21

23K 1.5K 14
                                    

"Saya lupa untuk mengatakan ini semua, karena memang kemungkinan terbesar mommy Kaivan akan datang kesini setelah kami bercerai tiga tahun yang lalu. Tapi saya masih tak menyangka dia akan senekad ini bahkan hampir mencelakai Kaivan anak yang sudah dia lahirkan tiga tahun yang lalu, walaupun dia tak pernah ikut andil dalam menjaga Kai sejak kecil."ujar Alberio dengan pelan, namun masih bisa didengar oleh Delvin.

"Sejak pertama kamu bekerja disini saya merasa tak perlu untuk mengatakan itu semua karena itu semua merupakan masa lalu saya. Tapi setelah kejadian ini saya merasa harus memberitahu kamu, agar kamu tahu apa yang sebenarnya terjadi disini sehingga bisa membuat semua ini sampai terjadi." Alberio menatap kearah pemuda yang ada disampingnya, terlihat Delvin hanya diam dengan kedua mata bulat melihat kearahnya, ia yakin jika pemuda itu juga merasa penasaran dengan apa yang terjadi sehingga bisa membuat semua ini menjadi seperti ini.

"Empat tahun yang lalu, saya dipaksa kedua orang tua saya untuk menikah dengan mommynya Kaivan. Mereka melakukan semua itu karena sejak kami baru lahir, mereka sudah mempunyai keinginan menikahkan kami. Saya dan juga mommynya Kaivan menolak itu semua dengan keras, karena diantara kami berdua tak ada perasaan apapun didalamnya. Namun sikap keras kepala dari kedua orang tua kami akhirnya berhasil membuat kami setuju, karena saya diancam kebangkrutan perusahaan dan mommynya Kai juga diancam akan ditarik semua saham yang sudah kedua orang tuanya berikan, kami tak ada pilihan selain menerima semuanya dengan baik walaupun penuh dengan keterpaksan didalamnya,"

Tatapan Alberio terkunci pada kedua mata bulat yang terlihat tengah mendengarkan apa yang ia katakan dalam diam.

"Selama pernikahan kami menjalani semuanya seperti orang asing yang kebetulan hanya bertemu saja, baik saya maupun mommynya Kaivan tak ada perasaan satu sama lain. Sampai suatu hal terjadi sehingga Kaivan hadir diantara kami berdua karena itu semua terjadi karena ketidaksengajaan. Saya mengira setelah hadirnya sosok anak diantara kami berdua maka rasa cinta itu juga akan muncul secara perlahan-lahan juga nantinya, tapi itu semua salah besar karena sampai Kaivan lahirpun saya masih belum bisa mencintai mommynya Kai, begitupun dengan wanita itu, tapi saya masih memikirkan anak kami dengan meminta dia mempertahankan semuanya demi anak kami yaitu Kai, tapi sayangnya dia menolak dengan alasan dia sudah mencintai orang lain sehingga tak bisa melanjutkan ini semua lagi. Saya membesarkan Kaivan sendirian selama ini, tanpa bantuan orang tua saya karena saya merasa jika mereka penyebab ini semua bisa terjadi didalam hidup saya sekarang."

Alberio kembali menatap kearah pemuda disampingnya setelah puas mengatakan semuanya, karena sekarang ia merasa lebih baik setelah membagi semuanya dengan pemuda itu walaupun Delvin tak mengatakan hal apapun padanya.

"Itulah alasan kenapa Kaivan tak ingin bertemu dengan mommynya selama ini. Tanpa saya mengatakan apa yang terjadi, dia langsung merasa jika mommynya jahat karena telah meninggalkannya selama ini. Wajar dia merasa takut tadi, saya tak bisa membayangkan bagaimana Kaivan tadi jika tak ada kamu disini pasti sekarang dia sudah bersama dengan wanita itu."ujar Alberio dengan beranjak dari tempat duduknya, ia merasa sudah puas membagi semuanya dengan pemuda itu sekarang, sehingga nanti tak akan terjadi kesalah pahaman disini.

Sepeninggalan pria itu, Delvin hanya diam untuk mencerna semuanya dengan baik sekarang. Selama ini ia hanya mengira jika istri pria itu sibuk bekerja karena rata-rata wanita sekarang pasti kebanyakan bekerja sendiri untuk membeli semua yang mereka butuhkan sendiri, oleh karena itu ia sempat memikirkan itu semua sampai kejadian hari ini terjadi sehingga ia tahu apa yang terjadi selama ini.

Itu artinya pria itu sudah lama sendirian, serta menjaga Kaivan selama ini. Menjaga seorang bayi hingga bisa berumur tiga tahun sendirian itu sama sekali tak mudah, ia tahu itu semua karena waktu masih dipanti asuhan ia sering melihat bagaimana cara ibu panti menjaga anak kecil yang baru mereka dspatkan dan itu semua sama sekali tak mudah.

Sekarang semua rasa penasarannya menghilang setelah tahu apa yang terjadi, ia bisa mengerti dengan apa yang akan terjadi kedepannya nanti karena sudah tahu apa yang terjadi selama ini.

"Lo hebat bisa jagain bayi sendirian sampai sebesar ini, gue sendiri nggak akan sanggup buat itu semua. Apa lagi tanpa pengalaman apapun, tapi lo berhasil membuktikan kalo dengan sendirian pun lo bisa menjaga anak lo dengan baik, mendidiknya sebisa yang lo lakukan. Sekarang gue paham jika semua yang lo lakuin buat Kaivan selama ini, pasti hanya untuk membuat Kai menjadi anak yang baik nantinya, dan lo berhasil ngelakuin itu semua."ujar Delvin dengan menatap kearah Kaivan yang masih terlihat tidur dengan pulas sekarang.

Ia merasa jauh lebih lega sekarang saat tahu semua yang terjadi entah kenapa. Mungkin ini semua hanya perasaan puas karena sudah tahu semua hal yang membuat ia merasa penasaran.

"Lo nggak perlu ngerasa takut lagi sekarang, kalo wanita itu datang lagi gue bakalan hadapin dia lebih dulu nantinya."ujar Delvin dengan menggenggam tangan kecil milik Kaivan.

***

Alberio tersenyum tipis saat sampai didalam kamar miliknya sekarang, entah kenapa setelah mengatakan semua yang terjadi selama ini pada pemuda itu, ia merasa jauh lebih baik. Seakan-akan semua beban yang selama ini ia bawa menghilang begitu saja, membagi semuanya dengan Delvin ternyata begitu melegakan baginya.

Mungkin ini yang orang katakan jika sudah jatuh cinta, maka melakukan hal apapun dengan orang itu pasti rasanya akan sangat melegakan dan juga nyaman seperti yang ia rasakan sekarang.

"Ini memang perasaan cinta. Aku mencintai pemuda itu sekarang, cinta yang selama ini aku pertanyakan kapan itu semua akan datang dan sekarang aku bisa merasakan itu semua secara langsung. Rasanya sangat menyenangkan, walaupun pemuda itu belum tahu apa yang sedang terjadi dengan perasaanku sekarang. Semuanya masih sebelah pihak, apapun akhirnya nanti aku nerasa bahagia bisa mendapatkan ini semua sekarang."

Pria itu terdiam setelah mengatakan itu semua, karena sekarang ia sudah mulai menyadari jika ini semua memang perasaan cinta, bukan hanya perasaan suka karena pemuda itu bisa dekat dengan Kaivan. Ia sudah menyadari semuanya, tinggal mencari cara agar bisa mengatakan semuanya dengan baik nantinya, ia tak ingin pemuda itu salah paham dengan perkataannya nanti, oleh karena itu ia butuh banyak waktu untuk memikirkan semuanya, karena ini juga pertama kalinya ia merasakan hal seperti ini, tak boleh sampai salah.

Bersambung...

Votmen_

OM DUDA {TERBIT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang