02

11K 66 0
                                    

Jalan-jalan keliling desa di pagi hari merasakan udara yang dingin tapi menyegarkan. Vyn dan Eva memamerkan tubuh telanjang mereka ke warga desa yang melihatnya. Sesekali Vyn dan Eva menyapa para tetangga yang mau mulai aktivitas.

Eva mengajak Vyn istirahat di pinggiran kali duduk di atas batu pipih nyaman. Posisi duduknya Vyn menghadap Eva di pangkuannya. Mereka berdua saling menyatukan kening dan saling menatap dengan seyum bahagia. Sesekali Eva mengecup bibir anaknya.

"Kontol kamu ngaceng banget sayang... Cuphhh..." Eva.

"Emfthhh... Ngaceng itu apa mak?" Vyn.

"Kontol kamu lagi keras dan tegang begini ini yang namanya ngaceng, sama seperti pentil tetek emak... Cuphhh..." Eva.

"Emfthhh... Aku ngerti mak, pentil emak kalau awal-awal aku kulum terasa lembut tapi lama-kelamaan jadi kenyal dan tegang kan mak?" Vyn.

"Iya sayang, itu tandanya emak lagi sangek seperti kontolmu yang ngaceng ini... Emuachhh..." Eva.

"Embhhh... Kalau sangek begini kita harus ngapain mak?" Vyn.

"Ngentot sayang, kamu mau ngentotin emak yang mana dulu...? Hembhhh...? Cuphhh..." Eva.

"Emfthhh... Aku mau coba ngentotin wajah emak, apa yang harus aku lakukan mak?" Vyn.

"Kamu berdiri sayang terus usap-usapin kontol dan peler kamu ke wajah emak ya nak? Emuachhh..." Eva.

Bocah yang masih berusia 10 tahun itu berdiri di hadapan emaknya. Meskipun masih 10 tahun tapi kontolnya sudah sama seperti ukuran pria dewasa pada umumnya. Vyn agak ragu menempelkan pelernya ke wajah emaknya namun, Eva menekan pantatnya.

"Ahhhh... Uhhhh... Gelihhh... Bangethhh... Mak... Embhhh... Hihihi..." Vyn.

Dengan sabar Eva membimbing Vyn caranya mengentot wajahnya. Pertama, Eva meletakkan tangan Vyn di kepalanya. Kedua, Eva memejamkan mata merasakan peler Vyn. Selanjutnya, Vyn mulai menikmati rasanya mengentot wajah emaknya.

"Ahhhh... Enak dan geli mak aku suka... Uhhhh... Wajah emak aku gosok pakai peler... Ouchhh..." Vyn.

"Embhhh... Pegang batang kontol kamu terus usap wajah emak pakai kepala kontol kamu sayang... Embhhh... Kamu pasti makin suka... Cuphhh..." Eva.

Kepala kontol Vyn menekan-nekan lembut mulai dari dagu Eva, dari dagu kepala kontol itu pindah ke bibir Eva. Lidah Eva terjulur keluar menjilati kepala kontol Vyn, saat Eva mau mengulumnya. Kepala kontol Vyn pindah menekan pelan pipinya bergangian kiri dan kanan.

"Uhhhh... Enaknya sampai bikin aku merinding mak... Shhhh... Ouchhh... Mak... Enak banget mak..." Vyn.

Semua wajah Eva di gosok kepala kontol anaknya hingga membuat anaknya itu tak tahan. Vyn melepas pegangan pada batang kontolnya kemudian dia mengusap-usapkan kontolnya ke wajah emaknya secara acak. Bahkan Vyn sedikit menjambak rambut emaknya.

"Arghhh... Arghhh... Mak... Aku mau pipis enak mak... Arghhh... ARGHHH... ARGHHH..." Vyn.

*Crot... Crot... Crot... Crot... Crot...*

"Embhhh... Pejuh kamu kental dan banyak banget sayang... Embhhh... Gosok sampai pejuh kamu merata di wajah emak sayang... Slurup... Ahhhhh..." Eva.

Pejuhnya Vyn menyemprot di wajah Eva membasahi kening, hindung hingga bibirnya. Dengan wajah penuh birahi, Eva menjilati pejuh di bibirnya sambil merasakan hangatnya pejuh anaknya membaluri seluruh wajahnya. Vyn terengah-engah duduk memeluk emaknyaa.

Karena sedang di pinggiran kali, Eva mandi sekalian bersama Vyn sebelum mereka pulang. Setelah badannya kering, Eva membereskan rumah dan bersih-bersih, sedangkan Vyn ke warung membeli sarapan. Mereka berdua sarapan pagi dengan wajah yang segar.

"Emak pake baju ini aja ya?" Vyn.

"Hembhhh? Kita kan baru menikah sayang, selama 3 hari ke depan kita berdua nggak boleh pake baju apapun... Cuphhh..." Eva.

"Emfthhh..." Vyn.

Eva mengecup lembut bibir anaknya lalu menarik pelan anaknya itu ke pangkuannya. Mereka berdua berciuman bibir dengan mesra, bermain lidah saling menjilat dan mengulum. Setelah berciuman mesra, Vyn memegang tetek emaknya menoel pentilnya.

"Emuachhh... Di mainin aja sayang biar kamu nggak bosen... Cuphhh..." Eva.

Di dipan ruang tamu Eva menaruh dua bantal di punggungnya berbaring melihat anaknya yang asik memainkan teteknya. Ukuran tetek Eva yang cukup besar dan pentilnya yang berwarna merah menbuat anaknya itu gemas meremas-remas bulatan tetek dan memilin-milin pentilnya.

"Pentil emak jadi ngaceng, ternyata asik juga main tetek emak, rasanya lembut empuk dan menakjubkan mak..." Vyn.

"Emak ajarin main teteknya sayang, kamu pegang tetek emak terus kamu jilati pentilnya kemudian di kulum terus di jepit pake bibirnya dan kamu tarik hingga pentil emak terlepas dengan sendirinya dari jepitan bibirmu... Embhh..." Eva.

"Iya mak..." Vyn.

Vyn meremas-remas tetek Eva agak kuat lalu menjilatinya bergantian kiri dan kanan pentilnya. Pentil yang kiri di kulum terus yang kanan di putar bolak-balik. Vyn keasikan main tetek Eva apa lagi saat menarik pentil dari jepitan bibirnya. Suara desahan Eva membuat Vyn semakin menyukai tetek emaknya

"Embhhh... Ahhhhh... Sayang... Enak... Terushhh.... Sayang..." Eva.

"Slurup... Ahhhh... Memek emak kok jadi basah gini?" Vyn.

"Embhhh... Tentu saja karena enak tetek emak kamu mainin sayang, jilat memek emak gihhh... Ahhhh..." Eva.

"Wow... Memek emak basah banget, baru kali ini aku melihat memek emak sedekat ini, memek emak baunya harum. Ini lubang memek emak yang buat di masuki kontol aku yang mak?" Vyn.

"Ahhhh... Iya sayang, dulu kamu lahir keluarnya dari lubang ini sayang..." Eva.

"Mana bisa mak? Lubang memek emak sempit dan ketat begini" Vyn.

"Shhhh... Ouchhh... Tentu saja memek emak bisa melar pas ngelahirin kamu aja sayang... Ahhhh..." Eva.

"Terus yang kayak kacang ini apa mak?" Vyn.

"Embhhh... Embhhh... Kelentit memek sayang... Ahhhh... Ahhhh... Enaknyahhh..." Eva.

"Ahhhh... Jilatin memek emak sayang... Kulum kelentitnyahhh... Hisap memeknyah... Embhhh... Begituhhh... Bagushhh... Sayang..." Eva.

"Slurup..." Vyn.

Bibir Vyn mencucup pas lubang memek emaknya yang keluar lendir membuat gundukan memek emaknya itu makin lembab dan basah. Jembut memek emaknya membuat Vyn semakin asik menjilat dan menghisap memek emaknya. Kenikmatan yang di berikan anaknya membuat badannya meliuk-liuk.

"Arghhh... Sayanghhh... Memek emak mau muncrat nak... Arghhh... Hisap yang kuat sayang... ARGHHH... ARGHHHH... ARGHHH..." Eva.

*Crut... Crut... Crut... Crut... Crut...*

Badan Eva tegang saat cairan puncak kenikmatannya muncrat langsung di mulut anaknya. Vyn menelan semua cairan itu hingga habis dan menjilati memek Eva hingga bersih. Eva yang terbuai nasfu birahi meraih badan anaknya lalu mencium bibirnya.

"Cuphhh... Ahhhh... Enak banget sayang... Huhhh... Huhhh... Jilatin kamu... Cuphhh..." Eva.

"Emfthhh... Memek emak baunya harum dan rasanya enak apa lagi pas muncrat tadi. Muncratan tadi pasti nikmat rasanya kayak kontol aku pas nyemprotin pejuh kan mak?" Vyn.

"Benar sayang, kamu pintar sekali sayang... Inilah yang namanya ngentot sayang... Ngaceng banget kontol kamu... Cuphhh..." Eva.

"Emfthhh... Tadi aku udah ngentotin wajah emak, sekarang aku mau ngentotin mulut emak..." Vyn.

"Emuachhh... Sini sayang bobo sama emak dulu, nanti emak ajarin ke kamu gimana caranya ngentotin mulut dan memek emak sayang... Cuphhh..." Eva.

Naked World ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang