Happy Reading
.
.
.
Semua orang sibuk mempersiapkan pernikahan mewah putri dari dua perusahaan terbesar di Jepang dan Korea Selatan.
Saat ini Kim Minju berada di ruangannya, pikirannya begitu penuh dan jari-jarinya tidak bisa berhenti mengetuk meja di hadapannya. Dia begitu gelisah saat melihat pantulan dirinya di cermin yang dibalut dengan gaun pengantin yang harganya mencapai $10.000. Sejujurnya, alih-alih membuatnya merasa anggun dan berkelas, hal itu malah membuatnya merasa terbebani karena dia tidak menginginkan pernikahan ini terjadi.
Orangtuanya memaksanya untuk menikah dengan putri Uchinaga Corporation karena perjanjian yang telah dibuat oleh sang kakek. Dia berulang kali menatap ponselnya, menunggu kekasihnya untuk menelepon. Tapi dia merasa kesal karena ponselnya tidak menunjukkan tanda-tanda panggilan masuk. Dia memberi tahu sang kekasih tentang hal ini di malam sebelumnya dan meminta sang kekasih membawanya pergi.
Giselle juga bersiap diri di ruangan yang telah disediakan. Dia melihat ke cermin dan menatap bayangannya. Dia memperbaiki tampilannya dibantu oleh beberapa maid agar terlihat sempurna. Dia menatap wajahnya lagi, tersenyum begitu lebar dan memastikan bahwa dia akan menjadi orang yang akan Minju lihat sepanjang acara.
Giselle sudah lama menantikan saat ini. Setiap hari, setiap malam, dia selalu memimpikan hari yang akan datang. Sejak pertama kali dia melihat Minju, dia selalu tahu bahwa wanita itulah orangnya. Sore ini, semuanya akan menjadi kenyataan.
Di lain tempat, Winter sibuk melihat sekeliling aula, memastikan semuanya sudah beres. “Oh, bunganya harus di letakkan di sini,” katanya kepada seorang wanita di dekatnya yang sedang mengarahkan beberapa pria untuk meletakkan beberapa bunga mawar.
"Tolong buat karpetnya lebih rapih," katanya pada yang lain. “Lihat, itu tidak lurus dan tidak rapih, tolong rapikan, ahjussi.”
Setelah memerintahkan para pekerja untuk mengatur ini dan itu di tengah aula megah tersebut, dia mengangkat tangannya untuk meregangkan tubuh mungilnya. "Ahh, melelahkan sekali," rengeknya.
Meski begitu sibuk di tempat tersebut, Winter merasa sedikit tidak nyaman karena ada sesuatu yang mengganggu pikirannya.
Semoga unnie tidak melakukan itu, pikirnya. Winter selalu tahu bahwa kakaknya mencintai orang lain dan tidak menginginkan pernikahan ini terjadi.
Di depan venue, kedua keluarga mempelai menyambut kedatangan para tamu undangan. Para ibu mengenakan gaun biru mahal sementara para ayah mengenakan jas dan tuksedo terbaik.
“Kami sangat senang Anda ada di sini,” kata orang tua kedua mempelai kepada setiap tamu saat mereka memasuki gedung.
“Kami sangat bahagia untuk mereka,” para tamu menganggukkan kepala, tersenyum kepada mereka sebelum melihat sekeliling tempat itu.
Langit-langit tinggi berwarna emas dan lampu gantung berkilauan, dinding cermin mengilap di sisinya, dan sutra putih keemasan menghiasi dinding.
Tepat sebelum Tuan Kim menyapa tamu berikutnya, seorang pria berlari ke arahnya dan membisikkan sesuatu di telinganya.
"Mwo?!" Tuan Kim balas berbisik dengan kasar. "Temukan dia sekarang!"
![](https://img.wattpad.com/cover/358049416-288-k342702.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Accidentally In Marriage
Roman d'amourGiselle seharusnya menikah dengan Kim Minju tetapi putri sulung keluarga Kim itu melarikan diri dengan kekasihnya di hari pernikahan mereka. Winter tidak punya pilihan lain selain menggantikan kakaknya untuk menutupi rasa malu yang mungkin ditangg...