"Dulu aku pernah berencana datang ke pantai bersama orang tua ku dan kedua saudara ku," ucap Name tepat saat Jay mendudukkan dirinya di samping NameJay melihat ke arah Name, menatap dengan lembut untuk mendengarkan ceritanya yang selalu terdengar menyenangkan
"Kita bermain air bersama, membuat istana pasir bersama lalu memakai mie instan setelah selesai berenang. Kemudian saat malam harinya, kita membangun tenda tak jauh dari lautan dan memainkan beberapa Game sebelum pergi tidur. Kita tidur bersama, Mama memeluk Minju dan aku erat lalu Yaejun yang menemani Papa berjaga semalam. Terdengar sangat menyenangkan bukan Jay?" Manik biru langit itu menatap lautan dengan tatapan lembutnya, memikirkan kesenangan yang akan terjadi jika hal yang di rencanakannya terjadi
"Tapi Minju malah pergi, dia membuat rencana ku menjadi samar. Kemudian Papa dan Mama ikut menyusul Minju, mereka membuat rencana ku hilang dalam waktu singkat,"
"Setelah ini. Aku tidak tau apakah rencanaku dengan Yaejun juga akan musnah atau tidak." lirihnya
Jay mengangkat sebelah tangannya, membawa kepala kecil itu ke pundaknya untuk bersandar. Sesekali jemarinya bergerak pelan, mengusap surai hitam legam itu dengan lembut dan penuh kasih sayang
"(Buat rencana denganku juga, Name!!)" pinta Jay
"Eh?"
"(Jika rencanamu dengan Jun tidak terlaksana, maka rencanamu denganku masih ada,)"
"Haha kau benar. Rencana ku dengan Jay adalah... Jika kita terpisah, maka aku akan mencari Jay dan memeluk Jay jika sudah ketemu. Apakah terdengar aneh? Hanya itu yang terlintas di pikiran ku,"
Jay menatap Name cukup lama sebelum tersenyum tipis dan menyandarkan kepalanya di atas kepala gadis itu
"(Tidak aneh. Itu terdengar hebat...)"
"... Tapi kau berbicara seolah kita akan berpisah Name" Jay
"Betul masuk ke gedung ini, kan?"
"Big Papa kita,"
"Dan juga,"
"Big Papa Hostel B!"
Beberapa anak-anak dari Hostel B segera berlari ke gedung di mana Ochun dan Janghyun berada. Mereka berpikir untuk membantu menangkap Janghyun dengan harapan di jadikan Paman oleh Ochun
Namun, seorang pria yang duduk di atas tumpukan mobil menghentikan langkah mereka. Pria itu tampak menunduk, termenung dalam pikirannya
Mereka yang mengetahui bahwa itu adalah Paman Hostel B segera menyerang namun serangan mereka di tangkis oleh sebuah tongkat besi yang entah muncul dari mana
"Ini pembicaraan antar Papa. Kembali!!" ucapnya dengan suara rendah
Mereka tertawa kencang. Namun tawa itu seketika musnah saat salah satu dari mereka terpental cukup jauh karena tendangan dari gadis cilik di hadapan mereka
Tersulut emosi? Ya Name sedang emosi maka dari itu jangan pernah menolak perintahnya karena bahaya tak akan datang pada orang lain melainkan pada mereka sendiri yang menentangnya
Gadis itu menghajar mereka, tak menyisakan satu pun bagian untuk Wonseok melayangkan pukulan bahkan jitakan pada dahi mereka. Gadis itu menghalang semua orang yang mencoba masuk ke dalam, tanpa menyisakan satu pun yang sadar dari mereka
Merasa tak akan ada musuh lagi, gadis itu segera berjalan mendekati Wonsoek kemudian menendang tumpukan mobil itu cukup keras hingga membuat Wonseok hampir terjatuh dari atas
KAMU SEDANG MEMBACA
LOOKISM X READER
RandomBaca we dulu [ Hiat dulu gess, pusing sama alur ] ⚠⚠⚠⚠ •}𝙱𝚊𝚑𝚊𝚜𝚊 𝚔𝚊𝚜𝚊𝚛 •} 𝙷𝚊𝚛𝚎𝚖 (𝚋𝚡𝚐,, 𝚐𝚡𝚐) •} 𝙺𝚎𝚜𝚊𝚕𝚊𝚑𝚊𝚗 𝚙𝚎𝚗𝚐𝚎𝚝𝚒𝚔𝚊𝚗 •}𝙻𝚘𝚘𝚔𝚒𝚜𝚖 𝚖𝚒𝚕𝚒𝚔 𝚙𝚝𝚓 𝚜𝚊𝚢𝚊 𝚑𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚖𝚎𝚖𝚒𝚗𝚓𝚊𝚖 𝚍𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚗𝚊𝚖𝚋�...