3.

2.6K 159 5
                                    

Mata Aaron menangkap sosok yang ia cari, di samping tubuh Jacob terdapat seorang wanita dengan pakaian ketat yang menemaninya, Aaron tahu jelas jika itu bukanlah bibinya, Aaron pun menatap setumpukan uang yang baru saja Jacob ambil dari tengah meja. Senyum Aaron sedikit timbul, itu artinya ada besar harapan Jacob bisa membantunya. "Paman". Panggil Aaron lumayan kencang, Jacob yang melihat Aaron tampak terkejut, ia berdiri menghampiri Aaron.

"Apa yang kau lakukan di sini?". Tanya Jacob kesal, ia tampak tak menyukai kehadiran Aaron sama sekali.

"Paman, aku ingin meminjam uangmu untuk biaya operasi Mommy, ini--" Aaron mengeluarkan kertas tagihan rumah sakit dari dalam saku celananya. "Ini tagihan yang harus aku bayar".

Bukannya mendapatkan pertolongan, Jacob melemparkan kertas itu dengan keras, ia mendorong tubuh kurus Aaron hingga terjatuh ke lantai. "Tidak sopan! Aku tidak ingin meminjamkan uangku, itu adalah modal untuk aku berjudi, carilah uangmu sendiri Aaron, jangan mempersulit hidup orang lain!".

"Ada apa ini?". Tanya seseorang yang ada di belakang Aaron, pria itu tampak begitu gagah di umurnya yang menginjak usia 60 tahun, Aaron menatap Jacob yang langsung menundukkan kepalanya pada pria itu.

"Selamat malam Mr. Matthew, dia keponakanku, tidak ada keributan apapun". Kekeh Jacob yang terdengar canggung, lalu ia menatap tajam ke arah Aaron. "Pulanglah, cari pinjaman pada pemilik tokomu". Gumam Jacob keras.

Aaron menggelengkan kepalanya, ia berusaha kembali berdiri dan memohon pada Jacob. "Aku akan pulang jika kau memberikan pinjaman. Paman, aku mohon bantu aku". Ujar Aaron, ia tak peduli pada harga dirinya yang sudah tak berharga.

"Kau!". Bentak Jacob kesal, ia mengangkat sebelah tangannya dan bersiap memukul Aaron, namun pria tadi menahan tangan Jacob.

"Berapa uang yang kau butuhkan? Ikut aku ke ruangan". Ucap pria bernama Mr Matthew tersebut, ia berjalan terlebih dahulu meninggalkan Aaron dan Jacob, seorang asisten yang bersamanya tampak menunggu Aaron untuk mengikuti Mr. Matthew.

"Aaron! Apa yang kau lakukan? Keluarlah dari sini!". Pekik Jacob, namun kini dalam pikiran Aaron hanyalah uang untuk sang ibu, ia menepis tangan Jacob dan berjalan mengikuti Mr. Matthew.

Sesampainya di sebuah ruangan yang begitu mewah, Aaron dengan gugup, pria itu tampak santai melepaskan jas dan menggantungnya pada tempat yang sudah dikhususkan. "Berapa uang yang kau butuhkan?". Tanyanya mulai percakapan.

Aaron dengan cepat memberikan kertas tagihan tersebut, matanya menatap penuh harap agar pria itu bisa menolongnya. "Aku ingin membayar biaya operasi ibuku, dia masih harus melakukan pengobatan lainnya, dan semua itu tidak akan mereka lakukan jika aku belum membayar biaya ini".

"Baiklah, itu masih kecil untukku, aku bisa memberimu dua kali lipat. Siapa namamu?". Tanya Mr. Matthew.

"Benarkah? Namaku Aaron Fernandez". Jawab Aaron dengan penuh semangat.

"Berapa usiamu?".

"22 tahun".

Aaron mengepalkan tangannya di samping meja, ia sudah tak sabar dan berharap besar. "Aaron, nama yang cocok dengan wajah tampanmu". Mr. Matthew mengetuk pelan meja dengan jemarinya. "Begini Aaron, aku akan langsung membayarmu jika kau berhasil mengantarkan barang ini pada seseorang bernama Lucas, dia sedang ada di sebuah pesta besar, jika kau menyanggupinya aku akan meminta anak buahku untuk mengubah penampilanmu".

Aaron terdiam, ia menatap curiga pada sebuah amplop yang dilapisi plastik. "Barang apa ini?". Tanya Aaron pelan.

"Tentu saja barang yang ilegal, kau harus memastikan tak ada orang yang mencurigaimu". Aaron menelan saliva dengan keras setelah mendapatkan jawaban tersebut.

Tawanan Mafia (Nomin)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang