ngegoda.

6.3K 138 12
                                    

Semalam aku dan yang lain bersenang-senang, kami pulang sampai larut. Sekitar jam 10 malam aku dan Mark sampai di rumah. Saat sampai, kami berdua langsung tertidur dengan mudah.

Pagi dengan cepat tiba, aku dan Mark sedang menyantap sarapan kami berdua. Mark hanya meminta roti bakar, katanya ia hari ini harus berangkat cepat dan pulang lambat.

"Makannya pelan-pelan.. Nanti batuk loh." Perintahku pada Mark yang memakan rotinya dengan terburu-buru. Benar saja, setelah aku mengingatkan Mark, ia baru saja tersedak.

"Tuhkan, aku bilang juga apa. Minum!" Mark menuruti apa yang kusuruh, ia memukul dadanya sendiri selepas minum.

"Maaf.." Cicit Mark sambil mengunyah rotinya perlahan. Aku terkekeh melihatnya, Mark terlihat lucu sekali kalau seperti ini.

Lama-kelamaan roti bakar Mark mulai habis, Mark segera mengambil tas kantornya lalu segera berjalan ke arah pintu depan.

"Bapak Markala, kira-kira morning kissnya pergi kemana ya pak?" Tanyaku, Mark menghentikan langkahnya. Ia kembali berjalan menuju aku, lalu segera mengecup dahiku.

"Maaf ya, saya jadi lupa. Saya berangkat dulu ya, cantik." Ucap Mark sembari tersenyum. Aku melambaikan tanganku pada Mark yang mulai pergi menjauh, sebenarnya aku merasa sedikit sedih.

"Kalo kaya gini, aku harus ngapain.." Gumamku, rumah terasa sepi dan sangat kosong. Percuma aku tinggal di sini kalau tidak ada Mark.

Aku mulai menaiki tangga dengan perasaan sedih, berjalan memasuki kamar lalu menutup pintunya perlahan.

Kulihat diriku yang ada di cermin, memakai kemeja putih, celana pendek hitam dan sepasang kaus kaki hitam.

Dengan sengaja, tanganku mulai mengarah ke memekku yang tercetak jelas pada celana pendek hitam yang lumayan tembus pandang. Kugesek pelan bibir memekku, membuatku melenguh pelan.

"Mmhh.. Kal enak.." Aku terus menggesek memekku, tanpa sadar aku memanggil nama Mark.

Aku sudah benar-benar sange, memekku butuh diisi oleh kontol besar milik Mark, tapi dia tidak ada di sini. Ku banting tubuh ku ke kasur, segera kulepaskan kancing kemejaku dan celanaku, tubuhku sekarang hanya dilapisi kemeja tak terkancing dan celana dalam.

Kuambil ponselku, satu tanganku mulai masuk ke dalam celana dalamku, memainkan klitoris, bahkan mengocoknya.

Aku mulai mengirimkan pesan pada Mark, susunan katanya terlihat berantakan karena aku mengetik hanya dengan satu jari.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
$ebatas Uang || MarkHyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang