Annyeong?

311 32 5
                                    






Selama Jean sedang tidur di paha Melvin, Melvin membaca buku novelnya. Cukup lama keduanya berada di posisi itu. Jean membuka matanya perlahan. Suara jarum jam dinding terdengar jelas menggema menemani keduanya.




'Cantik' pikir Jean melihat pemandangan wajah jelita dari bawah karena ia sedang baringan di paha sang gadis.




"Apa?" Tanya Melvin galak



Jean tersentak kaget namun dengan cepat mengubah ekspresi wajahnya.


"Gak apa-apa" Ucap jean




Lalu ia mendusal manja pada tubuh wanita itu.




"Kenapa?" Tanya Melvin sambil memainkan rambut Jean yang semakin hari tambah memanjang.




"Boobies" gumam Jean sambil melihat ke arah dada Melvin yang tertutup gaun tidur berbahan satin itu.













"Hah?" Melvin meletakkan buku novelnya.


"Boobies" unjuk Jean dengan matanya yang mengarah pada dada wanita itu.



Jean lalu memanyunkan bibirnya sambil menunjuk dada Melvin.



"Hmm mel gue pengen" ucap Jean menjilat bibirnya dengan sensual




Melvin memutar bola matanya malas.





"Please mel. Ya please" ucap lelaki itu dengan muka memelasnya seperti anak anjing.




"Ya tapi jangan lama-lama" ucap Melvin



"Yesss"




Dada sekal melvin terpampang jelas di hadapan wajahnya setelah wanita itu menyingkap bajunya.


"Buruan"



"Ah"



Jean langsung menyambar benda bulat sintal itu. Awalnya mengemutnya dengan pelan. Lama kelamaan ia menyesapnya seolah milik melvin akan mengeluarkan susu. Bahkan meremas miliknya satunya lagi.



"Ah jean"




Terasa gelenyar aneh seperti tersengat listrik saat jean melakukan itu padanya. Melvin yang diperlakukan seperti itu mulai merasa turn on. Lalu membawa kepala jean makin menempel pada dadanya.



"Cpkhh mhhhhh"



"Enghh jeanhhh ahh"



Jean makin bersemangat melakukannya.



























/bukk/


Melvin berdiri setelah memukul Jean. Otomatis Jean jatuh dari baringannya.




"Mesum anjir" ucap Melvin sambil menutupi area dadanya karena lelaki itu mendusal padanya selama tidur.




Jean dengan pandangan kosong baru saja terbangun dari tidurnya. Berjalan keluar dari pekarangan rumah Melvin karena wanita itu mengusirnya dalam keadaan baru bangun tidur. Otomatis keadaannya tidak begitu fit untuk melawan dorongan wanita itu dari rumahnya.




"Tadi mimpi apa bukan sih?" Tanya Jean



Ia pun menuju mobil miliknya dan membawa mobilnya dalam keadaan masih linglung.





Haikal:
Posisi?


Melvin:
WOT


Haikal:
Maksud gue di mana?

Melvin:
Rumah

Haikal:
Rumah yg satunya?

Melvin:
Ya

Haikal:
Gas


Melvin:
?

Haikal:
otw ke situ




Sepulang dari sparing futsal, Haikal berkunjung ke rumah Melvin setelah wanita itu mendapat pesan chat dari pria berkulit eksotis itu.





Haikal mengambil sekaleng soda dari kulkas seolah ia pemilik rumah tersebut.


"Lo sama jean gimana?" Tanya Haikal



"Apanya?" Tanya melvin balik


Haikal mendengus.


"Ya gitu" jawab Melvin


"Gitu gimana?" Tanya haikal



"Gak tau ngambang." Melvin mengendikkan bahu



"Lo telat njir" ucap Melvin




"Emang apa yang terjadi?" Tanya Haikal yang merasa tidak ada yang beres dengan Melvin



"Gak ada yang terjadi" jawab melvin


"Tadi dia ke sini" ucap melvin seperti mengadu ke kakak laki-lakinya.


"Lu ngomong apa sama dia?' Tanya Haikal


"Gak. Gue gak ngomong gimana-gimana. Cuma bingung. Dia kok kayak merasa kehilangan gitu" ucap melvin


"Yaudah sih jedor aja" ceplos Haikal




"Lo gimana?" Tanya melvin



"Ya gapapa. Tapi kalau dia nyakitin lo, gue ada buat lo" ucap haikal




"Yakin dia suka sama gue bukan Nana?" Tanya Melvin


"Ya yakin sih kalau pun ternyata dia gak suka lo, yah bagus dong jadi jelas" ucap haikal



"Gak maksud gue. Aduh gimana jelasinnya ya."


"Mel. Coba dulu tapi gapapa kalau lu mau pendam terus" ucap Haikal


"Gue belum siap" cicit Melvin


"Belum siapnya?" Tanya Haikal


"Belum siap patah hati" ucap melvin menatap sedih pada lelaki berkulit tan itu




Keesokan harinya, hari-hari dijalani seperti biasa. Berkuliah, pulang dan tidur. Melvin mencoba untuk memutus kontak dengan pria samoyed itu. Bahkan menghindar saat melihat Jean yang berada di kampus. 


Ia menghela nafasnya.

"Napa lo?" Tanya temannya Lucas 

"Menurut lo kalau cewek confess duluan,.cowoknya bakal ilfeel gak?" Tanya Melvin

"Tergantung" 


"Apanya?"


"Ceweknya lah. Kalau cakep gak kayaknya" ucap Lucas


"Oh lu pernah?" Tanya Melvin 


"Gak sih. Cuma dapet surat gitu pas SMA. Gue sama Yuqi jadian, gue yang nembak duluan" ujar lucas


"Oh gitu" angguk Melvin


"Saran gue sih jangan" ucap lucas


"Hah? Jangan gimana?" Tanya melvin kaget


"Lo jangan confess duluan. Cewek secantik lo layak dapetin cowok yang nembak lo duluan" ucap lucas



/prrriiiitt/


Suara pluit dari coach basket menggema.



"Eh giliran gue latihan. Gue latihan dulu ye" ucap Lucas pada melvin yang dibalas anggukan oleh wanita itu.


***


Melvin kini berada di ruang kamar tidurnya. Melihat layar ponselnya sambil berbaring di kasurnya. Ia melihat Jean menukai cuitan salah satu postingan Nana yang berupa foto sedang berada di tread mill tempat sebuah gym.



Ia menscroll timeline nya yang berisikan aktivitas kedua sejoli itu, Jean dan Nana yang kata orang mencuit di postingan milik Nana bahwa mereka terlihat serasi


"Kayaknya gak ada harapan" ucap Melvin



"Annyeong Jeandra. Goodbye" ucap melvin memblokir akun Jean dan juga memblokir nomornya.


Ya semoga ini keputusan yang tidak disesalinya.



...to be continued 




Hei maaf part ini agak pendek tapi menguras emosi bikinnya 😅


Karena aku hapus tulis terus tulisanku.


Gimana part ini? Aneh gak?


Vote and comment ya hehe thank u

situationship (gs)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang