#137

1.1K 56 0
                                    

"Lu mabok ya?" tanya Dean kepada sang kekasih saat pria itu baru saja masuk ke dalam kamar.

"Eng-gak," Renan menggeleng, dengan matanya yang sedikit terlihat tidak fokus.

"Ah males kan, gua bilang dikit aja minumnya lu gampang teler juga, katanya mau lanjutin yang tadi," kesal Dean karna dia tau pasti sang kekasih sudah berada lebih dari level tipsy.

"Enggak maboooookk, minum dikiiit doang," Renan kini menggoyang-goyangkan tangan sang kekasih dengan manja.

Dean hanya mengehela nafasnya dan memeluk sang kekasih, lalu pria itu mencoba untuk menarik sang kekasih untuk berbaring bersamanya.

"Ayo katanya mau lanjut," gerutu Renan yang masih diam dalam pelukan kekasihnya itu.

Dean tetap diam dalam posisinya, namun tangannya mencoba meraih kantung celananya sendiri, pria itu kini mengeluarkan sebuah kotak hitam kecil dari dalam sana.

"Pengen gua kasih sekarang tapi lu lagi mabok, jadi besok aja," gumam Dean kepada dirinya sendiri.

"Eum? Apa?" tanya Renan sambil mencoba meraih kotak itu, "ini apa? coklat ya?"

"Kan," Dean menarik tangannya dan kembali memasukan kotak itu ke dalam celananya.

"Ih mau coklat," Renan kini bangkit dan mencoba merogoh kantong milik Dean itu namun dia sedikit kesulitan karna konsentrasinya sudah buyar akibat alkohol.

"Bukan coklat," Dean menarik tangan Renan menyebabkan wajah pria mungil itu terjatuh tepat di hadapannya.

Renan diam untuk beberapa saat, memandang wajah sang kekasih, "Ganteng banget," cicitnya pelan.

"Eum?"

"Kamu kok bisa ganteng banget? Kamu mirip pacar aku yang lagi kuliah di jogja, dia ganteng tapi jahat, masa kuliahnya jauh banget," racau Renan sambil memainkan tangannya di atas wajah kekasihnya itu.

"Aku pacar kamu," ujar Dean sambil menahan tawanya.

"Emang iya?" Renan terlihat memicingkan kepalanya, "kok di Jakarta? kamu gak kuliah ya?"

"Kita di Bandung sekarang," Dean masih tersenyum, merasa gemas dengan tingkah sang kekasih saat ini.

"Kok bisa? emang aku gak kuliah?" tanya Renan dengan nada penuh kebingungan.

"Emang ya, mabok aja yang dipikirin kuliah," kini Dean tertawa kecil, sudah tidak bisa menahan rasa gemasnya.

"Kalo kamu Dean berarti boleh cium?"

Setelah Renan bertanya seperti itu Dean langsung mengangkat kepalanya dan mengecup bibir sang kekasih dengan kilat.

"Dean kalo nyium gak begitu," Renan memajukan bibirnya marah, merasa ditipu.

"Gimana emang?" goda Dean.

Renan terlihat berpikir sejenak lalu kini memajukan wajahnya untuk berciuman dengan sang kekasih, Dean menerima bibir kekasihnya itu dan mulai mengambil kendali.

Ciuman mereka cukup lama, dan cukup panas karena tanpa Renan dapat kendalikan tubuhnya bergerak sendiri dan terus mencoba bergesekan dengan tubuh sang kekasih, mencari kenikmatan.

"Anjing lah kamu lagi mabok," kesal Dean saat bibir mereka terlepas.

"Aku gak maboookkk," protes Renan, tidak terima.

"Iya iya, kalo gitu jangan protes ya pas bangun nanti kalo sakit."

Dengan gemasnya Renan menganggukan kepalanya.

Long Distance Partnership (Hyuckren Dongren Twitter Au)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang