happy to see you ++

266 21 2
                                    

Setelah mereka sampai di basecamp Jean, Melvin duduk di samping lelaki april itu.

Adik tingkat yang dipinta Jean untuk membawakan makanan dan minuman keduanya tadi sudah sampai di atas meja.

"Permisi bang" ucap salah satunya sambil menunduk dan Jean balas menunduk
sambil berkata "yo, makasih"

Melvin duduk di samping Jean dengan gugup, ia berdeham pelan, "oke ada apa ini?" Melvin bingung sebenarnya karena kenapa pula ia berada di basecamp fakultas lain dan hanya berduaan dengan Jean. Ia lebih memilih berada di tempat umum meskipun kepanasan.

"Lo gak ada kelas lagi kan, Melv?" Tanya Jean setelah menyuap makanannya.

"Ehm ada sih ntar sore" jawab Melvin




"Dimakan Mel, gak suka somay ya?" Ujar Jean menunjuk sepiring somay yang dibelinya tadi. Jean merasa tidak enak karena tidak menanyakan Melvin suka somay atau tidak sebelum membelinya tadi.

"Suka" melvin mulai menyuap makanan yang terhidang di atas meja tadi.

“bagus deh kalau lo suka” raut wajah Jean terlihat senang.

“Gue kira gitu---

"Kok gak ada tahu ya?" Tanya Melvin bingung sambil mengaduk somaynya mencari tahu kesukaannya.

"Kan rahasia mel tidak dikasih tahu"

"Hah?" Melvin mengerjapkan matanya

"OH I SEE" Melvin tertawa karena baru sadar mengapa somay dibilang somay rahasia karena tidak dikasih tahu. Ia bertepuk tangan sambil tertawa.

"Lucu sumpah" ucap Melvin sembari tertawa

Jean menyeruput minumnya sambil memandang Melvin yang tertawa akan guyonan nya yang kata Haikal tidak lah lucu.

Ia terpana memandang Melvin yang sedang tertawa itu, membuat Melvin seketika menghentikan tawanya lalu ia berdeham pelan.

"Rambut lo abis dipotong ya?" Tanya Jean sambil menyelipkan sebagian rambut ke belakang telinga Melvin.

"Ehm iya gerah soalnya" ucap Melvin menahan gugup sambil mengibaskan rambutnya.

"Cantik Mel" gumam Jean sambil mengusap rambut Melvin



"Hm Jean" Belum sempat menghindar tubuh Melvin didekap erat oleh Jean.

Wajah Melvin berada di dada bidang milik Jean.

"Wangi juga" lanjutnya lalu mengendus rambut Melvin

Keduanya berpelukan dengan Jean memegang pinggang ramping Melvin pelan.

"Gue kangen lo, Mel" bisik Jean di dekat telinga Melvin

"Please jangan jauhin gue" ucap Jean memohon.





Jean meniupkan udara ke arah lehernya hingga Melvin meremang, jarak mereka masih seperti itu, hingga Jean meremat pinggangnya.

Jean mengendus leher Melvin. Ia merapatkan tubuhnya dengan Melvin seolah-olah tidak ingin lepas, dada mereka saling beradu.

Mengendus lehernya lalu menempelkan bibirnya pada leher sang gadis.

Melvin pun terbawa suasana membiarkan Jean mengecup lehernya menjilat, melumat dan menyesapnya. Jean menahan dirinya untuk tidak memberi tanda kepemilikan pada gadis itu.


Lalu jean menangkup wajah kecil Melvin, menatapnya dalam. 
Tanpa diduga, Jean membaringkan Melvin ke sofa.

Entah mengapa Melvin masih saja terkejut karena hal ini walaupun ia sudah menduganya. Jean mencium bibirnya dengan rakus.

situationship (gs)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang