8 : uda

17 12 1
                                    

Happy reading!!

"Gue rapat dulu Key, Lu mau nunggu atau pulang bareng Nazla?"

"Bareng Nazla aja deh, Gue takut ketemu Kak Derald"

Ikey takut jika ia menunggu Yellin akan bertemu dengan Derald, ia masih sangat malu dengan kejadian dua hari yang lalu.

"Cemen, Gue malah gak sabar buat ketemu Kak Putera. Semoga dia ikut rapat lagii" Yellin tersenyum membayangkannya.

"Yaudahlah Gue duluan ya! Udah di tungguin Ammar, byeee Ikey-ku sayangg" Yellin melambaikan tangannya.

Ikey duduk di teras kelas menunggu Nazla. Saat tengah menikmati langit yang indah datang Kevin si pengacau suasana, ia datang bersama Tirta.

Dapat di pastikan mereka berdua akan bermain basket, walaupun bukan jadwalnya eskul namun itu sudah menjadi rutinitas mereka sebelum pulang sekolah.

Biasanya Ammar pun ikut bermain tetapi karena ada jadwal rapat jadinya mereka hanya berdua.

"Eh Ikeyy, pa kabar Key?"

"So bad, bikaus ay mit yu" Ikey membalas sapaan Kevin dengan ketus.

Kevin sendiri tak mempermasalahkannya, justru lelaki tersebut malah terbahak. Memang sangat menyebalkan.

Kevin dan Tirta membuka seragam sekolahnya, menyisakan kaos hitam polos. Ikey yang notabe nya adalah seorang penggemar lelaki tampan, sedikit terpesona dengan keduanya. Memang dasar mata Ikey jelalatan.

Blass

Kevin melempar seragamnya mengenai wajah Ikey lalu berlari ke lapangan dengan bola basket di tangannya. Ikey menaruh seragam Kevin dengan kasar, marah pun percuma karena hanya akan membuang-buang tenaga.

Tirta sendiri menaruh dengan rapi seragamnya ke dalam tas lalu berjalan santai ke wastafell untuk mencuci tangannya. Namun Tirta kesusahan dengan kran tersebut.

Ikey yang sadar Tirta butuh bantuan pun menghampiri nya lalu membantu Tirta.

"Di puter kesini Kak" Ikey tersenyum bangga karena berhasil membuka kran yang bahkan tak bisa dibuka oleh Tirta.

"Ayo balik Key"

Keduanya menoleh ke arah sumber suara, ternyata itu Nazla. Dengan rambut berantakannya dan kedua tangan yang penuh totebag.

"Makasih Key" Sadar belum berterimakasih, Tirta pun langsung mengatakannya sebelum Ikey pergi.

Ikey hanya mengangguk lalu berjalan menuju parkiran dengan Nazla di sampingnya. Tirta terus melihat punggung keduanya, sampai bahu nya di tepuk oleh Kevin.

"Anjaiii Lu suka Ikey ya??" Kevin menggodanya.

"Ga" Tirta menyingkirkan lengan Kevin dari bahunya lalu merebut bola basket dari genggaman Kevin dan berlari ke lapangan.

Kevin menyusul sambil berteriak.

"Idihh idihh babang Tirta saltingg!!"

"Ikey keliatannya suka juga deh sama Lu, Gue bantu deketin mau gak?? Udah followan ig kan? Tinggal wangsap nya nih cmiwiww"

Kevin tak henti-hentinya menggoda Tirta, namun soal ia akan membantu pendekatannya dengan Ikey itu serius. Kevin akan dengan senang hati menjadi pak comblang keduanya.

Sedangkan di mobil Nazla..

"Nama belakangnya Kak Derald Arditella bukan sih Key?"

Nazla memang mengetahui kisah kasih Ikey, begitupun dengan  kisah kasih Yellin. Karena mereka sering ke kantin bareng dan selalu chattingan walau beda kelas.

Da TellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang