Prahara Dirgantara

45 5 0
                                    

Ini adalah hari kedua Luna dirawat keadaannya mulai membaik luka lukanya juga sudah mulai mengering.Hari ini Sora,Jane dan Joan yang menjaga Luna sementara yang lain ada kesibukan.Tadi kedua orang tua dan abangnya si kembar datang tapi hanya sebentar.

"Gimana ceritanya sih lo bisa kecelakaan kak???",tanya Joan.

"Di depan itu ada truk yang kecelakaan nabrak mobil gue kaget dong abis itu refleks ngerem untung ga nabrak tapi tiba tiba aja dari arah belakang ada yang nabrak mobil gue akhirnya mobil gue kedorong dan nabrak truk depan gue setelah itu gue ga tau apa yang terjadi bangun bangun gue udah ada disini".

"Pantesan tadi gue liat berita banyak korbannya ada 9 mobil klo ga salah yang terlibat kecelakaan".Sahut Sora.

Luna kembali terdiam dia masih merasa kesal karna sampai sekarang kembarannya belum juga menunjukkan batang hidungnya.

"Si Kay mana sih sampe sekarang kok belum nengokin gue".

"Kak Kay nya masih sibuk kak Luna",jawab Joan.

"Ck tega banget tu anak udah tau sodara kembarnya lagi sakit ga nengokin sama sekali malah mentingin kerjaannya klo kek gini apa bedanya dia sama nyokap bokap gue yang gila kerja".

Kedua orang itu hanya terdiam mereka bingung harus bagaimana.Mereka tahu alasan Kay belum menjenguk Luna dan merahasiakannya tapi kalau terus begini yang ada Luna malah akan semakin salah paham.

"Kak sebenarnya kak Kay itu ga lagi sibuk sama kerjaannya".Jane yang sudah tidak tega akhirnya membuka suara.

"Maksudnya ???",tanya Luna bingung.

"Jane lu apaan sih ???",Joan menyenggol lengan Jane.

Jane menghembuskan nafasnya kasar."Kak Kay lagi dirawat,kemarin kak Kay habis donorin darahnya buat kak Luna dan itu bikin dia drop makanya harus dirawat.Baru tadi pagi dia sadar".

Luna terdiam shock mendengar kalau Kay melakukan donor darah."Kay goblok".Luna hendak turun dari brankar tapi luka lukanya membuatnya kesulitan.

"Kak lo mau kemana".

"Mau ketempat Kay".

"Kak jangan nekat lo kan masih sakit".

"Persetan gue ga peduli gue harus ketempat Kay sekarang".

"Oke oke kita bakal anterin lo kesana tapi bentar gue ambilin kursi roda dulu".Jane berlari mengambil kursi roda yang ada dipojok ruangan.Joan dan Sora membantu Luna duduk dikursi roda sementara Jane memegangi infus.Setelah itu mereka berempat pergi menuju ruang rawat Kayana.
.
.
.
.
.

"Ngapain kalian kesini ???".Kay menatap tajam ke arah 3 orang yang baru saja masuk kedalam ruang rawatnya.

"Kay tenang".Arin memegang tangan Kay mencoba menenangkannya karna nafas gadis itu mulai tersengal padahal hidungnya masih memakai selang oksigen.

"Kalian semua itu keterlaluan tau ga.Engga apa apa kalau kalian ga peduli sama Kay tapi seenggaknya kalian perduliin Luna.Dia itu habis kecelakaan keadaannya parah dia juga butuh kalian.Tapi apa ??? kalian malah sibuk sama urusan masing masing.Jangan bang Jendra mulu yang diurusin,mentang mentang dia anak cowok selalu dia yang diutamakan.Apa kita harus mati dulu baru kalian ingat kalau kita itu juga anak kalian ???".

"Apa maksud kamu bicara seperti itu ???",tanya pria paruh baya yang sedang berdiri disamping ranjang Kay.

Kay tersenyum sinis menatap tajam kearah papinya."Harus gue jelasin lagi???".

"Kay yang sopan kalau ngomong sama papi",ucap seorang pria yang sedang duduk di sofa.Dia adalah Najendra anak pertama dari keluarga Dirgantara kakak kandung si kembar.

Kosan Komplek GrahadiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang