Awal hubungan yang disebut situationship ini cukup rumit atau memang manusianya yang memperumit keadaan. Di tahun pertama, Melvin dan Haikal awalnya bertengkar karena memperbutkan lahan parkir sejak menjadi mahasiswa.
"Mana ye tempat parkir" ucap Melvin sambil mengecilkan volume radio mobilnya yang memainkan lagu Justin Bieber kesukaannya, favorite girl.
Saat hendak berbelok, tiba-tiba Mobil besar menyalipnya dan memasuki area lahan parkir yang hendak Melvin ambil.
/Tin/
"Woy" teriak Melvin
"Sorry gue telat" ucap Haikal memeletkan lidah lalu terlihat terburu menyampirkan tasnya.
"GUE JUGA TELAT ANJIR"
Karena bingung mau parkir di mana lagi, Melvin dengan kemampuan menyetirnya yang lumayan mumpuni, mencoba memasukkan mobilnya ke area yang masih ada 'space' untuk mobilnya. Meskipun sedikit mepet akan menyenggol, bahkan alarm parkirnya bunyi Ia matikan.
"Mampus lu gak bisa keluar" ucap Melvin senang. Ia keluar dari mobilnya meskipun melalui celah yang sempit.
Namun sejak itu entah kenapa mereka menjadi berteman. Mungkin karena Haikal yang berkali-kali memberinya jus semangka atau karena lelaki eksotis itu sering membuat Melvin tertawa karena lelucon recehnya itu.
Beberapa orang sempat mengira mereka berpacaran namun keduanya memilih untuk tidak menjalin hubungan juga karena alasan lainnya.
Mereka bak sahabat tapi bisa terlihat seperti lebih dari sahabat.
"Lo telat njir" ucap Haikal
"Ya sorry. Macet banget tadi." Ucap Melvin
"Halah macet di kasur atau gak kelamaan di kamar mandi" balas Haikal
"Idih maklum lah cewek. Trus tadi gue sebenernya mikir dulu lama. Males keluar tapi bosen akhirnya keluar deh"
"Anjing emang ye" umpat Haikal membuat Melvin tertawa
"Rambut lu kenapa gondrong dah?" Tanya Melvin melihat rambut Haikal mulai memanjang
"Males potong rambut. Gerah sih tapi gue cakep gondrong kan?" Ucap Haikal mengedipkan matanya sok kegantengan meskipun emang ganteng tapi Melvin gengsi dan tidak mau Haikal besar kepala.
"Najis." Ucap Melvin namun Haikal tertawa saja
"Gimana kabar lo?" Tanya Melvin
"Idih. Basi banget njir. Eh tapi gue baik. Lo gimana? Ngilang. Akun sosmed lu ke mana bjir?" Ucap Haikal sambil melihat layar ponselnya.
"Gue oke kok" ucap Melvin
"Gak. Lu gak oke. Not gwaenchana. Lo udah jarang keliatan di kampus. Lo gak ke tempat gue lagi kek biasa. Apalagi di lapangan basket. Gue biasa liat lo sama si kulkas--
"Lucas anjir--
"Ya itu dia. Yang tinggi itu. "
"Gak. Gue lagi gak mood basket-basketan. Gue males aja ke lapangan futsal banyak orang"
"Introvert atau anxiety apalah itu" mengingat Haikal pernah melihat Melvin yang panic attack dibantu oleh Haikal untuk menenangkan.
"Hmm ya maybe" angguk Melvin mengedarkan pandangan ke sekitar.
Seorang pelayan menaruh makanan yang telah dipesan Haikal menjeda percakapan mereka.
"Ada yang gak beres" gumam Haikal
"Gak beres gimana?" Tanya Melvin mulai mencomot kentang goreng nya.
"Ya ada sesuatu kan. Kita khawatir tau. Jean juga"