Vote woy!
Capek bet gak di hargai :<"Ragu, akan diriku sendiri.
Apakah aku bisa?"***
"Hai!" Seorang gadis cantik menyapa ciko riang
Ciko mengangkat alis bingung,
"Kenapa?" Oke nada bicara Ciko terlihat berubah menjadi dingin"Eumm kamu ada waktu nggak?, Aku mau ngomong sesuatu please." Gadis itu menatap berharap
"gak bisa. gue sibuk"
Gadis itu menghela nafas kecewa
Haikal dan jivan yang sedari tadi mendengar kan percakapan keduanya saling tatap"Bohong dia neng, udah sana kalau mau ngobrol, kita nunggu di kantin ya cik!" Haikal menarik jivan
Gadis yang tadinya murung kembali antusias, Ciko menatap punggung Haikal dan jivan yang menjauh sembari menghela nafas
"Mau ngomong apa ra?"
Gadis bername tag Rana asfaria itu
Tersenyum lebar, "kamu udah tau kan? Kalau kita di jodohin"Ciko mengangguk malas,
"Aku seneng bisa tunangan sama ka–" ucapan Rana terputus saat Ciko bicara dengan menatap tajam dirinya
"Sejak kapan gue Nerima perjodohan itu?" Ciko sebenarnya males ngobrol sama nih cewek, buang buang waktu.
Rana menunduk kedua tangannya saling meremas, Rana menatap Ciko dengan sorot mata memohon
"Ciko aku mohon tolong terima perjodohan ini!"
"Kenapa gue harus Nerima perjodohan itu?"
Rana menggenggam kedua tangan Ciko, "k-karna aku cinta kamu, tolong hargai perasaan aku dan terima perjodohan ini, aku mohon!"
Ciko menyentak genggaman rana kasar, Ciko menatap tajam "jangan sentuh sembarangan."
"Rana, Lo gak ada hak buat maksa gue nerima perjodohan sampah ini, gue bahkan udah nolak perjodohan ini sejak awal"
"Daddy gue yang bakal ngebatalin perjodohan kita, sekarang jangan pernah ganggu gue lagi paham?."
Ciko berjalan meninggalkan rana tanpa perduli pada gadis yang kini tengah menangis sesenggukan, Rana mengepalkan tangannya
"Kenapa kamu gak mau nerima perjodohan ini?!!, Aku kurang apa ci!!" Teriaknya
Teriakan Rana sukses membuat Ciko berhenti, "Lo gak kurang apa apa, yang kurang itu Lo terlalu memaksa kehendak sendiri, hati gue bukan sesuatu yang bisa dipaksa nerima suatu hal dengan mudah."
Ciko berjalan meninggalkan rana menuju kantin, sebelum berjalan jauh dia mendengar kata kata gadis itu
"Kalau aku gak bisa milikin kamu, orang lain juga gak bisa dan gak boleh milikin kamu!!"
Ciko mendengus "dasar cewek gila".
***
"Lama amat cik ngobrolin apa sih?" Cerewet bian
"gara gara bang Haikal noh"
"Uhuk! Apaan nyalahin gue?!" Sembur Haikal
Ciko tidak menjawab dan menampilkan wajah cemberut "Tau ah." Badmood setelah kejadian tadi..
"Ngapa sih cik? Lo diapain sama cewek tadi? Kok cemberut?" Jivan bertanya penasaran
Ciko malah semakin merenggut tidak suka dengan pertanyaan jivan yang tertuju pada cegil itu