Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
= Meow, Paw! =
Hari demi hari pun berlalu setelah kejadian Vanessa yang mendadak menjadi sosok penyelamat Hanaya. Keduanya kembali dibatasi oleh jarak yang diberikan oleh Vanessa.
Jika boleh jujur, Hanaya ingin sekali memaki-maki Vanessa dikarenakan gadis itu kembali berlagak seolah tidak pernah melakukan apa-apa terhadap Hanaya.
Gadis mungil itu hanya bisa menatap Vanessa dari kejauhan; yang saat ini tengah merancang bentuk miniatur pesawat yang akan ia tampilkan pada acara festival nanti.
Hanaya akui jika Vanessa menjadi sangat-sangat berkharisma tatkala gadis bermata kucing itu tengah memasang wajah seriusnya.
"Hanaya, Lo mau ikut tampil nari nanti ga? Kebetulan, kita kekurangan satu anggota nih," ajak salah seorang anggota divisi seni tari.
Tentu saja Hanaya yang mendengar itu langsung menganggukkan kepalanya dengan penuh semangat. Ia sangat ingin mencoba untuk menampilkan sesuatu yang baru. Maka, kesempatan ini akan ia gunakan sebaik-baiknya. "Dengan senang hati! Kita mau tampilkan tarian apa?"
Maka Hanaya pun ikut bergabung dalam pembahasan divisi seni tari, yang saat ini tengah menampilkan video tarian tradisional dari Korea selatan— dimana hal itu berhasil membuat Hanaya menjadi sangat semangat.
Ia sangat tidak sabar untuk menampilkan tarian ini!
Maka, setelah berdiskusi cukup lama, para anggota dari divisi seni tari ditambah Hanaya pun memulai latihan mereka.
Hanaya tidak tahu saja, jika Vanessa diam-diam ikut memerhatikan dirinya dari jauh, dengan seutas senyuman tipis yang terpatri di wajah ayu miliknya.
Entah mengapa, Vanessa menjadi sangat tidak sabar untuk menyaksikan penampilan Hanaya.
Setelah menghabiskan waktu latihan yang cukup lama, Hanaya yang sudah bermandikan peluh pun memutuskan untuk beristirahat sejenak. Satu tangannya sedaritadi sibuk mengipasi wajahnya dengan potongan kertas karton sisa kerajinan divisi seni rupa.
