"boleh giliran gue?" Tanya Haikal
"Menurut lo?" Tanya Melvin balik
"Pake nanya lagi" cibir Jean
"Ah anjir Kal pelanhh ahhh"
Haikal langsung memagut bibir wanita itu yang biasa ia panggil 'Melv'
Jean memandang keduanya dari kursi depan melalui kaca mobil sambil memakai pakaiannya kembali.
Lama berciuman, Haikal mengecap-ngecapkan bibirnya. Lalu menciuminya kembali.
Sementara itu Melvin mengalungkan tangannya ke leher tegap pria tan itu. Mereka saling memagut bibir dengan mesra hingga decapan bibir bertemu bibir menggema di dalam mobil.
"MMhhh ahhh yahhh ahh" rengekan Melvin terdengar membuat bagian bawah jean berkedut kembali
"Sial. Mel control your moan" komentar Jean lalu menyalakan radio mobil demi meredam suara laknat dari keduanya yang sedang bercinta.
*Mel kontrol desahan lo
"Engh you talk like that like you can control your d*ck" balas Melvin
*Lu ngomong kayak gitu, kayak bisa kontrol p*nis lo aja
Merasa Jean tidak berhak berkomentar apapun, ia mainkan game di ponselnya sambil menunggu keduanya menuntaskan hasratnya itu.
Rengekan dan lenguhan Melvin menyaru dengan suara Mobil radio namun Haikal masih memegang erat pinggang ramping Melvin yang meliuk berada di atas tubuhnya.
"Ah ngghhh ekal ahhh"
"Ah ya baby panggil nama gue terus" bisiknya di telinga Melvin namun masih terdengar karena di dalam mobil
"Gue nyebat dulu" ucap Jean lalu keluar dari mobil tanpa menunggu respon dari keduanya.
"Ah f*ck"
Haikal menggeram pelan kala tempo permainan keduanya semakin cepat
"Ah udah ahhh Kal ahhh"
Cowok berkulit tan itu mengubah posisinya Kali ini merentangkan tubuh Melvin dan mengerjai tubuhnya, beberapa kali sentakan membuat yang di bawah mengejang.
"Ah ngghhh ekal hmmmffttt"
Ia mencium bibir Melvin yang sudah bengkak itu Dan memberikan sentuhan sensual pada tubuhnya yang sensitif. Begitu pun Melvin membalasnya dengan sentuhan menggoda pada Haikal yang membuat pria tan itu menggila.
"Ahh sh melv enak banget"
"Nghhh ekal~ ah am I doing good?" Tanya Melvin yang sudah terengah-engah
"Yes you good baby girl" jawab Haikal mengedipkan sebelah matanya dengan genit sambil menggerakan pinggulnya dengan cepat
"Ahh I wanna cum" lenguh Melvin
"Hah?"
Kaki dan paha Melvin makin terkait di tubuh haikal. Lengannya melingkar indah pada leher Haikal.
"Cummmhhh engghhh"
Hingga tak lama Melvin mencapai puncaknya, Haikal merasa pelepasannya segera sampai juga, ia melepas miliknya dan mengeluarkan cairannya ke perut rata Melvin.
"Ahhh"
"Capek?" Tanya Haikal merapihkan helaian rambut wanita itu yang terlihat sudah lelah.
