Chapter 9 : Keberhasilan

10 4 0
                                    

Halloww. Uraaa, setidaknya usaha mereka selama ini ga sia-sia dehhh :] Berarti hubungan antara CnF bakal baik-baik ajaaa? Belum tentuu, mau tau jawabannya kenapaa? Yaudahh ayoo dibacaa chapter 9 nyaaa UwU



Setelah Abi nya kembali, Fanca segera ganti baju dan mencari keberadaan Canfa untuk segera menjelaskan apa yang tadi terjadi dan segera meminta maaf padanya.

'Gw harus minta maaf sama Canfaa, gw bener-bener udah bikin hati mungil dia tersakiti' Batin Fanca.

                         {CnF}

Fanca langsung mencari keberadaan Canfa, namun awalnya ia coba untuk bertanya pada teman-temannya di grup.

Grup kawal CnF sampe nikahh
Anda, Ardha, Fatah, Nas....

Anda
P

Anda
Ada yang tau dimana @Istri siapa? Istri gw 😋 gaa?

Randy
Di taman sekolah

Fatah
Kita disini banyakan lagi nenangin 'istri' lo, fann

Anda
Otw, makasiih

Setelah mengetahui bahwa istri nya sedang berada di taman sekolah, Fanca segera berlari menuju tempat yang dimaksudkannya itu.

Sesampainya Fanca di taman sekolah, ia melihat segerombolan siswa/i yang tak asing menurutnya. Ia segera menghampiri mereka, benar saja.. Itu adalah Canfa dan teman-temannya yang lain, disitu juga ada Clara.

"Canfaaa, ini akuu Pankaa" Ucapnya sambil bersimpuh di hadapan Canfa

"Caa, udahh" Ardha dan Nasya yang sedari tadi menemaninya, kini perlahan memberikan ruang untuk Fanca

Sangat terlihat muka kecil Canfa yang telah basah oleh air matanya sendiri, juga aego matanya semakin membesar dan menandakan bahwa ia habis nangis.

"Canfaaa, pankaaa minta maaf yaa"

Canfa menggeleng dengan mulut manyun.

"Maafin pankaa, tadi kan udah ada pengumuman tentang pankaa ga salaa caa, Canfa gamau maafin panka?"

Canfa hanya mengulangi hal yang sama, yaitu menggeleng sambil manyun.

"Canfaaa, maafin Fancaaa"

"Yaa lagian lo kenapa bisa kepergok cobaa!" Ucap Clara

"Hm, Canfaa.. Fancaa jelasin yaaa, Canfa mau denger penjelasan Fanca kann?"

Canfa kini mulai mengangguk sambil tersenyum tipis, Fanca pun duduk disampingnya. Dan teman-temannya yang lain juga ikut mendengarkan penjelasan dari Fanca secara langsung.

"Jadi ginii.."

Skip

"Jadi sekarang dia bakal dibawa ke ahli psikis dehh, gitu caa"

"M-maaff.. Huaaa" Ucap Canfa, dan ia pun langsung menetaskan air matanya

"Ardha, Nasya, coba peluk Canfaa duluu!"

CnFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang