Baby 12

2K 292 13
                                    

"Mommy~ jangan pelgi nanti Ael di lumah sama siapa," wanita cantik yang mengenakan dress biru dongker sebatas lutut itu terkikik geli melihat bayi kecil nya yang memeluk kaki jenjang nya erat enggan dirinya pergi dari rumah.

"Sayang, jadwal Mom hari ini sangat padat. Jika kamu ikut nanti kamu lelah, hari ini kamu sama kakak kamu dulu yah," Bocah itu menggeleng brutal dengan jawaban memuaskan dari sang ibu.

"Mommy tega ninggalin Ael sama manusia kaku itu~ dengel nya. Meleka itu gak bisa ngurus anak kayak Ael," Usai mengatakan unek-unek nya mata bulat besar itu berair sepenuhnya hingga liquid bening itu meluncur bebas dari tempatnya.

"Heh! Jangan gitu sayang. Kalian bertiga jaga adik kalian, list kegiatan sehari-hari adik kalian sudah Mom cetak jadi makalah jadi tinggal di baca saja." Seline mengecup pipi bulat yang terkena air mata itu. Wanita cantik itu menyerahkan Ael pada Vander yang berdiri menjulang tinggi di depannya.

"Apa! Daddy mau ninggalin Ael sama meleka beltiga. Jahat hiks.." Vander menggaruk tekuknya yang tak gatal. Pria itu kikuk sendiri saat putra kecilnya berbicara ngegas pada nya, sangat berbeda pada sang istri.

"Maaf nak, Daddy hari ini juga sibuk jadi kau harus bersama mereka dulu," Vander menurunkan Ael tepat di hadapan ketiga putra nya yang berdiri di dekatnya bak patung pancoran tanpa ekspresi sama sekali di wajah tampan mereka.

Vander bergegas keluar dari Mansion dengan menenteng tas kerja nya. Pagi ini memang dirinya ada meeting dadakan dan tak bisa jika hanya di wakilkan saja. Jadinya terpaksa dia harus pergi. Dan Seline sendiri, wanita berkarir itu di hari ini juga ada kerjaan dadakan di mana waktunya hampir seharian penuh, begitu padat dan sibuk.

"Bocah, ayo mandi. Lihat iler mu berkerak di pipi besar mu itu," suara Devant mengisi pertama kali. Di antara ketiga putra Seline hanya Devant lah yang agak banyak berbicara. Setelah hampir satu minggu berada di luar negeri karena urusan bisnis dan sekarang pria itu bisa melihat daging hidup tak lain adik bungsu nya.

"Huwaaaa!! Tuh kan kakak tuh gak peka. Halusnya minum susu dulu balu mandi," Tangisan Ael mengencang saat itu juga. Tangan kecil nya menarik ujung baju kaos yang William kenakan.

"Sudah lah, badan mu kotor jika terus tantrum di lantai," celetuk Jake yang langsung mengangkat badan si kecil ke gendongan koalanya. Entah mengapa Jake sedikitpun tidak merasa jijik dengan anak itu. Beda lagi hal nya dengan semua orang termasuk kedua saudara nya.

Jake membawa Ael ke dapur guna membuatkan susu untuk anak itu. Devant bergegas menyiapkan alat alat mandi untuk Ael dan William menyiapkan pakaian yang akan anak itu pakai. Mansion Delathore tampak lebih hidup saat ini, para tuan muda yang biasa nya sibuk dengan urusan masing-masing kini malah sibuk mengurus satu objek yang baru saja tantrum di lantai.

"Telinga ku jangan di tarik." Jake terus menghembuskan nafas nya karena tangan kecil Ael terus saja mencubit bagian wajah dan telinganya. Sedangkan tangannya sibuk membuat susu coklat di atas meja party.

"Bialin, siapa suluh kalian ngasuh Ael," Anak itu semakin kesal saat tak mendapat tanggapan dari sang Kakak. Memilih pasrah di gendongan koala pria itu. Pipi gembul itu terus bergerak naik turun seiring dengan Jake yang menarik nafas.

Setelah dirasa selesai membuat susu. Jake segera mengelap wajah dan bibir si kecil dengan tissue basah miliknya yang sudah disterilkan nya. Mata bulat itu kadang terbuka kadang tertutup menandakan jika anak itu sedang mengantuk saat ini.

"Jangan tidur dulu, kau tadi yang meminta di buatkan susu," Bibir mungil itu mencebik satu meter mendengar tuturan menyebalkan dari pria kaku di depannya saat ini.

Jake merasa ingin sekali menguliti Ael saat ini karena anak itu malah dengan delikan sinis nya menatap nya sembari menyedot nipple silikon di antara apitan bibirnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: a day ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Baby Delathore Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang