7. Meow: "Buku sketsa Vanessa."

827 105 24
                                    

= Meow, Paw! =

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

= Meow, Paw! =






































































































































































Tak ada lagi Perkelahian yang mewarnai hari Hanaya dan Vanessa saat ini.

Sehabis hari dimana insiden alerginya Hanaya timbul, Vanessa benar-benar berubah menjadi sosok yang begitu lembut nan perhatian— seperti Vanessa yang selama ini Hanaya kenal.

Hanaya pun kini berangkat menuju ke sekolah bersama Vanessa dan sepeda milik gadis bermata kucing itu yang penuh kenangan. Sepasang lengannya dengan setia memeluk pinggang Vanessa dengan erat, dengan kepala yang ia sandarkan di punggung lebar milik gadis bermata kucing itu.

Kedua 'kucing' itu kini sudah akur. Mereka tak lagi saling unjuk gigi untuk berkelahi.

"Hanaya!" Panggil Vanessa dengan keras, takut jika suaranya tak terdengar karena terbawa angin yang berhembus.

Hanaya pun ikut membalas nya tak kalah keras, "apa?!"

Lalu, Vanessa yang mengendarai sepedanya itu malah terkikik. Hanaya semakin mengeratkan pelukannya di pinggang Vanessa kala gadis bermata kucing itu dengan tanpa aba-aba menambah kelajuan sepedanya.

Hanaya yang duduk dibangku belakang sepeda itu merasa was-was, takut jika keduanya malah berakhir jatuh di atas aspal yang keras. "Sa, jangan ngebut!" Pekik nya.

Vanessa malah semakin tertawa riang kala ia mendengar pekikan yang lolos dari bibir Hanaya. Ah, sudah lama rasanya Vanessa tidak mengusili Hanaya seperti saat ini.

"Pegangan yang erat— gue mau racing, Han!" Seru Vanessa yang sukses membuat Hanaya memekik panik. "Vanessa!"

Kedua anak hawa itu melaju membelah jalanan— dengan Vanessa yang tertawa renyah, dan Hanaya yang memejamkan kedua matanya erat-erat sembari mulutnya terus melantunkan doa.

Sepeda yang dikendarai Vanessa pun menerobos gerbang sekolah yang tengah dijaga oleh satpam sekolah— membuat pria tua berkumis itu terlonjak kaget, karena Vanessa nyaris menabrak lelaki itu. "ASTAGA NI ANAK GADIS, WOI! BAWA SEPEDA NYA JANGAN UGAL-UGALAN!"

Vanessa semakin tertawa renyah ketika ia mendengar teriakkan itu. Sungguh, suasana hatinya sangat-sangat baik saat ini.

Setelah sampai di area parkiran, gadis bermata kucing itupun menarik rem sepedanya— membuat sepeda tua dengan keranjang dibagian depan setirnya itu pun berhenti. Lalu, Vanessa pun segera menoleh kearah Hanaya yang masih setia memeluknya dengan erat.

Meow, Paw! | KittyzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang