1. Meow: "Awal mula Perkelahian."

887 124 12
                                    

= Meow, Paw! =

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

= Meow, Paw! =


























































































Hanaya dan Vanessa— seluruh warga sekolah pasti tahu dengan kedua gadis ini. Yap, mereka berdua dikenal sebagai si kembar beda rahim.

Yang terlintas di dalam pikiran tiap orang tatkala mendengar ataupun melihat keduanya, pasti akan menyebut mereka sebagai dua kucing garong— dengan artian, bakalan berantem kalau udah ketemu. Kedua gadis itu pasti akan saling unjuk Gigi guna membuktikan bahwa mereka tidak suka di mirip-mirip kan.

"Tapi serius, muka Lo mirip banget tau sama si Oren itu, Han," bisik Maira, selaku teman sepermainan nya yang baru saja mendengar keluh kesah dari Hanaya.

Sontak saja Hanaya yang mendengar itu langsung mendengus kesal. Ia masih tidak setuju dengan opini orang-orang perihal kemiripan wajahnya dengan si kucing Oren (re: Vanessa).

"Mirip mata Lo picek! Gue ga sudi disamain dengan siluman kucing itu," balasnya dengan sengit, lengkap dengan ekspresi julid andalannya itu.

Diana yang baru saja selesai mengoleskan kutek pada jari-jemari nya itu hanya bisa tertawa menanggapi perdebatan kedua sohib nya itu.

Udah jadi makanan sehari-hari mah kalau kata Diana.

"Gimana ga dibilang kembar coba— dari awal masuk sekolah aja kalian selalu berdua kayak induk kucing sama anaknya. Terus, kalian berdua sama-sama ponian." Akhirnya setelah puas tertawa, Diana pun ikut terjun ke dalam pembicaraan mereka.

Makin-makin dah itu si Hanaya mencak-mencak sendiri. Sungguh, ia sudah sangat-sangat muak. "Dahlah, gue ngambek." Setelahnya gadis mungil itupun langsung saja pergi meninggalkan kedua temannya yang kini tengah menertawai Hanaya.

Gemes banget soalnya, udahlah kecil mungil, terus ngambek— kayak anak TK nyasar.

Hanaya terus menghentakkan kakinya disepanjang perjalanan gadis mungil itu menuju kelasnya. Ia bahkan tidak peduli terhadap pandangan orang mengenai tingkah kekanak-kanakan nya saat ini. Pokoknya, Hanaya lagi dalam mode senggol bacok!

Sebenarnya Hanaya juga bingung sih kenapa dia jadi sangat-sangat anti terhadap Vanessa— si teman masa kecil sekaligus tetangga nya itu.

Padahal, Hanaya ingat sekali jika hubungan mereka masih terjalin dengan baik, hingga akhirnya keduanya saling menjaga jarak semenjak menduduki bangku SMA.

Sebenarnya, bukan Hanaya yang menjaga jarak— melainkan Vanessa sendiri yang menjauhi dirinya terlebih dahulu tanpa sebab. Gadis bermata kucing itu juga mendiami dirinya ketika Hanaya memutuskan untuk bertanya apakah ia melakukan kesalahan terhadap Vanessa. Namun, tetap saja eksistensi Hanaya pada saat itu hanya dianggap seperti angin lalu oleh gadis itu.

Meow, Paw! | KittyzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang