Yosi kini sedang mencoba memarkirkan mobilnya di depan sebuah minimarket sambil sedikit menggerutu.
"Bisa-bisanya tiga orang bawa kartu e-money tapi g ada isinya semua njir," gerutunya.
"Gua ada tiga rebu perasaan," canda Dean.
"Diem lu anjing," kesal Yosi sambil membuka pintu mobilnya dan bergegas keluar.
"Yos nitip coklat," kali ini Gisel berujar sambil menyerahkan selembar uang lima puluh ribu, "sama pembalut."
"Anjing, ogah ah," Gisel tertawa karna dia memang hanya ingin mengerjai sang sahabat.
"Yos titipan gua tadi gak lu beliin," kali ini Dean yang berbicara.
"Apaan?" tanya Yosi.
"Kondom," dan Renan hanya bisa memutar matanya malas mendengar jawaban kekasihnya itu.
"Asu lu semua," setelah mengatakan itu Yosi langsung pergi ke dalam minimarket.
Jere, Gisel, dan Dean sedang tertawa puas, berbeda dengan Renan yang kesal dengan bercandaan kekasihnya itu.
"Eh bentar dah, gua nyusul Yosi," Jere yang ada di kursi penumpang depan pun memutuskan untuk keluar dan berlari ke dalam minimarket tersebut.
"Bercandaan lo tuh ngeselin banget," kesal Renan saat hanya ada dia, Dean, dan Gisel di mobil.
Posisi sepasang sejoli itu saat ini ada di bangku penumpang paling belakang, sedangkan di tengah ada Gisel dan beberapa barang mereka, dan di depan ada Yosi dan Jere yang bertugas untuk menjadi supir dan co-supir.
"Kenapa si," ujar Dean sambil mencubit gemas pipi sang kekasih, "kali aja beneran kepake, ye gak cel?"
"Jangan ngomong sama gue," ujar Gisel tidak peduli dengan sepasang kekasih itu.
Renan kembali memutar bola matanya malas, namun dia tetap pada posisinya yaitu menyenderkan punggungnya pada bahu Dean dengan kedua kakinya berada di atas bangku. Pria itu mencoba memfokuskan diri dengan ponsel yang ada digenggamannya tanpa menghiraukan sang kekasih yang sesekali mencium rambut bahkan pipinya.
Kini Dean meningkatkan permainannya dengan memasukan salah satu tangannya ke dalam kaus sang kekasih dan mulai meraba-raba perut rata Renan dengan lembut, dia juga mulai mengendusi leher Renan yang sedikit dijenjangkan.
Hal itu membuat Renan mulai sulit bernafas dan tanpa sadar sedikit mendesah.
"Please masih ada gua di sini, jangan aneh-aneh," kesal Gisel karena tentunya dia berhasil menangkap desahan pelan Renan itu.
Dean hanya mengeluarkan cengirannya saat Gisel menatapnya tajam.
Setelahnya Jere dan Yosi pun kembali dari minimarket, membawa beberapa barang di tangan mereka.
"Lu pada beli apa lagi, kan tadi udah belanja," ujar Dean karna mereka sudah cukup banyak memiliki persediaan cemilan.
"Tambah dikit," jawab Yosi sambil melempar dua batang coklat kepada Gisel.
"Nih punya lu nih," dan Jere langsung melempar sebuah barang ke arah Dean dan dengan apiknya barang itu berhasil Dean tangkap.
Renan langsung melototkan matanya saat menyadari apa barang yang dilempar Jere itu.
"Jere anjing!" teriaknya.
Semua yang ada di sana pun tertawa termasuk Dean yang terlihat senang berhasil mengerjai sang kekasih.
"Kali aja butuh beneran," ujar Jere santai.
"Thanks sob," Dean mengangkat barang itu untuk mengucapkan terima kasih pada Jere, "kalo udah dibeli sayang gak sih yang kalo gak dipake," goda Dean dan Renan langsung mengambil barang tersebut dan melemparnya ke depan.
"Yah jangan dibuang, ntar lu hamil," ledek Yosi.
Ya barang yang dibeli Jere itu pastinya adalah kondom pesanan Dean.
KAMU SEDANG MEMBACA
Long Distance Partnership (Hyuckren Dongren Twitter Au)
FanficNarasi untuk twitter au dongren berjudul Long Distance Partnership Au bisa diakse di akun twitter @Jiajiey_