15

3.3K 20 1
                                    

Malam yang tunggu pun akhirnya tiba, masing-masing kepala keluarga warga desa sudah hadir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam yang tunggu pun akhirnya tiba, masing-masing kepala keluarga warga desa sudah hadir. Meski tak banyak namun sudah cukup karena hanya pesta kecil acaranya. Menfundang warga desa bertujuan untuk memberi tahu bahwa Jeng Ima akan di nikahi olehku.

Menikah dengan tujuan hidupku adalah mimpiku, dan menikahi jeng Ima adalah mimpiku. Malam ini dia sangat cantik telanjang bulat berdiri di tengah ruang tamu. Dari luar aku masuk dan langsung memeluk dan mencium bibir jeng Ima. Terasa manis, kenyal dan lembut bibirnya.

Aku raih tangan jeng Ima, anakku datang membawa cincin pernikahan. Aku mengambil cicin itu aku pasangkan di jari manis jeng Ima. Dan mulai sekarang wanita cantik, anggun, seksi dan bahenol ini adalah milikku. Aku wajib memanggilnya dengan panggilan baru mulai sekarang.

"Mulai sekarang kamu milikku, tak ada yang bisa mengambilmu dariku selama aku masih hidup, istrikuhhh... Cuphhh..." Aku.

Gemetar badannya aku dekap erat, ku rasakan tetekku dan teteknya saling menekan. Terlihat jelas perbedaan besar tetekku dan teteknya, bagaikan buah melon dan buah semangka. Usai berciuman, anakku mencium bibir istriku dengan rakusnya dan bibirku juga tak lupa.

Kami bertiga berciuman bibir dengan penuh mesra dan cinta. Aku dan istriku jongkok menyambut batang kontol anakku yang ngaceng keras. Di tengah-tengah antara ciuman bibirku dan bibir istriku batang kontol anakku berada. Bergantian aku dan istriku mengemut kepala kontol anakku.

Aku berdiri di belakang anakku, batang kontol anakku aku kocok-kocok. Istriku tetap jongkok mengulum kepala kontol anakku. Aku sangat menyukai wajah cabul istriku karena ukuran kontol anakku yang jumbo membuatnya terpesona. Aku kocok dengan cepat hingga akhirnya pejuh anakku muncrat di wajah istriku.

*Crot... Crot... Crot... Crot... Crot...*

Ku tarik pelan istriku lalu ku peluk dan aku hisap pejuh yang tercecer di wajahnya. Aku mengumpulkan pejuh anakku di dalam mulutku kemudian aku mencium bibir istriku. Dengan rakusnya, istriku menghisap pejuh di mulutku dan mengemut lidahku. Aku remas pantat semoknya yang membuat bibirnya terlepas dari bibirku.

Malam ini adalah malamnya istriku sehingga hanya dia yang akan merasakan hebatnya kontol anakku. Puas aku mencium bibirnya dan mengemut lidahnya, istriku yang sudah terbawa nafsu birahi tinggi aku baringkan telentang. Ku jilat belahan memeknya yang tembem dan indah.

"Slurup... Ahhhhh... Manisnyahhh..." Aku.

"Mak, aku juga mau..." Anakku.

"Kemarilah sayang, biarkan mami kamu merasakan hebatnya kontolmuhhh..." Aku.

Dengan sergap anakku langsung memegang paha istriku yang sekarang aku memanggilnya mami. Aku jongkok di belakang anakku meraih batang kontolnya lalu aku bimbing menuju lubang memek istriku. Di balik memek tembem istriku, lubangnya begitu kecil sehingga agak susah kepala kontol anakku memasukinya.

"Shhhh... Nggak muathhh..." Anakku.

"Muat sayang... Dorong pelan-pelan..." Aku.

Bibir memek istriku merekah indah oleh kepala kontol anakku yang sedari tadi aku usap-usapkan. Lendir memek istriku mengucur membasahi kepala kontol anakku. Terdorong masuk dengan paksa akhirnya kepala kontol anakku masuk ke lubang memek istriku juga. Pelan-pelan anakku mendorong hingga mentok tak tersisa.

Naked World ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang