Runaway Family [END]

551 74 6
                                    


Jemari lentiknya mengusap pelan punggung lebar seorang pemuda. Raut khawatir terlihat jelas pada wajah cantiknya, di temani dua gadis, ia mencoba membantu temannya untuk memuntahkan isi perutnya

"Lo kenapa minum sih kontol. Gua aja enek liatnya," ucap Name sembari memukul keras punggung Hyungseok

"Iya Kak. Kenapa di minum sih,"

Hyungseok mengusap pelan bibirnya yang dirasa basah sembari mengatur nafasnya perlahan. Jujur saat melihat Hyungseok meminum minuman menjijikan tadi, Name merasa sangat mual bahkan hampir muntah saat tetesannya menetes ke lantai

"Mumpung kita di atas, istirahat dulu,"

Mereka berempat segera duduk di kursi yang di sediakan di sana. Hyungseok memulai pembicaraan dengan bertanya alasan mereka berdua kabur dari rumah

Mendengar cerita mereka, hati Name rasanya sangat sakit. Apalagi mendengar suara mereka yang berbicara dengan enteng dan riang, seperti tidak ada kesakitan saat membicarakannya. Name menunduk dalam, ia beruntung karena di pertemukan dengan Sung family, ia beruntung karena menjadi salah satu dari mereka dan ia sangat bersyukur karena keberadaan mereka mengubah sudut pandangnya tentang keluarga

Mereka bercerita cukup banyak tentang masalahnya, namun si botak tiba-tiba datang dan mengatakan mereka harus segera pergi bekerja

"Ba..Baik Papa. Aku akan segera bersiap-si—

Ucapan Gitu deh terpotong karena si botak kembali berbicara, "Bukan kau, cewek gila!" ucap si botak

"Hari ini kau yang pergi. Lucu banget!" lanjutnya

"A..Aku?" Lucu banget menatap si botak terkejut

"Kau juga. Pergilah, aku akan memberi ramen saat kau sudah kembali dari “Sandiwara”, " ucap si botak lembut sembari mengusap pelan surai Name

"Aku juga?" tanya Name

"Iya. Tenang kau akan aman,"

"A-anu aku tak paham masalahnya. Tapi aku juga akan ikut per–

GREP

"Jangan banyak tingkah! Tunggu di sini sambil bersih-bersih! Kalau nggak, kuinjak sampai mampus!!" ucap si botak sembari menginjak dada Hyungseok (mw jga dong injak dada hyungseok °v°)

Meskipun tidak tau dan bingung, Name tetap mengikuti si botak ke bawah dengan Lucu banget yang memeluk tangannya erat, bisa saja itu menyebabkan ruam? pada tangannya. Tapi Name tak dapat menolak karena ia merasakan getaran hebat dari tubuh Lucu banget

Sebelum benar-benar pergi, Name menoleh kebelakang sekali. Dapat ia lihat Gitu deh yang menangis tersedu-sedu, bahkan sampai membuat tubuhnya bergetar

"Hm. Kayaknya ada yang nggak beres," Name 

______

"Motel?" gumam Name

Name tertawa renyah, jadi ini yang di maksud mereka sebagai "sandiwara". Dasar bajingan pikirnya

Dengan santai Name menyandarkan punggungnya ke tembok, ia sedang duduk santai di sebuah ranjang sekarang sembari mendengarkan rintikan air shower yang menetes ke lantai

Name memang sedikit takut akan terjadi hal-hal yang tidak di inginkan. Tapi dia percaya dengan kemampuannya yang selalu di asah oleh pelatih maupun Kakek tua yang mengajari seni beladiri dari negaranya

"Maaf apa kamu menunggu lama. Tadi aku membersihkan diri dengan benar dulu," ucap seorang pria setengah paruh baya yang keluar dari kamar mandi dengan hanya memakai handuk saja

LOOKISM X READERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang