Happy Reading
.
.
.
Flashback
Sejak Giselle duduk di bangku sekolah menengah, dia sangat suka membuat masalah di sekolah. Meskipun begitu, dia salah satu murid yang pintar di kelasnya karena dia adalah tipe orang yang serius untuk belajar ketika berada di rumah.
Tahun ajaran baru mengubah segalanya ketika dia akhirnya bertemu dengan seorang gadis yang menarik perhatiannya. Nama gadis itu adalah Choi Lia, yang masuk ke kelas yang sama dengannya. Kebetulan, meja disamping Giselle kosong sehingga Lia duduk disana.
Lia merupakan seorang gadis dengan IQ standar. Di awal dia melihat Giselle, perasaannya campur aduk saat duduk di sampingnya. Dia takut jika Giselle akan mengganggunya atau bermain-main dengannya tapi dia senang karena ternyata Giselle mau membantunya belajar.
"Aku tidak pernah menyangka hal itu akan terjadi," gumam Lia pelan, "Bagaimana bisa Tuhan menciptakan gadis yang berkelakuan buruk tapi mempunyai otak yang pintar? Wah, Jinjja itu sangat tidak adil."
"Itu adil, selain pintar aku juga sangat baik, cantik dan menawan." Giselle menyeringai saat melihat Lia memelototinya dengan wajah dingin terpampang di wajahnya.
"Aku tidak membicarakanmu." jawabnya ketus.
Tak lama Guru berikutnya datang pada waktu yang tepat dan memutuskan kontak mata di antara mereka. Tuan Heo ditugaskan untuk mengajar Matematika di sana. Saat mengerjakan tugas, Lia terlihat kesulitan menyelesaikannya dan dia mengetuk pulpennya di meja dengan keras.
Giselle yang kesal mendengar suara itu pun meliriknya. Dia terkekeh melihat Lia yang mengerutkan alisnya karena kesulitan untuk mendapatkan jawaban. Mata Lia melebar saat gadis di sampingnya mengulurkan secarik kertas berisi jawaban serta cara mengerjakannya.
"Aku bisa mengajarimu ini sepulang sekolah, aku tunggu kau di perpustakaan. Eotte?" Bisik Giselle sedikit memiringkan tubuhnya, dia tersenyum pada Lia dan melanjutkan apa yang dilakukannya setelah mendapat anggukan dari murid baru itu.
Dari sana semua bermula, Lia menjadi lebih terbuka padanya. Meskipun perilaku Giselle masih tidak berubah, masih menjadi anak nakal dan pembuat onar. Tapi, dia akan berubah menjadi gadis baik dan lembut saat Lia berada di sampingnya. Dan Lia merasa lebih nyaman bersamanya.
"Aish, jinjja Giselle, aku sangat senang melihat wajahmu yang memar ini." Ucap Lia dengan nada menyindir dan tatapan sinis pada Giselle, sedangkan si empu hanya terkekeh.
"Mereka memukulku lebih dulu hanya karena aku memenangkan balapan. Aku hanya membalas apa yang mereka lakukan padaku." Giselle menggenggam tangannya.
"Ck, geundae aku tidak suka melihatmu seperti ini," Lia membelai wajahnya, "Mereka menghancurkan wajahmu."
"Wajahku yang cantik menawan." Potong Giselle yang membuat gadis itu tertawa.
Dia meraih tangan Lia yang lain dan meremasnya lembut, "Lia-ah, Saranghae."
Dia bisa melihat wajah terkejut gadis di hadapannya, namun tak lama dia terdiam kaku saat dia mendengar jawabannya.
"Nado saranghae," Lia mengecup pipinya.
"Yak, ingat Ini sekolah," Karina menghampiri mereka, "bukan tempat kencan kalian."
"Diam, Karina." Ucap Giselle kesal karena sahabatnya mengganggu waktu mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Accidentally In Marriage
RomanceGiselle seharusnya menikah dengan Kim Minju tetapi putri sulung keluarga Kim itu melarikan diri dengan kekasihnya di hari pernikahan mereka. Winter tidak punya pilihan lain selain menggantikan kakaknya untuk menutupi rasa malu yang mungkin ditangg...