Nine

40 7 0
                                    

[14.17 ,Camp area]

Nampak hampir keseluruhan murid duduk bahkan terbaring diatas rumput, setelah kegiatan pramuka wajib yang panjang akhirnya mereka bisa beristirahat, tidak peduli dengan tempat mereka saat ini bagi mereka untuk merebahkan tubuh mereka lebih penting sekarang

"Ckckckck kesian baru gitu doang udah tepar" ujar Castian geleng geleng sambil menyeruput es teh yang entah dari mana ia dapat

Seketika tatapan siswa menajam kearahnya, sedangkan Castian hanya memasang wajah tidak peduli

Jean menatap Castian datar "Bego ya iyalah mereka tepar dijemur lima jam lebih pastinya mereka capek"

"Gitu doang capek lemah liat gw masih segar" saut Castian masih acuh

"Eh tolol lo dari tadi cuman duduk diatas pohon sambil minum es teh bahkan tadi lo juga sempet tidur ya segerlah anjing!" Teriak Kenrick terbawa emosi

"Kok ngamok?!" balas Castian teriak

"Ya ngamok lah siapa yang ga emosi coba!?"

Castian menjulurkan lidahnya lalu kembali menyeruput es tehnya, Alex menghampirinya berdiri tepat dibawah pohon tempat ia duduk

"Tian lo kan anggota osis masa lo malas malasan gini? Bisa bisa lo mencoreng nama baik osis" ujar Alex

Castian hanya diam, ia meneguk seluruh es tehnya lalu melompat turun tepat dihadapan Alex, ia menatap pria jakung didepannya dengan dingin "Hoo ternyata gw masih dianggap anggota osis ya?"

Alex menghela nafas pelan "Tentu aja karna lo masih makai almamater osis Rajawali"

Castian melepas almamaternya dan juga kokardenya "Nih apa skarang gw bukan anggota osis lagi?"

Alex menatap Castian dingin "Castian-"

"Alexander Galvandro lo tau gw bukan tipe orang yang lembut atau bahkan gw paling benci dituduh melakukan yang bahkan paling ga mungkin gw lakuin, lo lupa tadi pagi lo nuduh gw bahkan lo juga maki gw karna proposal ada yang menyabotase dan bahkan lo juga maksa gw buat ngaku kek.. Anjing banget lo padahal lo tau gw orangnya kek gimana" Castian menatap manik hitam keabuan milik Alex dalam, seketika sekeliling mereka diam hening dan hanya terdengar desiran angin

Alex hanya diam, ia tau ia sudah bertindak seenak jidatnya yang membuat Castian kesulut emosi, Davi yang menyadari suasana yang semakin mencekam menghampiri keduanya

"Tian jan emosi dulu lo pasti tau Alex pasti ga bermaksud nuduh lo gitu aja pasti ada yang nyampaiin ke dia kalau lo yang sabotase dengan kata lain pastinya ada yang adu domba kalian, lagian Alex beneran ga bermaksud nuduh Tian kan?" ujar Davi berusaha menengahi keduanya

Castian tersenyum miring menanggapi ucapan Davi "Heee ga bermaksud? Nuduh ga jelas trus maki maki gw bahkan ngebentak gw apa itu yang lo bilang ga bermaksud?"

"Gw minta maaf gw tau gw salah jadi maafin gw, lo boleh marah bahkan nonjok gw tapi jan keluar dari osis" ucap Alex

Castian hanya diam, ia memilih pergi tanpa sepatah kata pun membuat Alex menghela nafasnya berat

Davi mengelus bahu Alex "Udah kasi dia waktu buat tenangin dirinya dulu lagian dia bukan tipe orang yang marahnya lama ntar juga dia balik lagi kek semula"

Alex tersenyum tipis "Gw harap gitu"

• • • • •

Derlan Mew dan Kenrick tengah asik duduk ditepian sungai menikmati pemandangan dan menyibukkan diri mereka sendiri

"Ga nyangka tempat kemahnya bakal sebagus ini gw pikir tempatnya bakal dirawa rawa gitu" ujar Kenrick

"Yah ga heran juga soalnya katanya kan sebelum dimulainya acara kemah gini mereka sampai survey ketempat yang bakal dijadiin area kemah" saut Derlan yang tengah mematik korek, menghidupkan rokoknya

M'LavonteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang