Waktu terus berjalan,begitupun hari Minggu bulan dan tahun,memang terkadang rasanya sangat singkat namun juga sangat lama.
"Hueeeeeee!! Mamaa Yeon Yeon jaattt!!"tangisan melengking namun menggemaskan itu terdengar menggema di sebuah mansion besar.
Bocah mungil dengan pipi bapaonya yang terus terguncang ketika kaki kecil itu berlari mendekati seorang pria cantik yang baru selesai memasak.
Dia-soobin-menunduk menatap sang anak bungsu yang memeluk kakinya dengan satu tangan sementara satu tangan lagi telulur minta dipangku.
Soobin tentu segera mengangku bayinya itu,dengan telaten tanganya pengusaha pipi gembil anaknya,sebelum mengecupnya lembut.
"Sudah jangan menangis,bin bin memang diapakan oleh Yeon Yeon?"tanya soobin lembut,bayi berumur dua tahun di pangkuannya itu kembali menangis.
"Hiks tadi.. mayinan bin bin diambil! Lalu dimacukan ke akualium mama hiks!"jelas soojun dengan tangis,beruntung soobin bisa mendengar apa yang dikatakan anaknya.
Terdengar juga gelak tawa dari arah living room,membuat soobin segera melangkahkan tungkai nya menuju living room,setelah sampai bisa soobin lihat living room itu sangatlah berantakan.
Mainan dimana mana,beberapa botol susu setengah habis,buah buahan potong tersebar,karpet banyak remahan kue,bakul bakul mainan yang jatuh. Oh astagaa soobin harus lebih bersabar.
Soobin menghela nafas saja,sebelum mendudukkan dirinya di karpet yang tidak kotor.
"Yeon yeon~ kemarilah sayangg~"panggil soobin lembut,membuat bayi ber-photo copy yeonjun itu mulai mendekatinya dengan wajah cemong.
Entah mau tertawa entah mau marah entah mau gimana,soobin hanya terkekeh sekarang.
"Kenapa begitu wajahnya?"tanya soobin lembut,yaa kalau dengan anak anaknya soobin harus lembut sih karna anak anaknya itu selalu saja mengira bahwa soobin memarahi mereka bila tidak lembut.. dan berakhir menangis.
"Emhh.. tadi Yeon Yeon lihat bedat mama teldeletat di kulci,jadi yeon yeon pakai.."cicitnya sembari menunjuk kursi di belakang soobin.
Disana ada sebuah bedak mahal milik soobin yang sudah tak berbentuk,tidak apa apa ia bisa membelinya lagi.
"Mama.. maaf Yeon Yeon tidat cengaja jatuhkan tadi.."yeonsoo bayi 100% mirip papanya itu mendongak dengan mata berlinang.
"Tidak apa apa sayang,jangan menangis oke? Mama hanya mau bertanya,kenapa Yeon Yeon tadi menjahili bin bin?"cengiran menggemaskan ditunjukan oleh Yeonsoo.
"Celu mama! Kata om beomyu,menjahili Olang ituh dapat pahala becal!"seru nya semangat,soobin menggeleng kan kepalanya sembari menepuk dahinya pelan.
Dasar beomgyu! Selalu saja memberi anak anaknya ajaran sesat ala bocah setan.
"Lain kali tidak boleh,oke? Menjahili orang tidak akan mendapat pahala sayang,kalau Yeon Yeon ingin pahala berbuat baik,dan lagi Yeon Yeon tida mau kan dicap sebagai kakak yang jahat?"yeonsoo menggeleng.
"Tida mau.. Yeon mau jadi anak yang baik dan tata yang baik!"soobin tersenyum,lalu ia menyuruh soojun yang berada di pangkuannya itu berdiri.
"Sekarang maaf maafan dulu yuk! Setelah itu mama akan beri ice cream!"kedua mata imut itu berbinar,sebelum tangan gembul keduanya saling terulur untuk meminta maaf.
"Maafin Yeoncu ya tujun.."soojun mengangguk.
"Tujun maapin hehe."
"Ohh ya,kalian perlu membereskan ruangan ini! Lihat lah seperti kapal pecah!"ujar soobin,yeonsoo dan soojun membuat ekspresi kaget.
![](https://img.wattpad.com/cover/353448344-288-k303877.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
school stairs/yeonbin mpreg√
أدب الهواةyeonjun dan soobin sepasang anak SMA yang terjalin status bersahabat sejak berusia 2 tahun tanpa status berpacaran ataupun menikah. dan tanpa disadari ada sebuah hadiah kecil yang Tuhan beri namun tidak pernah disadari keduanya. yeonbin bxb mpreg Ja...