21, Julian's Problem.

13 4 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Ayu dan Julian baru bisa keluar dari rumah sakit pada jam setengah lima sore, setelah mereka berdua menyelesaikan seluruh administrasi pasien keluar. Keduanya berjalan keluar dari elevator menuju lobi rumah sakit. Ayu hanya menenteng ponsel di tangannya, sedangkan tangan Julian penuh karena menenteng paper bag berisikan obat Ayu, tas selempang milik Ayu, jaket Ayu, dan dokumen administrasi masuk dan keluar milik Ayu.

Melihat tangan Julian yang penuh dengan barang-barang miliknya membuat Ayu sedikit tak enak. "Jul, sini aku bantu kamu bawain barang-barangnya."

Namun Julian menolak. "Gak usah. Kamu baru sembuh gak boleh bawa barang berat."

"Tapi itu gak berat," kilah Ayu.

"Yaudah biar aku aja berarti yang bawa," timpal Julian sambil nyengir.

"Kamu emang gak kerepotan?" tanya Ayu. Melihatnya saja Ayu yakin kalau Julian cukup sulit membawa barang-barang miliknya sebanyak itu hanya dengan kedua tangannya.

"Enggak kok, Ay," jawab Julian.

Ayu mengembuskan napasnya. Baiklah kalau memang begitu Ayu akan membiarkan Julian membawa barang-barang miliknya. Lantas tak terasa mereka pun tiba di teras lobi. Ayu bertanya lagi untuk mengalihkan topik pembicaraan. "Kamu parkir di mana?"

Di depan lobi sebenarnya ada tempat parkir, tetapi hanya sedikit jadi masih bisa terjangkau oleh pandangan mata. Julian menyisir parkiran tersebut, tetapi ia tidak menemukan motornya. Mendadak ia tertawa setelah mengingat sesuatu.

Ayu mengerutkan dahinya karena merasa heran dengan Julian. "Kamu kenapa ketawa?"

Di sela-sela tawanya, Julian menjawab, "aku baru inget."

"Apa? Apa yang kamu inget?"

"Aku bawa mobilnya si Edo hari ini. Tapi tadi parkiran di sini penuh jadi aku parkir di basemen," jawab Julian setelah tawanya mereda.

Namun kali ini malah Ayu yang tertawa. Bisa-bisanya Julian melupakan hal seperti itu.

"Kalo gitu kamu tunggu di sini ya, Ay. Aku ambil mobilnya dulu."

LOCOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang