12

3K 26 0
                                    

Di sudut kolam ada cabang batang pohon yang mengeluarkan air panas mengepul. Air di kolam terasa hangat sehingga selain menbersihkan tubuh juga menyehatkan. Meskipun jika di lihat sesaat, lebar kolam terlihat tak terlalu besar, namun secara ajaib bisa menampung banyak orang sekaligus.

"Slurup... Mak... Iko dan bibi Ima ke mana ya? Dari kemarin kok nggak kelihatan?" Vyn.

"Bibi Ima batal gabung sama sekte Bunga Surgawi ini sayang, desa Arya lebih membutuhkan bibi. Dan Iko nggak mau di sini kalau nggak sama bibi Ima" Eva.

"Oalah... Kirain ke mana, ternyata pulang ke desa" Vyn.

"Iya sayang, lagian bibi Ima itu sudah menjadi penyihir level V. Kalau seorang penyihir sudah mencapai level V maka bisa di anggap penyihir yang kuat di tambah sekte ini meluluskan muridnya jika sudah level V bagi penyihir dan level III bagi pendekar... Cuphhh..." Eva.

"Emfthhh... Biarin bibi Ima menjaga desa, aku suka di sini mak. Tempat ini sangat bagus..." Vyn.

"Tentu saja sayang, udara di sini bersih dan segar, makanan di sini sangat bagus untuk tubuhmu dan di tambah kontolmu jadi semakin besar dan panjang sayang, sini emak ukur dulu" Eva.

"Slurup... Nanti aja mak... Aku mau jilat lagi memek emak... Slurup... Ahhhh..." Vyn.

"Aduh enak sayanghhh... Lagihhh..." Eva.

Eva lagi duduk di kursi santai tepian kolam menatap anaknya yang kembali menjilati memeknya lagi. Eva menaikan kakinya sampai mengangkang lebar sehingga anaknya itu lebih leluasa menikmati memeknya. Terlihat gundukan memek Eva di tumbuhi jembut rimbun nan halus sampai perut bagian bawahnya.

"Ahhhh... Sayanghhh... Kamu nggak pengen memek emak bebas jembut lagihhh?" Eva.

"Slurup... Memek emak lebih bagus kalau jembutnya rimbun seperti ini, orang lain jadi nggak bisa lihat memek emak kalau ada jembutnya gini... Slurup..." Vyn.

Memek Eva yang di buka oleh anaknya itu sangat basah akibat di jilat oleh anaknya. Pinggul Eva terangkat, badannya kaku mengejang lalu muncratlah cairan kenikmatan dari lubang pipisnya. Cairan memek Eva itu langsung di hisap sampai bersih oleh anaknya. Eva terengah-engah meraih badan anaknya dan memeluknya.

"Nanti lagi main memeknya ya sayang. Kamu belum sarapan soalnya... Emuchhh..." Eva.

"Ayo mak kita makan bareng..." Vyn.

Eva memesan makanan dari kantin untuk anaknya tercinta, mereka duduk di kursi santai di pinggiran kolam. Vyn duduk selonjoran memakan sarapannya sambil melihat emaknya yang juga lagi sarapan. Eva jongkok di lantai sebelahnya anaknya sedang mengemut biji pelera anaknya. Bergantian kiri dan kanan biji peler anaknya itu di kulum Eva.

"Emuachhh... Kontolmu udah numbuh lagi sayang... Slurup... Besar dan panjangnya nambah setengah inci... Slurup..." Eva.

"Shhhh... Pantas saja tadi malam pas memek emak aku genjot rasanya semakin ketat dan nikmat..." Vyn.

"Embhhh... Tangan emak udah nggak muat sayang... Kontol panjang dan gede kayak gini, mau di apain aja tetep enak kan sayang?" Eva.

"Iya mak... Uhhhh... Buka mulutnya mak... Mulut emak mau aku genjot..." Vyn.

Berdiri Vyn memegang kepala emaknya, mulut emaknya itu membuka lebar. Vyn memasukkan kepala kontolnya ke mulut dan terus dia dorong hingga tembus teggorokan emaknya lalu hilang sudah kontol Vyn tertelan ke dalam mulut emaknya. Vyn menegadah wajahnya ke atas merasakan kepala kontolnya yang di jepit tenggorkan emaknya.

"Shhhh... Ahhhh... Enak mak... Sekarang mulut emak makin nikmat rasanya... Uhhh... Kepala kontolku sampai nembus tenggorokan emak... Ahhhhh..." Vyn.

Eva pasrah ketika mulut dan tenggorokannya menjadi mainan kontol anaknya. Pertumbuhan kontol anaknya yang kian panjang dan besar membuat Eva tak bisa lagi mengulum saat semua batang kontol anaknya masuk ke dalam mulutnya. Air liur Eva sampai mengalir melewati bibirnya dan anaknya itu semakin asik menggenjot mulutnya.

"Embrghhh... Cuphhh... Hahhh... Hahhh... Embhhh..." Eva.

"Wajah emak juga mau aku entot... Ahhhh... Enaknyahhh..." Vyn.

"Embhhh... Udah lama kamu nggak ngentotin wajah emak sayanghhh..." Eva.

"Iya mak... Uhhhh... Wajah emak aku entot gini biar makin cantik... Uhhhh... Ahhhhh... Mak..." Vyn.

"Aaaa...." Eva.

Setelah menggosok wajah emaknya memakai batang kontolnya, Vyn kembali memasukkan kontolnya ke mulut emaknya hingga mentok. Cukup lama Vyn menekan kontolnya di mulut emaknya lalu mengeluarkan lagi. Batang kontol yang basah air liur di usapkan lagi ke wajah emaknya hingga basah kuyub.

Eva yang pasrah terus menutup mata karena wajahnya basah kuyub air liurnya sendiri. Saat kontol anaknya di masukkan ke mulut, Eva menahan nafasnya. Dan saat kontol anaknya mengusap wajahnya, Eva mengambil nafas. Tahu-tahu, kontol anaknya semakin cepat mengenjot mulut hingga tenggorokannya hingga Eva merasakan semprotan pejuh anaknya.

"Embrghhh... Embrghhh... Embhhh... Ahhhhh... Pejuhmu sangat lezat sayanghhh... Slurup... Ahhhh..." Eva.

"Huhhh... Huhhh... Hahhh... Hahhh... Enak dan nikmat mak... Jadi pengen memek lagihhh..." Vyn.

"Bentar sayanghhh... Emak mau cuci muka..." Eva.

"Cepetan ya mak, aku mau nenen..." Vyn.

Sarapan pagi dan mandi sudah selesai, Eva dan Vyn kembali ke kamar mereka. Hari ini Eva hendak pergi berburu di hutan ajaib mengerjakan misi wajib sekte. Sedangkan Vyn juga menjalani misi pertamanya yaitu memuaskan nafsu birahi master sekte. Karena murid baru hanya tersisa Vyn, sedangkan Iko pulang ke desa, misi pertama Vyn hanya dia sendiri.

Eva memakai jubah hitam dan sepatu bot dan sebelum berangkat ke hutan, Bibir, pentil, tetek dan memeknya di cium oleh anaknya dengan mesra. Eva juga mencium bibir anaknya dan mengulum kontolnya dengan rakus sekali kemudian menjilati pelernya. Tak lupa keduanya berciuman bibir agak lama.

"Hati-hati ya mak... Emuachhh..." Vyn.

"Iya sayang, ini misi pertamamu, kamu harus semangat sayang... Emuachhh..." Eva.

Keduanya berpisah, Eva keluar sekte menuju hutan dan hanya pakai jubah dan sepatu bot saja. Sedangkan Vyn telanjang bulat membawa token misi dan naik ke lantai atas. Ia di bimbin oleh golem yang mengantarnya ke kamar pribadi master sekte yang indah. Terlihat Yui sang master sekte Bunga Surgawi yang masih tertidur.

*"Kata emak, usia master itu nggak ada yang tahu persisnya berapa. Tapi di lihat dari dekat bahkan master malah lebih muda dari emak. Tetek master lebih gede tapi nggak sebulat punya emak, memek master bibirnya berwarna merah banget, nggak kayak punya emak yang memeknya merah muda dan ranum"* Vyn.

Vyn melihat lebih dekat dari wajah cantik dan manja masternya, lalu bulatan teteknya yang besar dengan pentil kemerahan, perutnya yang sedikit buncit dan terakhir adalah memeknya. Memek masternya itu lebih tembem dari memek emaknya membuat Vyn penasaran dengan rasa memek sang master.

"Ehhh... Kamu Vyn kan?" Egi.

"I-iya kak, aku murid baru" Vyn.

"Nama kakak Egi, kamu yang ngambil misi?" Egi.

"Iya kak" Vyn.

"Mami ini manja banget, suka sama kontol gede siapa saja, paling suka kalau di gangbang sama banyak kontol sekaligus" Egi.

"Embhhh... Nak... Kontolmu di mana anakkuhhh?" Yui.

"Mami bangun dulu, ada Vyn..." Egi.

"Aku tinggal dulu ya Vyn?" Egi.

"Kak Egi mau ke mana?" Vyn.

"Mau baca buku, untung ada kamu yang ngambil misi jadinya hari ini aku bisa baca buku sepuasnya... Ssst... Jangan lupa cobain ngentot anus mami kakak ya?" Egi.

"Hehehe... Oke kak..." Vyn.

"Mami aku ke bawah dulu, hari ini ada Vyn yang akan menemani mamiku sayang... Emuachhh..." Egi.

"Emfthhh..." Yui.

Terlihat Vyn tak sabar ingin mencoba memasukkan kontolnya ke mulut Yui. Setelah Egi mencium maminya, buru-buru Vyn naik ke dada Yui menempeli wajanya menggunkan kontol ngacengnya. Yui akhirnya membuka mata melihat batang kontol Vyn menempel di wajahnya. Senyum pun terbit dari bibir Yui, kantuknya entah pergi ke mana.

Naked World ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang