•
Aku dan Mark sedang berada di pintu depan. Aku memeluk lengan Mark erat, mencegah Mark untuk kembali ke kantornya.
"Sayang, lepas dulu ya? Nanti malam kita ngobrol lagi. Ini saya udah diomelin Renjun, hilang tanpa kabar." Jelas Mark. Aku masih memanyunkan bibirku, tak menerima fakta bahwa Mark harus pergi bekerja.
"Mas ga mau ya sama aku?" Tanyaku dengan nada dan raut wajah cemberut. Mark menggaruk kepalanya, sudah heran dengan kelakuanku.
"Cantiknya saya kan nurut.. Bisa ya, saya tinggal sebentar saja?" Aku makin mengeratkan pelukanku. Aku tidak mau ditinggal seperti ini, apa lagi setelah kami berdua melakukan hal kotor.
"Masss :(" Kepalaku mendusel lengan Mark, ia mengelus kepalaku dengan tangannya yang satu.
"Saya hari ini kerjaannya banyak, sayang. Tadi pagi kan saya udah bilang. Ada rapat penting hari ini, dan kebetulan lumayan lama. Tolong ya kerjasamanya, sayang." Dengan berat hati kulepaskan pelukanku pada lengan Mark, hanya menatapnya dengan sedih seraya Mark yang mulai berjalan mendekati mobilnya.
"Nanti malam kita ngobrol yang banyak, saya janji." Ucapnya sebelum memasuki mobilnya. Aku melambaikan tanganku, mobil Mark mulai berjalan keluar dari rumah.
Aku berjalan dengan lemas ke dalam lalu menutup pintu depan, aku berjalan ke sofa di ruang tengah, duduk di atasnya. Aku mengambil ponsel dari sakuku, mulai mencari aktivitas.
"Nonton kali ya..? Tapi mau nonton apa.." Aku mengambil remote, menyalakan televisi. Aku asal memencet tombol pada remote, mencoba mencari hal yang menarik.
Sudah kuduga, sama sekali tidak ada sesuatu yang dapat menarik perhatianku. Aku beralih kembali pada ponselku, aku membuka aplikasi Spotify. Menyetel lagu, bisa dibilang lumayan sedih.
Just Like Chet - Laufey playing
Suasana hatiku langsung berubah seketika mendengar lagu ini. Aku dengarkan dengan seksama lirik per lirik, relate sekali. Oh, mungkin tidak. Satu penggalan lirik yang menarik perhatianku.
"And just like Chet, I tend to fall in love too easily."
Ah, entahlah. Aku tidak suka bersedih ria seperti ini. Ada baiknya aku tidur sekarang, tapi ini masih terlalu pagi untuk tidur..
Oh, sialan. Aku lupa, hari ini ada kelas siang. Aku segera menengok jam, masih jam 10 pagi. Aku segera bergegas menaiki tangga, menuju kamar untuk menyiapkan barang-barangku.
"Untung udah kusiapin semalem." Aku mengalihkan kesibukanku menjadi berganti pakaian. Aku memakai kaos hitam dengan celana saja. Aku segera mengambil tasku, lalu keluar kamar dan turun, pergi keluar dari rumah.
Aku menyalakan ponselku, memilih untuk menelpon Mark. Dengan cepat Mark angkat.
"Kenapa, sayang?" Tanya Mark dari sebrang sana.
"Enggak. Mau ngabarin aja aku hari ini ada kelas siang, mau berangkat dulu. Aku pakai ojek saja nanti." Jawabku.
"Lho, kok gak bilang saya? Kan biar bisa saya antar."
"Gak usah. Mas kan lagi sibuk. Sudah ya, aku matikan dulu."
"Iya deh. Semangat ya, sayang." Aku mematikan telepon, lalu aku memesan ojek online. Aku berjalan lebih maju, lalu aku menunggu di depan gerbang.
KAMU SEDANG MEMBACA
$ebatas Uang || MarkHyuck
Fanfiction"Ingat, hubungan kita hanya Sebatas Uang. Aku cuma pemuas nafsu dan penis rakus mu itu saja." "Ah ya? Kita lihat seberapa kuat kamu menahannya, Lee Haechan." "Marga ku Seo! Bukan Lee keparat!" Mark! Dom! Haechan! Sub! ⚠️ HAECHAN PUSSYBOY! BUKAN GEND...