Malam pun tiba, setelah diskusi panjang dengan anak Lavonte dan Bara Hitam mereka sepakat untuk melancarkan penyerangan dan perebutan wilayah, target utama adalah R'Schwarze namun itu akan menjadi santapan penutup, pembukaan adalah wilayah paling mudah ditaklukan Lavonte, C'force gang yang jarang berpatisipasi namun terkadang kerap dibayar oleh gang yang lain menjadi kekuatan tambahan saat adanya perkelahianWilayah yang dipegang C'Force cukup luas, dan sebenarnya cukup beresiko mengingat kelompok ini memiliki hubungan baik dengan beberapa kelompok lainnya, salah satunya Shimfo
Castian berdiri diatas gedung yang berhadapan dengan markas C'force, seseorang menghampirinya yang bukan lain orang kepercayaannya, Avin
"Tunggu aba-aba" ucap Castian yang diangguki oleh Avin
Jam menunjukkan pukul 23.58 malam, tepat dua menit lagi ia akan memberikan perintah kepada Bara Hitam dan anggota Lavonte untuk menyerang markas C'force, dalam kesunyian dengan hembusan angin malam tanpa disadari oleh C'force bahwa malam ini adalah malam terakhir mereka memimpin wilayah ini
Dua menit pun berlalu, Castian memberi kode kepada Avin yang setelah itu Avin sampaikan melalui handphone dan detik berikutnya suara motor pun terdengar, markas C'force dikepung dan berikutnya kobaran api pun muncul
"Brengsek!!! Apa apaan ini!? Siapa kalian??!!"
Terdengar teriakan dari arah bawah, Castian dapat melihat pemimpin C'force terlihat panik juga kebingungan atas apa yang terjadi padanya, Reki, pria itu terlihat memerintahkan anggotanya untuk melawan namun percuma jumlah mereka tak sebanding dengan lawan mereka, tidak butuh waktu yang lama C'force hancur tak bersisa, bahkan anggota C'force pun terlihat bertebaran ditanah terlentang tak berdaya
Reki menatap penuh amarah pada sekumpulan orang dihadapannya, "Bajingan! Mau kalian apa hah!!"
Dua orang nampak menghampiri Reki, Reki terlihat terkejut saat melihat siapa dua orang tersebut yang bukan lain Rangga dan Leo
"Maaf Reki, sekarang wilayah ini milik M'Lavonte dan Bara Hitam dan C'force mulai malam ini bukan lagi pemegang wilayah ini" ujar Leo santai
"Maksud lo? Kalian pikir gw akan nyerahin gitu aja? Gak dan ga akan pernah!!" Tatapan Reki kian membara ingin rasanya ia membunuh orang orang dihadapannya namun ia sudah tidak ada lagi energi, bahkan berdiri pun tak sanggup
Rangga menghela nafasnya "Inilah peraturan kita kan? Bagi mereka yang kalah maka wilayah yang mereka pijaki akan menjadi milik sang pemenang, itulah peraturan yang mutlak"
"Dan kenapa Bara Hitam? Bukannya kalian udah bukan lagi kelompok gangster??"
"Mereka memang sudah hancur tapi bukan berarti mereka tidak bisa membangun kembali kelompok mereka kan?"
Rangga dan Leo sedikit membungkuk saat seseorang berjalan melewati mereka, Reki lagi lagi dibuat terkejut
"Vino..."
Castian tersenyum menatap Reki yang begitu terkejut "Maaf Reki, mulai sekarang wilayah ini milik gw-"
"Heh lo pikir gw akan menyerahkannya gitu aja? Gak!" Sela Reki penuh amarah
Castian menatap rendah Reki, ia mengambil posisi jongkok mensejajarkan dirinya dengan Reki, Castian menangkup pipi Reki menatap manik hitam Reki dalam
"Kalau lo masih mau jadi pemilik wilayah ini bisa kok"
"M...maksud lo?"
Castian mendekatkan wajahnya "Dengan cara lo harus menjadi bagian Lavonte" bisiknya
Reki menepis tangan Castian kasar "Walau gw suka dibayar untuk gabung beberapa kelompok nolong mereka buat menangin perkelahian tapi gw ga akan mau gabung apalagi sama Lavonte, bahkan dalam mimpi skalipun gw najis gabung ke Lavonte" ucapnya sarkas
KAMU SEDANG MEMBACA
M'Lavonte
Teen FictionLavonte siapa yang tidak tau dengan nama tersebut? sebuah gangster yang berisi anak anak remaja didalamnya diketuai oleh seorang remaja bernama Castian, tentu saja tidak hanya dia, dia ditemani oleh kedua sahabatnya yaitu Davi dan Jean semuanya ber...