7 : emhh?

50 10 2
                                    

Happy reading!!

Bel istirahat berbunyi membuat sebagian besar siswa siswi berhamburan ke luar kelas. Begitu pun dengan Ikey juga Yellin, mereka berdua bergegas ke luar kelas menuju kantin.

Baru beberapa langkah dari meja nya, bahkan belum sampai di pintu, Kevin sudah memanggilnya.

"Key!! Gue nitip cimory"

Dengan malas Ikey menghampiri Kevin.

"Mana uangnya?" Ucapnya dengan tangan mengadah, Kevin pun memberikan selembar uang berwarna biru kepada Ikey.

"Yes! Kembaliannya buat Gue semua ya? Ongkir Pin"

Setelah mengatakan itu Ikey langsung menarik lengan Yellin, kabur dari amukan Kevin dengan wajah sumringah. Tentunya perkataan Ikey hanyalah candaan belaka, tapi ia yakin Kevin tetap akan mengamuk.

"Ikey anjingggg!!"

Nah kan, apa Ikey bilang.

"Napa tu bocah tantrum?"

"Gue bercandain doang Lin"

Yellin yang mendengar penuturan Ikey pun hanya ber-oh ria sembari terkekeh.

"Males banget sih kantin nya jauh"

"Mana harus naik turun tangga"

Keduanya mengeluh karena mereka masih di lantai dua, padahal ini bisa dijadikan sebagai simulasi untuk mereka. Supaya saat kelas 12 nanti mereka terbiasa.

Saat melewati kelas 12 IPA 1 mereka berjalan pelan lalu mengintip-ngintip melalui jendela.

"Kok sepi ya Lin?"

"Masih olahraga ga si Key?"

"Maybe yes"

Brak

"Emhh"

"Key Lu gapapa?"

Dengan panik Yellin memeriksa dahi Ikey yang baru saja bertubrukan dengan dada bidang lelaki jangkung.

Tak kalah panik dari Yellin, Ikey menarik ujung baju Yellin untuk menjauh dari lelaki jangkung tersebut, tak lupa ia pun meminta maaf terlebih dahulu.

"Maaf Kak"

Di belakang lelaki jangkung itu banyak sekali anak kelas 12 IPA 1 yang baru saja selesai olahraga dan itu membuat rasa malu Ikey bertambah. Lelaki jangkung tersebut adalah Derald.

Ikey berjalan cepat dengan kepala menunduk dan tangan yang mencengkram ujung baju Yellin. Berbeda dengan Yellin yang tetap menegakkan wajahnya bahkan ia sempat-sempatnya melemparkan senyum ke arah Putera.

Walaupun akhirnya Yellin berdecak sebal karena wajah Putera yang tetap datar.

"Ck! Hati-hati Key"

Ikey menuruni tangga dengan cepat, membuat Yellin khawatir dengannya.

"Linnn Gue deg-degan parahhhhhhh"

Karena mereka jalan dengan cepat, mereka pun sampai kantin dengan cepat.

"Tadii nyariin, udah ketemu malah tremor"

"Yaaa gak sampe nabrak jugaa anjirrr, Gue malu banget sumpahh. Udah keciduk paparaziin dia, sekarang keciduk ngintip kelasnyaa pulaaa"

"Gapapa awal yang baikk"

"Wtf??!! Lu kok sesantai itu sih Lin?"

Yellin tidak langsung menjawabnya, ia mengambil beberapa snack dari rak kantin.

"Lu tuh menyia-nyiakan kesempatan tau Key, harusnya Lu kayak Gue. Gue senyumin tu orang"

"Sekalipun Lu keciduk ngintipin kelasnya? Parahnya lagi sampe nabrakk??"

"Ya emang napa? Kan ga sengaja nabrak, btw emhh nya Kak Derald candu tau Key"

Ikey memukul bahu Yellin dengan cukup keras lalu meninggalkannya dan mencari cimory titipan Kevin, Yellin terbahak merasa puas berhasil menggoda Ikey.

Setelah keduanya selesai jajan di kantin, bel masuk berbunyi.

"Cepet amat anjir, bahkan kita belum makan"

"Jangankan makan, balik ke kelas aja belum"

Tak peduli dengan bel masuk, mereka tetap berjalan dengan santai tanpa berniat untuk sedikit bergegas. Lalu memakan beberapa snack sembari berjalan.

"Gue masih malu Lin"

"Udahlah biarin aja, Kak Derald juga udah lupa mungkin"

Ikey berlari untuk melewati kelas 12 IPA 1 meninggalkan Yellin yang sudah menyumpah serapahi dirinya.

Thank u♡

Dont forget to vote and comment
Ily💋









Da TellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang