Chapter 6

188 28 1
                                    

Happy Reading

.

.

.

Mereka tiba di sebuah restoran yang menyajikan makanan western. Giselle keluar dari mobil dan sedikit berlari menuju pintu tempat Winter duduk dan membukakan pintu untuknya. Yeji cemberut dan sedikit kesal saat Giselle tidak melakukan hal yang sama untuknya seperti yang dia lakukan pada Winter.

Winter yang menyadari raut wajah kesal yang ditunjukkan oleh asisten baru istrinya itu tertawa dalam hati. Dia memeluk lengan Giselle erat dan menarik masuk ke dalam restoran meninggalkan Yeji sendirian di belakang.

"Hm? Tumben sekali kau mau menggandeng tanganku." bisik Giselle

Giselle sangat yakin bahwa Winter saat ini cemburu pada asistennya tapi istrinya itu terus menyangkal.

"Sstt... jangan banyak omong." Winter mencubit pelan perut Giselle, "Jangan pedulikan dia, dia tahu cara masuk ke restoran ini kan?" Imbuhnya saat istrinya menengok ke belakang.

Winter menyeringai pada Yeji yang berjalan di belakang, Jangan pernah bermimpi bisa menarik perhatiannya. Dia sudah menjadi milikku, tidak ada yang bisa merebutnya

"Kamu pikir kamu menang?" Gumam Yeji memutar matanya dengan malas, "Gadis kecil, ini belum berakhir. Aku akan membuat Sajangnim menjadi milikku."

Winter mengambil tempat di samping Giselle, mereka saling menatap mata satu sama lain. Mereka terlarut dalam pandangan dan tanpa sadar senyum keduanya mengembang. Kontak mata mereka terputus saat Yeji terbatuk-batuk hingga mengagetkan pasangan itu. Mereka berdeham dan mengalihkan pandangan ke arah berlawanan, terlihat semu merah di kedua pipi Winter. Yeji memperhatikan keduanya yang salah tingkah dengan wajah tidak senang.

"Kalian terlihat lucu saat bersama sebagai saudara." Yeji tertawa kecil yang menurut Winter itu bukan tawa dengan maksud bercanda, melainkan menyindirnya.

"Tapi sayangnya kami adalah pasangan yang sudah menikah, kurasa itu hanya menurutmu saja." Winter memeluk Giselle dari samping dan menyandarkan kepala di bahunya.

Giselle kehilangan kata-katanya, dia sangat sadar jika hari ini Winter menjadi gadis yang berbeda. Gadis kecilnya bersikap sangat baik dan posesif padanya. Dia sedikit mengacak-acak rambut istrinya dan mengangguk sedikit, Yeji memperhatikan mereka dengan iri.

"Kenapa kamu memilih menjadi asisten Giselle unnie? Kurasa kamu lebih cocok jadi model?" Winter bertanya sambil mengunyah daging steak favoritnya.

"Aku suka fashion tapi aku tidak tertarik untuk jadi model." Yeji tersenyum

"Sungguh kamu menyia-nyiakan tubuhmu yang indah, kalau aku pasti akan memilih jadi model." kata Winter sambil mengedikkan bahunya.

"Kamu juga mempunyai tubuh yang indah dan wajahmu juga imut." Yeji memujinya.

"Arra, aku memang sangat cantik dan imut."

"Jadi, kenapa kamu tidak menjadi model padahal kamu mengaku memiliki tubuh yang indah?" Giselle menyeringai

"Karena aku masih SMA," Winter menyenggol lengannya dengan cukup kencang, "memangnya kamu mengijinkanku menjadi model atau aktris, huh? Diamlah, aku hanya basa-basi dengannya." bisiknya

Accidentally In Marriage Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang