Chapter 2

213 29 0
                                    

Happy Reading

.

.

.

Sudah satu bulan sejak pernikahan mereka, namun tidak ada yang berubah dalam keseharian keduanya. Mereka jarang bertemu satu sama lain meski tinggal serumah.

Giselle adalah orang yang sibuk, menjadi seorang CEO perusahaan besar membuatnya diharuskan menghabiskan sebagian besar waktunya di luar rumah. Dia pulang saat Winter sudah tertidur, sedangkan Winter pergi lebih awal sebelum dia terbangun. Namun saat keduanya berada di rumah, mereka tidak terlalu banyak berbicara satu sama lain. Pernah sekali, Winter mencoba berbicara dengan istrinya tetapi wanita itu menghindarinya. Sejak itu, Winter menyerah untuk bersikap baik padanya dan memilih melakukan apa saja yang bisa dilakukan untuk menghindari interaksi dengannya. Giselle sangat benci berada dalam situasi pernikahan seperti ini, menikah dengan seorang remaja sungguh membuatnya frustasi.

“Dia tidak memakannya lagi,” gumam Winter.

Dia melihat makanan yang dia siapkan sejak pagi sebelum berangkat ke sekolah tidak tersentuh oleh istrinya lagi. Setiap hari Winter selalu menyempatkan diri untuk menyiapkan makanan untuk dirinya dan Giselle.

Haish, jinjja, harusnya dia bersyukur aku memasak untuknya. Dia tidak pernah menghargaiku sebagai istrinya.

Winter terus menggerutu karena apa saja yang dia siapkan untuk Giselle, wanita itu selalu mengabaikannya. Dia memang masih belum bisa mengatakan dirinya adalah seorang istri yang baik, tapi dia selalu berusaha untuk melakukan apa yang bisa dilakukannya untuk sang istri.

"Ish, Ige Ahjumma tidak tahu terimakasih." Dia mendesis dan melemparkan makanan ke tempat sampah. Itu bukan karena dia tidak mau memakannya tapi makanannya tidak ditutupi apapun. Dia tidak ingin sakit perut jika memakannya.

"Lebih baik aku mandi dan tidur, aku lelah sekali." Winter masuk ke dalam kamar dan membersihkan tubuhnya.

Keesokan Harinya

"Kau bahkan tidak berbicara dengannya sejak pernikahan kalian? Wah michigetda." Karina ternganga, "Kau benar-benar gila, Giselle."

"Ne, aku gila karena harus menikah dengan seorang anak kecil seperti dia." Giselle memutar bola matanya.

"Ya, tapi dia tetap istrimu. Setidaknya berikan perhatian padanya, jangan terus mengabaikannya seperti itu." kata Karina

"Dia tahu cara menjaga dirinya sendiri, kau tahu aku tidak suka berurusan dengan anak kecil." Giselle melanjutkan pekerjaannya.

"Kau tidak bisa terus seperti ini, kasihan dia. Dia sudah setuju dengan pernikahan ini untuk menutupi semua kekacauan yang mungkin saja terjadi saat itu. Kau harus menghargai pengorbanannya, dia sudah rela menikah dengan CEO gila sepertimu. Dia mungkin seorang gadis kecil tapi dia punya otak untuk berpikir dengan benar." desah Karina

Giselle menatap tajam ke arah Karina yang membuatnya merasakan hal aneh dalam dirinya. Dia menggelengkan kepala dan kembali melanjutkan pekerjaannya, ia malas memikirkan pernikahannya dengan Winter dan apapun yang berkaitan dengannya. Dia berpikir gadis itu pasti sedang bersenang-senang dengan teman-temannya di luar sana. Kenapa dia perlu memperhatikannya? Gadis itu bisa menjaga dirinya sendiri.

Accidentally In Marriage Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang