Acara perkemahan pun berakhir, banyak hal yang terjadi dalam beberapa hari walau begitu mereka menikmati acara perkemahan tersebut, pagi harinya mereka sudah bersiap kembali ke sekolah, saat sampai mereka pun pulang ke rumah masing masing begitu juga para satgas yang bertugas[Apartment Castian, 18.46]
Castian merebahkan tubuhnya diatas ranjang, tubuhnya mati rasa saat ini, ia meraih handphone nya melihat pesan yang beruntun masuk, entah dari anak anak Lavonte dari teman temannya atau keluarganya, ia hendak melempar hpnya namun sebuah notifikasi masuk membuatnya kembali menatap layar handphone nya
Alisnya terangkat saat melihat nomor tidak dikenal mengirimkan sebuah pesan, Castian menatap curiga nomor tersebut, tentu saja ia curiga karna nomor ini termasuk nomor utamanya hanya anak anak gang motor, keluarga dan teman temannya yang tau nomor ini, tanpa fikir panjang ia membuka pesan tersebut
From : +628xxxxxxxxx
Vano kalau lo ga mau Lavonte hancur temui gw di jalan Melati tepatnya tempat bekas taman dekat jembatan
Castian tertawa saat membaca kalimat demi kalimat yang tertera dipesan tersebut, "Kocak banget ni orang gila hadeh buang buang waktu aja" Castian melempar handphone nya kesembarang arah dan beranjak kekamar mandi
Setelah selesai dengan acara semedinya dikamar mandi, Castian berniat untuk beristirahat melepas rasa lelah ditubuhnya, namun niatnya terhenti saat handphone nya yang terus menerus berdering tanpa henti
"Apesi ni nyepam gajelas-"
Matanya membulat saat melihat puluhan bahkan ratusan pesan masuk bahkan juga banyaknya panggilan tak terjawab dari Davi dan Jean, Castian menekan nomor Jean menunggu telfonnya diangkat
"Halo je kenap-"
"KEMARKAS SEKARANG! LO KEMANA AJA ANJING!! MARKAS KITA DIBAKAR!!!"Mendengar itu Castian langsung menyambar jaket dan kunci motornya, berlari sekencang mungkin ke area parkiran dan langsung tancap gas kelokasi markasnya
[Base Lavonte, 20.16]
Castian menerobos kerumunan dengan tergesa gesa, ia bahkan tidak melepas helm nya yang masih terpasang dikepalanya, ia terdiam berdiri didepan base nya yang sudah hangus, api berhasil dipadamkan namun tidak terselamatkan bahkan beberapa motor yang terparkir disebelah base pun ikut terbakar
"Siapa?" ucapnya dengan nada rendah
Davi yang berdiri tidak jauh dari Castian menghampirinya "Anak anak Schwarze" jawab Davi
Castian mengepalkan tangannya kuat membuat kuku bukunya memutih "Lo yakin?"
"Ga pastinya, kayaknya ada yang berusaha mengadu domba kita" saut Jean yang berada tepat dibelakang Castian
"Cari tau siapa orang itu, cari sampai dapat gw ga mau tau bawa orang itu besok ga ada pengecualian" Castian menatap anak anak Lavonte
"Kami akan membawa orang itu secepatnya vano" ucap Avin, orang kepercayaan Castian
"Karna base kita hangus terbakar untuk sementara kita hanya bisa berkomunikasi lewat handphone dan untuk motor yang terbakar kami akan menggantinya" ujar Davi tegas
Jean tidak mengucapkan sepatah kata lagi, ia hanya diam dan pergi begitu saja, entah apa yang ia rencanakan, Davi tidak mencegah Jean karna ia percaya Jean tidak akan bertindak ceroboh
Castian menghela nafas panjang "Dengar sebelum kita tau pasti siapa dalang semua ini jangan ada yang cari ribut dulu apalagi sampai nyerang Schwarze terlebih dahulu paham?" titah Castian
KAMU SEDANG MEMBACA
M'Lavonte
Teen FictionLavonte siapa yang tidak tau dengan nama tersebut? sebuah gangster yang berisi anak anak remaja didalamnya diketuai oleh seorang remaja bernama Castian, tentu saja tidak hanya dia, dia ditemani oleh kedua sahabatnya yaitu Davi dan Jean semuanya ber...