengarkan ocehan dari mulut Mungil yang tengah mengerucut saat ini.

"Lalu di mana orang tua mu, manis?" Ael memberikan pose berpikir saat Seline mengatakan itu. Membuat tanpa sadar Seline membawa tubuh Mungil anak itu ke gendongan koala. Sontak saja aksi wanita itu membuat nya jadi pusat perhatian tim pemotretan karena mereka saat ini masih berada di depan gedung pemotretan.

Randi dan Soya sebisa mungkin menutupi tubuh tinggi Seline agar semua orang tidak melihat bos mereka yang terkenal tak peduli akan apapun itu malah sekarang mengendong seorang bayi mungil yang tampak kotor itu.

"Ael tadi pagi di usil dali panti sama ibu Lani, Telus kalau olang tua. Ael gak tau. Gak pernah liat dali lahil," Seline terdiam kaku mendengar kan ucapan bayi mungil di gendongan itu.

Randi juga ikut terdiam sedangkan Soya merasa bersalah karena telah membentak bayi itu.

"Emm, Ael maafin tante nya karena udah bentak Ael," Soya menggenggam tangan Mungil yang tampak kotor tapi begitu halus. Seline yang melihat sang bawahan menggenggam tangan mungil sang bayi. Langsung menggeplak nya hingga tautan tangan soya itu terlepas dari tangan Ael.

"Jangan pegang anak gue," Ujar wanita itu santai. Entah mengapa dirinya merasakan sangat senang dan bahagia saat di dekat Ael. Anak itu seakan dengan mudah mengambil hati nya saat tatapan melihat bertemu pertama kali.

"Badan mu kotor. Bagaimana jika ikut saya pulang, Ael mau kan sayang?" Tangan lentik Seline mengusap peluh keringat yang ada di dahi Ael.

Ael memiringkan kepalanya membuat Seline bertambah gemas dan langsung mengecup bibir mungil yang sedikit terbuka itu.

"Emang Ael boleh, kalau ke lumah bibik?" Tanya anak itu mengemut jempolnya tapi langsung di tahan oleh Seline. Wanita cantik itu memberikan gelengan kepalanya tanda tidak boleh.

"Jangan di emut. Jempol Ael kan masih kotor," Kata Seline.

"Eh, Ael balu inget kok bibik tau nama aku," Ael menunjuk dirinya sendiri. Seline diam tangan lentik miliknya terulur menggenggam tangan mungil Ael. Diarahkan tangan mereka berdua ke dada kecil Ael. Bisa Seline rasakan detak jantung Bayi itu berdetak seirama membuat Seline tersenyum manis.

"Detak jantung Ael. Candu buat saya," Ucap Seline lembut. Wanita itu mendekatkan hidung mancung nya ke hidung mungil Ael, sedikit menggesek nya membuat Bayi itu terkikik lucu. Tangan mungil itu meraba wajah anggun Seline.

"Bibik cantik, Ael suka!"

'🍀🍀🍀'

Seline keluar dari dalam mobil dengan Ael yang berada di gendongan nya. Setelah tadi sempat membeli pacifier baru saat perjalanan pulang ke Mansion. Ael sendiri tampak anteng di gendongan koala Seline bahkan lengan mungil nya memeluk leher jenjang Seline.

Seline sedikitpun tidak jijik saat tubuh kotor Ael menempel di setelan jas mahal nya. Karena bagi nya sekarang Ael adalah malaikat nya. Seline bertekat untuk mengadopsi Ael bagaimana pun caranya.

Interior mewah bergaya klasik khas Eropa tercipta jelas saat Seline membawa langkah nya memasuki lebih dalam Mansion. Ael, bocah itu mengerjap polos saat melihat bagian dalam Mansion yang sangat mewah dan mega itu. Sebenarnya anak itu juga juga cukup girang saat melihat halaman depan Mansion yang juga tak kalah mewah itu.

Baby Delathore Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang