chapter 12

2.2K 193 4
                                    

Happy reading






Keesokan harinya di campus becky dan Kevin sedang bertengkar karena kejadian semalam

"Urusan kamu sepenting apa sih sampai kamu gak bisa jemput aku "-becky

"Sayang kan aku juga udah bilang kalau aku gak bisa jemput kamu "-kevin

"Kevin kamu tau aku pulang jam 11 malam dan di waktu itu kamu pasti udah gak ada urusan "-becky

"A aku mana tau kalau kamu pulang jam segitu sayang a aku bener-bener gak tau "-kevin

"Gimana kamu mau tau aku hubungi kamu ajah kamu gak pernah jawab bahkan terkahir aku hubungi kamu kamu tolak panggilan aku "-becky

"Udah deh aku capek sama kamu, kamu selalu mentingin urusan kamu di banding aku "-becky

"S sayang aku bener-bener minta maaf "-kevin

"Udah aku cape denger kata maaf kamu dan asal kamu andai tadi malam orang yang udah pernah nolongin aku di London gak ada mungkin aku udah di perko*sa sama preman-preman itu "-becky

Beckypun ingin pergi namun Kevin menahannya

"Sayang aku mohon maafin aku lain kali aku bakal prioritasin kamu "-kevin

"Udah mending sekarang kamu jangan deket aku dan renungin kesalahan kamu "-becky

Beckypun pergi meninggalkan Kevin

"Sial kenapa dia malah datang nolongin becky jadi ini yang di bilang preman itu kalau becky di tolong sama seorang wanita "-kevin

"Sekarang aku harus mengawasi wanita itu agar dia tidak menghancurkan rencana ku "-kevin

•••••

Disisi lain freen yang sudah siap diapun berangkat menggunakan taxi karna hari ini dia ingin melamar kerja untuk menghidupi dirinya karna dia yakin tidak berselang lama kartu kreditnya akan di blokir oleh ayahnya

"Kayaknya gua cari kerja di cafe dulu biar lebih gampang kan "-freen

Sesampainya freen di cafe tersebut dia bertemu dengan manejernya

"Permisi nona apa cafe ini memerlukan pelayan "-freen

"Wah pas sekali kamu membutuhkan pelayan disini "-A

"Benarkah jadi saya boleh bekerja disini "-freen

"Tentu "-A

Freenpun merasa gembira dan diapun langsung berkerja di cafe tersebut...

•••••
London

"Jadi dia benar-benar pergi "-sean

"Iya pa "-nagita

"Baguslah akhirnya anak sialan itu pergi entah apa kehidupannya di sana "-sean

"Saya akan memblokir semua kartu yang dia bawa "-sean

"Papa bukankah papa berlebihan kalau papa memblokir semua kartu kredit freen hidup freen di luar sana akan menderita "-nagita

"Saya tidak peduli dan kamu tidak perlu kasian kepada anak sialan itu "-sean

"Tapi pa...

Sean tidak ingin mendengar perkataan nagita lagi diapun meninggalkan ruang tamu Tersebut

"Mama ini gimana kalau papa bener blokir kartu kredit p'freen, p'freen pasti kesusahan disana "-feby

"Mama juga gak tau sayang kamu tau sendiri papa orangnya gimana "-nagita

Nagitapun terdiam memikirkan keadaan freen walaupun freen bukanlah anaknya tapi dia merasa kasian kepadanya

LoyalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang