Happy reading!!
☆
☆
☆
Keesokan harinya berjalan seperti biasa, untungnya kali ini Ikey bangun tepat waktu. Jadi mereka tidak lagi terlambat ke sekolah.
Saat istirahat tiba, mata Ikey menangkap sosok lelaki yang disukainya. Ketika mata mereka bertemu, Ikey langsung mengalihkannya. Ikey masih merasa malu karena terciduk memotretnya.
Ikey pun langsung memakan bekalnya dengan jantung yang berdegup cepat.
"Monyet! Kenapa gak boleh makan di kelas sih!"
Salah satu temannya mengeluh karena aturan yang tidak mengizinkan makan di kelas.
"Lu mau kelas nya bau?!" Tanya seksi kebersihan dengan galak.
Naren, yang tadi mengeluh pun mau tak mau duduk dan makan di luar dengan wajah yang menunjukkan badmood.
Ikey tak mempedulikannya, fokusnya sekarang hanyalah makan.
Walaupun bangun tepat waktu, Ikey tetap tidak bisa meluangkan waktu untuk sarapan di rumah. Jadi sekarang ia merasa sangat lapar.
Istirahat 15 menit sangat tidak berasa, bel masuk pun sudah berbunyi. Mereka bergegas masuk ke kelas karena mapel selanjutnya diajar oleh guru killer.
Akhirnya hari ini telah usai, Ikey bernafas lega. Sebenarnya bel pulang sudah berbunyi sejak 20 menit yang lalu tapi Ikey belum juga pulang karena tengah menunggu Yellin yang sedang rapat.
Ikey duduk sendirian di teras kelasnya, sebetulnya Ikey paling tidak suka jika harus sendirian di tempat umum. Apalagi lapangan sore ini lumayan ramai oleh anak basket yang akan latihan eskul, tapi mau bagaimana lagi, Ikey tak berani untuk pulang sendiri.
"Key, kamu gak pulang?"
Ikey mendongak melihat siapa yang mengajaknya berbicara, ternyata itu Amel, temannya di kelas sebelah.
"Belum, masih nunggu Yellin. Lagi rapat" Ikey tersenyum ramah.
"Oh, aku duluan yah. Udah di jemput Abang" Amel melambaikan tangan, Ikey pun demikian.
Ikey menghembuskan nafasnya kasar, mulai kesal dengan situasi seperti ini. Ikey terus mengirimi pesan pada Yellin, "kapan pulangg" dan selalu dibalas "bentar lagi".
"Bentar lagi nya tuhh kapann, daritadi bentar lagi muluu tapi gak pulang pulang. Aduhh tau gini gue balik bareng Nazla" Ikey mendumel dengan suara pelan.
Ikey meletakkan ponselnya karena sudah sangat bosan, Ikey pun memilih menonton eskul basket. Untung saja Ikey sudah jajan jadi ia bisa sembari menyedot es cekek dan memakan cemilan lainnya.
Beberapa kali bergidik ngeri karena pelatih basket yang tegas. Ikey jadi ingat waktu itu pernah mengikuti eskul badminton dan mendapat pelatih baru yang lumayan tegas, dan setelahnya Ikey keluar dari eskul karena tidak kuat dengan sang pelatih dan alasan lainnya.
Ikey jadi membayangkan jika dirinya masuk eskul basket, Ikey menggelengkan kepalanya berulang kali .Pasti dirinya akan tekanan batin.
Tiba-tiba hidungnya gatal dan Ikey bersin.
"Alhamdulillah.. hahahahahaha"
Siapa yang meledeknya?
Ikey mendongak dan melihat Kevin yang sedang menertawakannya."Apasi" sinis Ikey.
Kevin duduk di sebelah Ikey, Ikey baru sadar ternyata anak basket sedang istirahat, mereka berhamburan keluar lapangan untuk minum atau sekedar duduk di tepi lapangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Da Tella
Teen FictionKeputusan Ikey untuk kembali menyukai kakak kelasnya dan lebih berusaha untuk mendekatinya ternyata sebuah kesalahan. Ikey terjebak dalam keadaan sulit yang melibatkan perasaan. ⚠️ Cerita ini imajinasi sendiri Kalau ada kesamaan itu beneran ga di s...