Semarang

28 4 1
                                    

Saat ini kesembilan gadis itu sudah sampai di Semarang.Setelah melewati daerah persawahan yang lumayan panjang mobil mereka akhirnya berbelok ke sebuah rumah sederhana berhalaman luas yang ditanami berbagai jenis pohon seperti mangga,rambutan kelengkeng bahkan durian yang kini sedang berbuah lebat.Satu persatu mulai turun dari mobil mata mereka langsung berbinar saat melihat banyaknya mangga yang bergelantungan dipohon.

"Mbak itu mangganya punya lo ????",tanya Lilis.

"Iya".

"Gaslaaaaah".Lilis berancang ancang hendak berlari tapi seketika tubuhnya terhenti saat tiba tiba ada yang menarik tudung hoodienya.

"Salam dulu sama keluarga mbak Arin ga sopan banget jadi orang".Ketus Luna yang membuat Lilis langsung diem.Yesha yang tadinya mau ikut ikutan langsung balik badan lalu memeluk lengan Kayana.

Akhirnya mereka semua mengikuti Arin yang berjalan menuju rumah disana nampak keluarga Arin yang sudah ada diteras menyambut kedatangan sembilan manusia minim akhlak.Pertama Arin langsung meraih tangan sang ayah lalu menciumnya diikuti oleh yang lain.

Ibu Airin menyambut kedatangan mereka dengan antusias."Aduuuuh iki bocah kok podo ayu ayu tenan lo".

Mereka saling berpandangan mereka ga ada yang bisa bahasa jawa selain Arin dan Sora karna sebagian dari mereka asli jakarta dan bandung.Melihat teman temannya kebingungan Arin dan Sora hanya tertawa.

"Bude...sampun dangu mboten kepanggih",Sora meraih tangan ibu Arin lalu menciumnya.

"Oalahhhh Rara suwe ga ketemu kok yo wes sak mene gedene lo".Ibu Arin memeluk tubuh keponakannya.

Jane mendekat ke Joan lalu berbisik."Gue berasa di dunia lain".

"Sama njiiiiiir".

"Lo ngerti ga Kay mereka lagi ngomong apa ????".Kini Luna yang berdiri disamping Kay ikut bersuara.

"Gue cuman ngerti beberapa kata doang lainnya ga paham gue".Kay memang beberapa kali mendengar Arin berbicara bahasa jawa makanya dia sedikit mengerti satu dua kata dalam bahasa jawa.Tapi kali ini dia sama sekali ga paham mereka ngomong apa.

"Mbak liat noh temen lo kek sapi ompong semua ga ngerti kita ngomong apa".Sora ngakak liat temen temennya cuman plonga plongo doang daritadi.

"Sorry sorry ibuk gue ga terbiasa ngomong bahasa indonesia tapi dia bisa kok tenang aja".Arin menoleh kembali ke arah ibunya."Buk kenalin iki temen temen kosan Arin di Jakarta".Arin satu persatu mengenalkan nama mereka.

"Nah seng iki Kayana buk dia itu adiknya Luna mereka itu kembar".

"Oalah ayune kulite putih koyo londo ngene".Kay yang ga terlalu ngerti cuman bisa cengar cengir doang di pelukan ibunya Arin.

"Ibu bilang klo lo itu cantik Kay".Arin menjelaskan.

"Kay doang nih gue engga gitu ???".Luna ga terima secara mereka kan kembar mukanya juga ga kalah cantik sama Kay menurutnya.Sekali lagi itu menurut Luna bukan orang lain.

"Muka lo tuh ga ada cantik cantiknya kak tapi serem apalagi klo pas ngamok mirip leak".Ucap Yesha yang langsung ditabok pake tas sama Luna.

"Wes wes ayok masuk ibuk wes masak banyak buat kalian ".

"Nah ini nih yang gue demen".Jeje yang daritadi sibuk sama ponselnya menyahut.

"Giliran makan aja cepet".

"Biarin wleeee".Jeje langsung nyelonong sambil meluk lengan ibuknya Arin.Si ibuknya mah seneng seneng aja sementara yang lain cuman mencebik doang ngeliat kelakuan si Jeje yang ga ada akhlak.

Kosan Komplek GrahadiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang