"Butuh waktu yang lama untuk menumbuhkan kepercayaan yang lama telah sirna"
"Kenapa ?"Wilan yang tadi nya sibuk dengan berkas di hadapan nya kini mengalihkan pandangan nya kepada seorang pemuda yang baru masuk tanpa mengetuk pintu.
Pemuda itu tak lain adalah gava. Putra nya sendiri, wilan terkadang pusing dulu istri nya mengidam apa sampai anak nya menjadi seperti titisan iblis begini.
"Ck! Mana sopan santun kamu" kata nya seraya bersandar di kursi kebesarannya itu
Sedangkan gava hanya diam tak merespon perkataan wilan.
"Ada apa dad?" Kata gava yang malah kembali bertanya tanpa mengubris wilan.
"Huftt. ada yang mau saya bicarakan tapi tunggu seseorang terlebih dahulu"
Gava memutar mata nya malas dia bersandar di sofa kemudian memejamkan mata nya. Wilan yang melihat itu hanya berdecak dan menggelengkan kepalanya.
Atensi wilan teralihkan kala netra nya tak sengaja melihat jari manis gava yang tidak terpasang cincin yang di gunakan sebagai bukti bahwa dia telah mempersunting sahara.
"Gava" suara wilan kali ini terdengan menggeram karena berusaha menahan emosia nya agar tak meledak karena di sini tidak ada shenina yang bisa menenangkan diri nya.
Gava yang terkaget langsung duduk tegap dan menatap daddy nya yang menatap nya bak singa kelaparan
"Why?" Tanya nya dengan wajah datar andalan milik lelaki itu.
"Cincin kamu mana"
Gava langsung melihat jari nya. Sesaat kemudian dia menatap kembali wajah daddy nya dan tersenyun tipis.
"Sangat perlu kah untuk di pamerkan?" Kata gava dengan santai tanpa melihat bahwa daddy nya sekarang sudah kepalang emosi.
BRAAK
berkas berkas yang berada di atas meja kerja itu berhamburan ke sana ke mari. Seperti nya usaha wilan yang berusaha untuk menahan emosi di katakan gagal.
Karena perkataan gava putra nya
"Itu sama saja dengan kita merendahkan keluarga mereka! Kau tau gava keluarga dirgantara itu sudah puluhan tahun bekerja sama dengan keluarga kita. Bahkan saat kau belum lahir pun"
"Kau tidak akan tau perjuangan saya, dengan dirga untuk meraih kesuksesan agar keluarga kita kelak dapat merasakan nya. Kau melakukan penghinaan terhadap nya saya yang malu."
Wajah wilan sudah memerah karena diliputi oleh rasa marah yang besar.
Sementara gava remaja itu terdiam melihat kemarahan daddy nya yang tak main main, meskipun pernah melihat daddy nya marah namun tak semarah ini karena yang dia tau wilan Daddy nya itu orang yang terkesan cuek dan tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
GAVARIEL
Ficțiune adolescențiJangan lupa follow! Di jodohkan dengan gadis lain ketika sedang menunggu seseorang ? "Ternyata memang benar masa lalu dan cinta pertama tetap pemenang nya" -sahara kayla zahra- "Sorry tapi gw ga bisa paksain hati gw buat sia-" -gavariel ravindra...