Si Kembar

43 5 1
                                    

"Hoooooooaaaaammmm".Kay menguap lebar tangannya asik memainkan game di ponselnya.

"Udah 5 hari lo ngambil shift malem kenapa ga nyari ganti sih.Pagi masih praktek sampek siang ga capek apa lo",celetuk Kaisar yang duduk disamping Kayana sambil makan kuaci.

"Lagi gabut aja gue ga ada jadwal operasi minggu ini".

"Lah tadi sore apaan ??? lo ikut operasi kan tadi ???".

"Gue cuman ngawasin doang yang pegang si dokter bedah baru".

"Kirain lo ikutan...betewe ini tumben tumbenan IGD sepi".

Plak tiba tiba saja Kay menggeplak mulut Kaisar dengan keras."Congor lo anjiiiir kenapa lo ngeluarin kata keramat".

Tak lama kemudian telfon di sebelah Kayana berbunyi dengan cepat suster Tania menerima telfon tersebut.Kay dan Kaisar menatap ke arah suster Tania yang sedang berbicara ditelfon.

"Tuh kan lo sih Kai punya mulut ember banget".Kay melotot ke arah Kaisar.

"Ya maap gue kelepasan tadi".

"Hilang deh malam gue yang tenang hari ini".

"Oke...baik".Suster Tania menaruh kembali gagang telfon ditempat semula lalu menatap ke arah Kay dan Kaisar.

"Ada kecelakaan beruntun di jalan tol korban dirujuk ke rumah sakit ini dan sekarang sudah dalam perjalanan 5 menit lagi sampai".

Tanpa berbasa basi Kay,Kaisar dan beberapa dokter jaga berlari ke arah pintu menunggu ambulans datang.

"Dingin banget anjiiir",Kay merapatkan snellinya mencoba menghalau hawa dingin yang terasa menusuk ke tulang tulangnya.

"Mau peluk ???",goda Kaisar yang langsung mendapat tendangan dari Kayana."Sakit anjiiiir".

"Rasain".

Dokter yang lain hanya terkekeh melihat kelakuan tom and jerry itu.Mereka berdua memang dikenal sebagai tom and jerry di RS Dirgantara karna ga pernah akur kerjaannya berantem mulu tiap hari.

Tak lama kemudian 4 ambulans tiba dipelataran rumah sakit.Kay dan yang lain segera berlari menuju ke ambulans.Pintu ambulans terbuka petugas ambulan keluar Kay segera menghampiri petugas itu.

"Korban wanita usia 24 tahun mental drowsy,tekanan darah 90 per 60,detak jantung 80 respirasi 12 suhu tubuh 36,7 derajat.Cedera kepala serta leher kemungkinan karna benturan juga beberapa luka akibat pecahan kaca".Petugas itu menjelaskan kepada Kayana sambil menarik keluar brankar keluar dari mobil ambulans.Kaki Kayana melemas tulang tulangnya terasa seperti menghilang dari tubuhnya hampir saja dia limbung kalau tidak berpegangan saat melihat korban kecelakaan yang berdarah darah itu.Walaupun wajahnya tertutup darah sepenuhnya dia masih bisa mengenalinya.Korban kecelakaan adalah Kaluna saudara kembarnya sendiri.Petugas ambulan segera mendorong brankar menuju IGD sementara Kayana masih terdiam ditempatnya dia masih sangat shock.Sampai sebuah tepukan lembut dipundaknya membuatnya segera tersadar.

"Kay....Luna butuh elo sekarang",Kaisar berbisik sambil menguatkan temannya.

Kayana pun segera tersadar dan berlari menyusul saudara kembarnya.

.
.
.
.

"Ayo pindahkan..satu...dua ...tiga".Petugas ambulan memindahkan tubuh Luna ke brankar yang ada diruang IGD lalu segera meninggalkan tempat itu.Kayana yang baru saja masuk langsung menghampiri Luna diikuti oleh Kaisar dibelakangnya.

"Luna....Lun lo bisa denger gue kan ???",teriak Kay sambil memencet ibu jari Luna agar tetap tersadar.

Mata Luna melirik ke arah Kay dia tidak bisa menoleh karna penyangga leher yang dipasang dilehernya walaupun matanya sedikit berat dan memburam dia masih bisa melihat wajah panik adiknya yang berteriak sambil menangis disampingnya.

Kosan Komplek GrahadiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang